Selesai Tanpa Memulai(On Going)

CHAPTER 2

HAPPY READING

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

Ting..Tingg..

Suara notifikasi WhatsApp membuat tidur Sheila terganggu, ia lalu mengambil ponselnya dan melihat ada pesan apa.

XI ANTI ALAY

0859-xxxx-xxxx
|minta catatan bahasa Inggris yang waktu aku gak masuk dong
20.40

Willia
| Yang mana, gak ada deh perasaan
20.40

0859-xxxx-xxxx
|Ada, gue lupa bahas apa tapi
20.41

Sheila berpikir sejenak lalu mengambil buku catatan bahasa Inggris miliknya, kalau tidak salah ia sudah selesai mencatat materi itu.

Setelahnya, ia memfoto kertas tersebut dan berinisiatif mengirim secara pribadi.

0859-xxxx-xxxx

*send pict|
21.00
Read

|Makasih
|Nama?
|Gue save nanti
21.00

Sama-sama|
Sheila|
21.15
Read

|Ohh, ok
21.16

Kamu?|
21.16
Read

|Joe
21.17

Ouh oke|
21.17
Read

Sheila tak menyangka dirinya memberikan sebuah catatan dengan laki-laki yang sebelumnya ia temui dirooftop sekolah. Kemudian, Sheila beranjak dari kasurnya untuk makan malam.

"Ma?"

Seira pun menoleh, mengerenyitkan dahinya kepada Sheila.

"SPP sekolahku belum mama bayar loh ma, udah lebih lima bulan malah."

"Nanti, kalau uangnya udah ada"

Sheila tersenyum masam, mamanya selalu bilang 'nanti' tapi tidak pernah dibayar.

Tak mau ambil pusing, Sheila duduk dimeja makan, dia makan dengan lahap karena kemarin ia hanya makan sedikit.

Setelah selesai makan, Sheila kembali kedalam kamarnya. Dirinya bosan, pasalnya ia seharusnya datang ke acara ulang tahun sang crush, sungguh menyebalkan.

Ditengah lamunannya, lagi-lagi suara notifikasi WhatsApp, Sheila mengecek pesan tersebut. Bibirnya menarik senyum, saat orang yang mengiriminya pesan adalah Ryan.

Ryan
|belum tidur?
|Tadi banyak temen-temen yang dateng loh
|Tapi sayang, kamu nggak ada
21.45

baru bangun, wkwk|
niatnya mau baca AU, sih|
kenapa?, bukannya seru yah banyak yang dateng|
21.46
Read

|Hmm, tetep aja gak seru
|Baca AU yah?, tapi tidurnya jangan malam-malam
21.47

Iya|
21.48
Read

Sheila tidak tahu, harus senang atau tidak. Pasalnya ia masih belum terlalu percaya dengan kata-kata manis yang dilontarkan Ryan, mau bagaimana pun rasa sukanya, Sheila harus berhati-hati dalam memilih keputusan.