Work Hard

35 2 0
                                    

Hari pun menjelang sore tatkala Misa bergerak cepat merapikan ruangan istirahat Tuan Choi yang berantakan lantaran dia barusaja menonton TV ditempat tersebut. Membuang kulit bekas pembungkus snack bar Tuan Choi yang berserakan dibawah Meja. Hingga mengelap tetesan minuman beralkohol yang mengotori sebagian meja dan lantai marmer dari ruang tersebut. Dia harus berhati hati saat melakukannya karena semua benda dalam rumah itu adalah barang yang sangat mahal. Dia tidak ingin sampai merusak sesuatu karena gajinya pun mungkin tak akan cukup untuk bisa menggantinya. Sebenarnya ini bukan bagian dari pekerjaan Misa, tapi jika harus menunggu petugas kebersihan nanti malam pasti akan mengganggu kenyamanan Tuan Choi sendiri saat melihatnya nanti.

Tuan Choi sedang berada di ruangan sebelah yakni dikamarnya, dia masih tak mau berbicara sama sekali pada Misa. Sekarang Misa mulai mengerti kenapa Nyonya Lee meminta dirinya membawa smartphone ke manapun dia pergi. Karena.. Satu satunya cara Tuan Choi memberi perintah adalah dengan mengirimkan pesan singkat via aplikasi chating, meskipun Misa sedang berdiri di sampingnya. Atau jika tidak demikian, Tuan Choi akan meminta pengawal Jin Hyuk untuk menemui Misa dan menyampaikan perintahnya sekalipun Misa sendiri ada tak jauh dari posisinya saat itu. Yaa... Sungguh ajaib kelakuan Tuan Muda itu, tetapi bagi Misa itu sama sekali bukan suatu masalah. Asalkan dia tidak berkata kata kasar ataupun ingin melakukan sesuatu tindakan yang tidak sopan kepada Wanita.

Sejauh yang Misa bisa cermati, Tuan Choi adalah orang baik yang seperti sedang mengalami kegagalan dalam berinteraksi sosial. Dia itu cenderung menutup dirinya dari orang sekitar dan menolak mengenal lingkungan yang terasa barunya. Misa tidak tahu tekanan hidup macam apa yang kini sedang dialami pria itu. Karena bagi Misa hidup Tuan Choi terlihat sangat membosankan dan tidak berwarna. Bagaimana mungkin seseorang yang baru akan berusia 29 tahun sanggup menghisap begitu banyak batangan rokok dalam sehari. Dia juga sangat menyukai wine dan minuman yang beralkohol lainnya. Mungkin dirinya kaya serta memiliki semua hal yang orang lain impikan, akan tetapi Misa melihat seperti ada sesuatu yang tak didapatkan oleh pria itu dari orang orang disekitarnya sehingga dia jadi begitu suram dan menyebalkan.

Misa sudah selesai merapikan ruang tersebut, dia bergegas keluar sambil membawa sampah yang tadi sudah dikumpulkannya. Menggulung bekas pembungkus snack bar itu ke dalam genggaman tangannya. Misa dengan perlahan meraih gagang pintu hitam yang akan membawanya keluar lalu menariknya hingga terbuka lebar di hadapannya. Semua lampu diruang depan sudah menyala, itu tandanya hari telah menjelang senja. Dan Misa berharap pekerjaannya akan segera selesai hari ini. Membayangkan lagi ranjangnya yang nyaman dan ingin secepat mungkin menjatuhkan diri tidur disana setelah penat seharian bekerja. Ya Tuhan... ini melelahkan.

Misa menutup pintu dibelakangnya dengan perlahan. Mendapati seorang penjaga bertubuh tinggi dan terlihat menyeramkan melintas didepannya sambil melirik singkat kepada Misa. Satu hal positif di tempat ini adalah keamanannya yang sangat terjamin, bahkan seekor tikuspun tidak dapat menyelinap masuk ke dalam rumah tanpa dilihat oleh penjaga. Misa pun harus berhati hati dalam bertingkah karena dia pasti akan terus diawasi mengingat dirinya adalah orang baru disana. Misa merasa sebenarnya Jin Hyuk oppa sendiri juga senantiasa mengamati setiap tingkah lakunya sepanjang hari. Entah karena belum percaya terhadap Misa sepenuhnya, atau lantaran Jin Hyuk oppa bilang dia sekilas mirip dengan adiknya.

Misa sudah hampir mencapai tangga tatkala dia mendengar suara ketukan dari heel sepatu yang beradu dengan anak tangga yang ada dihadapannya. Misa seketika berhenti, dan matanya mendapati sesosok wanita berambut panjang kemerahan perlahan muncul dari lantai bawah. Posturenya tinggi dan langsing, dengan dada menonjol sexy serta pinggangnya ramping bak guitar ala spanyol. Wanita itu terlihat sangat anggun mengenakan dress Of Shoulder berwarna peach dipadukan sling bag kulit berwarna Tan dibahu kirinya. Misa dapat melihat dengan jelas kulitnya yang putih bersih dan licin lantaran dress cantiknya hanya sampai di atas lututnya saja. Wajah wanita itu juga begitu mempesona, hidungnya mancung serta matanya besar dengan bibir merah merekah yang tampak berkilat basah. Wanita itu melangkah pelan menaiki tangga dan sepertinya belum melihat Misa.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang