Hangover

43 1 4
                                    

Keesokan harinya...
Cuaca terlihat mendung diluar sana, udarapun terasa sangat dingin ketika pagi hari menjelang. Sekitar suhu 8' celcius namun tidak sampai minus. Minggu pertama dibulan November ini terlihat sangat special. Misa akan menyambut tanggal kelahiran dengan sedikit berbeda. Tanpa hadirnya sang ayah yang mencintainya serta tanpa adanya pria terkasih yang dia cintai. Meski begitu dia tetap bersemangat karena punya beberapa orang dekat yang bisa menjadi teman ketika Misa merasa kesepian. Dia akan berjuang untuk hidupnya sendiri mulai dari sekarang, dan dia pun berjanji tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama seperti dahulu.

Misa melangkah keluar dari ruangan tempat beristirahat Tuan Choi sambil membawa setumpuk pakaian kotor milik Bossnya. Misa barusaja selesai merapikan kamar Majikannya selagi pria itu tengah sibuk membersihkan diri didalam kamar mandi. Gadis itu memutuskan untuk pergi ke bawah terlebih dahulu, setelah mengambil beberapa baju bekas pakai Tuannya guna dikirim ketempat Loundry. Dia harus secepat mungkin kembali ke lantai atas lantaran Tuan Choi butuh pertolongan untuk melakukan semua kegiatan mengingat tangannya masih belum sembuh sepenuhnya. Mungkin hanya perasaan Misa saja atau benar adanya, sekarang Tuan Choi bersikap jauh lebih ramah kepadanya. Entah karena dia merasa bersalah dengan sikap buruknya selama ini, atau dia itu memang tipe yang butuh waktu cukup lama untuk dapat menerima kehadiran orang asing disekitarnya.

Misa sudah hampir mencapai tangga tatkala matanya menangkap sesosok pria jangkung tengah berjalan pelan menuju kearahnya. Dia seketika saja berhenti, ketika pria asing itu mulai meninggalkan tangga dan melangkah gontai menghampirinya. Misa diam seraya terus mengamati orang baru itu, dia belum pernah melihat atau mengenalnya sebelum ini. Apakah... dia adalah bagian dari keluarga ini ? Karena jika dilihat dari penampilan fisiknya yang tinggi besar Misa yakin pria itu bukan orang sembarangan. Ditambah lagi visualnya, dia terlihat sangat tampan dan berkelas. Seketika mengingatkan Misa akan Tuan Muda dan juga Senior Jin. Gadis itu terus mengamatinya dengan seksama...

Pria itu mungkin hampir sama tinggi dengan Tuan Choi, dia mengenakan kacamata hitam sehingga Misa tidak begitu jelas dia tengah mengamatinya atau tidak. Parasnya sangat menarik serta terlihat jauh lebih dewasa jika dibandingkan dengan Tuannya. Dia tampak macho sekali lantaran warna kulitnya yang kecoklatan akibat dari sengatan matahari. Apakah pria itu adalah saudara tua Tuan Choi yang sering dibahas oleh senior Jin ? Iya... mungkin saja. Dia adalah anak dari saudara laki laki Tuan Besar. Setahu Misa ayah Tuan Muda memiliki dua orang saudara yang semuanya pria. Satu saudara kandung dan yang lain adalah saudara seayah tapi berbeda ibu. Saudara yang bukan satu ibu itu merupakan ayah dari Jin Hyuk Oppa. Meskipun demikian Tuan Muda jauh lebih akrab dengan senior Jin karena pria itu sangat sabar dan penyayang.

 Meskipun demikian Tuan Muda jauh lebih akrab dengan senior Jin karena pria itu sangat sabar dan penyayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Misa selama beberapa waktu hanya terdiam mengamati sosok asing itu. Mencoba mengingat lagi... siapa yaa namanya ? Bukankah Jin Hyuk oppa sering menyebutnya saat membahas sesuatu tentang betapa bebasnya dia jika ingin berpergian. Lantaran lebih memilih hidup sederhana dibanding harus menerima tanggung jawabnya sebagai pewaris tunggal perusahaan dari sang Ayah. Misa hanya menatap penasaran ke pria yang kini berjalan perlahan menghampirinya. Seketika dia langsung menggenggam pakaian Tuan Choi yang sejak tadi dia pegang dengan sangat erat. Karena sekarang pria asing itu sudah berhenti tepat di hadapan Misa dengan ekspresi aneh.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang