Kamu meninggalkanku di segala ketidakpastian ini. Tidak memberikanku jawaban apakah penantianku ini harus berhenti disini atau dilanjutkan. Membuatku bingung seperti seekor burung yang kehilangan arah. Apakah segala usaha dan penantianku ini tidak berarti bagimu ?
Hingga aku disadarkan oleh kenyataan bahwa kamu tidak lagi menatapku. Kamu telah memilih sang putri yang pantas untuk menjadi pendamping di sebelahmu, di hatimu. Dan kini aku mengerti bahwa aku sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk menjadi sang putri itu.
Pikiranku selalu berbisik untuk segera melupakanmu. Tetapi, hati ini sungguh sulit untuk melupakanmu. Semua kata andai memenuhiku tiap harinya. Tidak apa-apa kan kalau aku menangis karenamu ?. Hati ini sudah tidak sanggup lagi melihat sikapmu yang seperti itu.
Menyerah adalah pilihan terakhirku. Menyerah untuk menunggumu dan memilikimu. Karena sebenarnya pun semesta hanya bermain-main denganku. Semesta hanya mempertemukan aku dan kamu, bukan mempersatukan aku dan kamu.
“Teruntuk pangeranku. Kamu tidak perlu khawatir tentangku. Memang ini sangat menyakitkan, tetapi disaat bersamaan aku pun juga bersyukur. Bersyukur karena semesta bisa memperkenalkanku dengan sosok indah sepertimu. Bersyukur karena aku bisa merasakan jatuh cinta dan pangeran itu adalah kamu. Bersyukur karena kamu membuat hidupku dipenuhi oleh berbagai warna indah. Aku tidak pernah menyesal bertemu dan menyukaimu. Terimakasih untuk pangeran tampanku atas kenangan indah yang telah membuatku mengerti apa itu arti cinta dan merelakan. Sekarang kisah ini hanya bisa kita baca tanpa bisa diulang. Karena pada akhirnya aku dan kamu akan kembali menjadi orang asing”

KAMU SEDANG MEMBACA
Sisa Rasa
RomansaKamu adalah seseorang yang mampu membuatku mengerti apa arti sesungguhnya dari kata "cinta" dan "merelakan" Nama : Chelsea Christy S Kelas : XI MIPA 3