4. saling bantu ❗️

694 49 6
                                    

Minho berdiri mendongak melihat gedung yang berada didepanya. Bukan karna tinggi melainkan karna kondisi bangunan didepan sangatlah kumuh.

Apa betul ini apartement jisung?

Banyak berfikir akan membuat dirinya semakin lama, minhopun masuk melewati pintu kaca yang lumayan besar lalu bertanya pada resepsionis didalam.

"Permisi.. apartemen han jisung ada di nomor berapa"

Pria itu menoleh dan menatap minho selama beberapa detik.

"A-aku temanya ingin mengembalika-

"han jisung? ada di lantai 3 no 6"

Ucap lelaki yang tengah duduk dimeja resepsionis itu dengan seriangaian aneh. Minho tak menggubris melainkan hanya membungkuk terima kasih dan pergi.

Aneh sekali, pikirnya

Ting!

Pintu lift terbuka.

"Loh?"

Keherenan. manik minho melihat sekitar dengan bingung. Lantai tiga benar berbeda dengan lantai bawah ataupun tampilan gedung ini sendiri, disini semua tampak bersih dan mewah.

Tak jauh dari lift nomor apartement yang minho tuju terlihat. Minho langsung menekan bel tanpa ragu.

Teeetttttt... tettttt!!

Klak!

Betul saja jisung didalam membukakanya.

Rupa jisung kali ini lebih parah dibanding sebelumnya membuat minho khawatir.

Lelaki munggil itu langung akan menutup pintu kalau saja minho tidak menahanya.

Jisung tampak limbung dan-

Set!

Minho menahanya. Merengkuh pinggang kecil itu dalam dekapanya.

"Minho maafin gue.."

Brak!!

"Aaw.." Minho meringis mengelus bokong.

Barusan jisung mendorong tubuhnya hingga punggungnya terhantup dinding dan bokongnya lebih dulu menyentuh lantai.

Jisung berlari tertatih meraih blood pill kembali dan meneguk obat itu lebih banyak hingga..

"Huueerkkk..hh"

"Han jisungg.. astagaaa"

Minho tertegun. Jisung sedang muntah darah didepanya dengan kondisi sangat memperhatinkan.

"Gue bakal panggil ambulan.. lo masih kuat ga nunggu? kalo gakuat gue gendong turun terus kita cari taxi ayok!"

Jisung menggeleng lemah. Mendorong minho agar menjauh darinya.

"Kenapa keras kepala sih.. lo itu sakit han!" Minho menaikan nada bicaranya sambil memguncang pelan bahu jisung. Untuk menyadarkanya.

Aneh?. Biasa minho akan sangat jijik dengan sesuatu yang kotor maupun darah yang teramat tak sukainya. Tetapi saat ini Minho malah berjongkok, mensejajarkan diri dengan jisung yang masih duduk bersimpuh dibawahnya.

Dengan lembut tangan minho turun kebawah mengenggam kedua tangan pucat itu.

"Ayok.. gue bantu"

red eye | MINSUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang