Hari ini ada kerja bakti bapak2 dikomplek perumahanku, rata2 bapak dikomplek perumahan pekerja kantoran semua, ada yang PNS, Pengusaha, Pegawai Swasta, TNI, Polisi, Anggota Dewan dll, komplek perumahan ku termasuk komplek perumahan menengah yang lumayan elite, padahal dulu merupakan komplek yang lumayan sepi, hanya karena akses nya yang bagus membuat komplek perumahan ini menjadi semakin berkembang dan semakin ramai, bersyukur aku dulu tidak salah memilih untuk membeli rumah disini, karena kalau dianggap sebagai investasi nilai rumah ku sekarang ini sudah naik berkali kali lipat dari harga sewaktu aku membelinya,mayoritas rumahnya sudah banyak yang mengalami renovasi, jadi makin tambah elite jadinya. Hubungan antara sesame penghuni komplek perumahan bisa dibilang sangat akrab, minimal sebulan sekali untuk para pria aka nada kerja bakti, dan ibu2 seperti biasa ada arisan, jadi kegiatan kegiatan ini bisa menambah keharmonisan warga perumahan, dan juga bisa mengurangi sikap individualisme kita.
Selesai sarapan aku pergi kerja bakti, sesuai jadwal yang diumumkan nanti akan berkumpul di taman utama komplek perumahan,aku saat itu mengenakan celana training berwarna gelap, postur tubuhku yang lumayan tinggi dan gempal membuat celana yang kupakai terlihat sangat ketat, sengaja aku memilih warna gelap supaya kalau ada momen momen yang membangkitkan birahi, kontolku tidak akan nampak tercetak dicelana training yang kupakai. Atasannya aku mengenakan kaos oblong berwarna putih dengan daleman singlet putih ketat.perutku yang memulai membuncit membuat kaos yang kupakai jugajadi press body, mungkin bagi pecinta bapak2 gempal berkumis akan terbakar birahinya kalau melihat diriku, karena selain perawakanku yang tinggi gempal, aku juga manly, tidak aka nada orang yang berpikir bahwa aku ini juga pecinta sesame jenis.
Sesampainya di Taman aku melihat bapak2 sudah banyak yang berkumpul, untung saja kerja baktinya belum dimulai, kalau aku terlambat bisa bisa aku abis kena candaaan ala bapak bapak, dibilang abis "kerja bakti " ya pak. atau ga berapa ronde semalam pak seperti itulah candaan ala bapak2 yang kadang kadang sedikit cabul hehehe.bapak bapak yang sudah datang berkumpul berkelompok2 sambil berbincang bincang, aku pun kemudian mencari kumpulan orang orang yang kukenal juga, saat itu aku melihat Pak Jamal sudah ada disana, dia sedang kumpul dengan Pak Imron, Pak Sofyan, Pak Kiko, dan Pak Guntur. Kebetulan aku mengenal semuanya jadi kalau pun mengobrol akan nyambung
Sedikit kudeskripsikan Pak Jamal itu ketua RT di komplek perumahan kami detailnya bisa dibaca di pembukaan tiap ceritaku seperti biasa dia memakai celana pendek badminton yang sedikit pendek dan ketat, dengan kaos oblong putih, perut buncitnya menambah kesan seksi dari dia, Pak Imron itu Anggota Dewan detailnya sudah kudeskripsikan di pembukaan tiap cerita saat itu dia memakai celana training berwarna biru cerah, perawakan yang tinggi besar dan gempal membuat penampilannya sangat gagah, yang belum kudeskripsikan adalah Pak Sofyan beliau adalah seorang perwira Menengah angkatan umur nya kalau kutaksir sekitar 40an tahun, perawakannya tinggi 165cm , beratnya sekitar 76 kg, tidak kurus dan tidak gemuk, tapi secara fisik badannya sangat padat saat itu dia mengenakan celana pendek hijau dengan kaos oblong hijau juga warna khas tempatnya bekerja, Pak Kiko adalah seorang PNS dsalah satu Kementrian, kutaksir berumur 38 tahun, tinggi sekitar 167cm dengan berat sekitar 85 kg, perawakannya terlihat gempal, orangnya manis, berkacamata, dan berkumis, dan terakhir adalah Pak Guntur dia adalah seorang Pengusaha kuperkirakan dia berusia 45 tahun, rambutnya pendeknya, perawakkanya atletis, bagiku kurang gemuk dan bukan seleraku, jadi tidak akan banyak aku ceritakan tentang dia. Setelah memberi salam akhirnya aku ikut kumpul bersama mereka, dan ikut berbincang bincang juga, saat itu topic pembicaraannya tentang Pilkada Jakarta, yang sebentar lagi akan berlangsung, supaya ga ketinggalan jaman aja kata Pak Jamal saat itu, tapi kita semua berbincang dengan santai sambil bercanda juga. Kami duduk melingkar saat itu ada beberapa bapak yang memilih posisi jongkok sambil merokok, seperti Pak Kiko, Pak Imron dan Pak Guntrur mereka bertiga merokok,aku yang tidak merokok she tidak keberatan duduk didekat mereka, santai saja pikirku. Malahan aku suka curi curi pandang keselangkangan mereka, bulge yang paling mantap kulihat adalah selangkangan dari Pak Imron, karena dia sudah diurut kontolnya jadi aku tau kalau ukurannya gede seperti kontol Pak Jamal yang lainnya standar aja tidak nampak jendolan dari posisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PTD (Perjalanan Tugas Dinas)
De TodoMenceritakan pengalaman pria gempal yang berumur dalam menumpahkan sahwatnya. Cerita ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka Tokoh dalam cerita ini : Aku (Pak Sardi ) : Umur 39 tahun, gempal, berbulu dada, tinggi 170 berat 80 kg, berkumis tebal, ma...