Pagi hari di rumah Leon
"Leon bangun sayang udah pagi loh ini, nanti kmu terlambat ke sekolahnya nak"ucap perempuan cantik di depan kamar Leon dengan lembut
"Masuk aja mom ngapain berdiri di depan pintu"Leon keluar sudah rapi dengan baju sekolahnya
"Eh, udah rapi ya, ya udah oyo turun kita sarapan Dedy udah tungguin kita"jawab clara momynya leon
Di tempat lain Daniel yg menggedor ngedor pintu kamar sang putri tidur dengan perlahan, siapa lagi kalau bukan Zahra Aulia Putri, tetapi tidak ada suara sama sekali dari pemilik kamar, Daniel yang kesal tiba-tiba saja meneriaki nama Zahra, pada saat Daniel mau teriak lagi tiba-tiba
"Daniel Bagaskara, ngapain kmu teriak-teriak gila ya kamu, bukan ya turun sarapan, malah teriak-teriak ngga jelas,"omel mama Daniel
"Hehehe ngga ko Bun lagi latihan suara ini"jawab Bima cengengesan
"Ngga jelas kmu, ya udah turun sarapan duluh sana"balas
"Iya bun duluan aja, Niel ambil tas dulu di kamar, Niel lupa ambil tadi"alasan daniel
"Ya udah cepatan nanti kamu ya terlambat ke sekolah"ucap maira berlalu pergi Daniel yang melihat bundanya pergi menghembuskan napas sambil mengusap dadanya
"Huh hampir aja"tiba tiba Zahra keluar dari kamar sudah rapi dengan baju sekolahnya
"Astaghfirullah"ucap Daniel kaget
"Loh udah bangun kamu dek, dari kapan, "tanya Daniel
"Dari tadi sih bang"jawab Zahra santai
"Lah terus kenapa ngga jawab pas Abang panggil"
"Hehe sengaja bang" jawab Zahra dengan muka tanpa dosanya berlalu meninggalkan Daniel
"Dasar ade laknat, sabar Niel orang sabar mukanya Tamba ganteng"gumam Daniel
"Pagi Bun ayah"teriak Zahra dengan senyum di wajahnya
"Jangan teriak-teriak nanti tenggorokannya sakit sayang"jawab ayah zahra dengan lembut
"Loh ayah sama bunda ko ngga kaget sih"tanya Zahra,niat kagetin ortu malah Zahra yang kaget, Zahra berbalik dengan cepat melihat abangnya
"Pasti Abangkan yang ngasih tau ayah sama bunda kan"tanya ara merajuk
"Zahra ngga mau bicara sama Abang lagi"ucap Zahra dengan tatapan tajamnya pada daniel
GLEK
"Ngga ya Abang hari ini baru ketemu ayah sama bunda ya dek jangan asal nuduh dong"ucap Daniel cepat dengan menggelengkan kepalanya kuat
"Terus siapa yang kasi tau dong"lirih Zahra
"Sudah Ara Niel makan dulu nanti kalian terlambat ke sekolahnya"lerai ayah zahra dengan tegas
"Ok"ucap Zahra dengan lesu
"Huuff selemat"batin Daniel
Selesai sarapan Zahra dan Daniel pamit ke sekolah
"Ayah bunda Ara berangkat dulu ya"ucap Zahra mencim tangan dan pipi kedua orang tuanya
"Iya sayang hati-hati ya" balas ke dua orang tua nya
"TUNGGUIN ABANG DEK. AYAH BUNDA NIEL BERANGKAT DULU YA" teriak Daniel sambil berlari mengejar Zahra
"IYA HATI-HATI JAGAIN ADEK KMU NIEL"jawab bundanya sambil terik
"Bun suaranya Bun masih pagi loh" tegur Satya
"hehe maaf yah kelepasan"
***
Zahra dan abangnya berjalan pelan ke sekolah menggunakan motor masing-masing. Sampai terlihat gerbang sekolah Zahra melajulan motornya.BRUM BRUM BRUM
" Eh lihat tuh ada Murit baru ya" siswa satu
"Wih iya motornya keren cukk"jawab siswa dua
Zahra membuk helemnya dengan pelan, itu membuat rambut sepinggangnya terurai tertiup angin. Sisa siswi yang melihat Zahra ada yang histeris ada juga yang tidak suka
"Wah cantik bangat.kirain cowok ternya cewek" ucap siswi satu
"Iya mana bening bangat lagi"ucap siswi dua
"Sok cantik bangat sih"ucap siswa
"Kak indah mah kalah cantik cuyy"ucap siswa lagi
Zahra yang mendengar itu berjalan acum menuju abangnya yang sudah gabung bersama teman-temannya. Yang juga memperhatikan Zahra"Abang antarin Ara ke ruang kepsek" ucap Zahra. Daniel pun menganguk
"Ok. Gue antar Ade gue dulu ya" ucap Niel kepada teman-teman
"Yoi kita tungguin di kelas ya"
"Yuk dek" mereka berdua pun pergi menuju keruang kepsek sambil bergandeng tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
si dingin itu suamiku
Random"Leonel Gibran dirgantara," lelaki dingin dengan sejuta pesonanya. ketua geng los cruel, anak tunggal dari seorang Zein dirgantara mafia bengis kejam tidak kenal ampun di dunia. "berani mengusik ku sengsara atau mati," semboyan leonal Gibran dirgan...