#1

327 22 2
                                    

Dentuman musik Dj memenuhi ruangan salah satu club malam di New York. Dari yang muda sampai yang tua berdansa ditengah ruang mengikuti irama lagu. Malam sudah menunjukkan pukul 00.30, bukannya sepi tapi tempat itu semakin ramai didatangi. Para pramusaji, bartender dan orang-orang terlihat sibuk melakukan pekerjaan mereka. Disalah satu sudut meja bar wanita cantik dengan rambut panjang hitam terurai terlihat sudah sangat mabuk. Namun begitu, ia terus meminta minuman pada bartander. Wajah putih pucatnya sedikit memerah sesekali ia meracau tak jelas dan sesekali ia menangis.

"One more again..." Ujarnya yang setengah sadar. Sambil memberikan gelas kosong pada bartander.

"Miss are u okey? Kamu sudah sejak tadi minum dan sepertinya kamu sudah tidak kuat." Tanya bartander yang sedari tadi melayaninya.

"Hmmm i'm okey.Please give me one more i promise this is the last i drink and after that i will go home." Ujar wanita itu dengan wajah memohon.

"Oke." Bartender itu lalu menuangkan segelas sampanye." Ini miss." Ujarnya seraya memberikan gelas wanita itu.

"Thank you."

Tanpa disadari wanita itu, sepasang mata terus memperhatikan gerak geriknya sedari tadi. Ia lantas berjalan mendekati perempuan tersebut dan meraih gelasnya.

"Hei...tidak sopan!!!" Kesal perempuan itu dengan memakai bahasa korea.

"Apa kau mau pingsan disini? Banyak mata yang sedari tadi melihatmu dan mengincarmu. Dasar perempuan bodoh." Kritik laki-laki itu.

"Heol...jadi kau orang korea juga, apakah ibumu tidak mengajarimu sopan santun?!" Balas wanita itu ketus.

"Kau?! Baik, jika perbuatan baikku tidak dihargai aku tidak akan bertanggung jawab apa yang terjadi padamu." Laki-laki itu kesal dan pergi meninggalkan perempuan itu.

"Siapa yang peduli." Sanggah gadis itu dengan ketus." Dasar kurang ajar." Racaunya yang sudah terlihat mabuk berat.

Sepeninggal laki-laki tadi wanita itu sedari tadi terus di goda oleh para pria berhidung belang. Merasa kesal dengan gangguan yang ia terima. Wanita itu- irene pergi meninggalkan tempatnya dengan berjalan sempoyongan. Sesekali ia terjatuh akibat terlalu banyak minum.

"Miss biarkan aku membantumu?" Seorang pria berambut pirang mencoba membantu irene berdiri.

"Dimana rumahmu?" Tanya pria tersebut dengan lembut. Irene hanya terdiam sambil memegang kepalanya yang pusing. Pertanyaan pria itu tak terdengar olehnya seiring kesadarannya yang mulai menipis.
"Sepertinya kau mabuk berat. Ini minumlah." Pria tersebut menyodorkan air mineral.
"Ah.... terimakasih."sambut irene lirih.
Pria itu lalu tersenyum licik, sepertinya bantuannya tidaklah tulus. Ia memapah irene ke parkiran mobil sambil sesekali tangannya mengelus punggung irene yang terbuka karena dress sexynya. Irene merasakan hal itu, pria itu mesum batinnya, tapi ia merasa tak memiliki tenaga untuk melawan si mesum itu.

Suho laki-laki yang dibuat kesal oleh irene sedari tadi mengikuti mereka. Dia tidak benar-benar meninggalkan gadis itu sendiri. Laki-laki itu punya moral dan tanggung jawab apalagi mereka berdua berasal dari negara yang sama. Rasanya tak apik bila ia meninggalkan wanita kesepian  itu sendirian dalam keadaan mabuk berat.

Pria pirang itu mendorong tubuh irene kepintu mobil. Mencoba untuk menciumnya. Wanita itu dengan kesadaran yang melemah sekuat tenaga menolak serangan pria pirang tersebut. Suho yang melihat kejadian itu langsung berlari dan memukul pria mesum itu tepat di pipi kananya.

"Hey...who are u?!" Bentak pria mesum pada suho.

"Menjauhlah dari wanitaku!" Tegas suho.

"What... wanitamu?" Tanya pria itu seraya memegang pipi bekas pukulan suho.

"Kau mau pergi atau mati?!" Ancam suho dengan wajah penuh amarah.

"Oke oke... aku akan pergi." Kata pria itu yang langsung masuk kedalam mobilnya.



Setelah kejadian diparkiran mobil club tadi, suho membawa irene ke hotel. Karena wanita itu tak menjawab pertanyaan suho tentang dimana ia harus mengantarnya. Suho merebahkan tubuh mungil irene di ranjang. Melepaskan high heelsnya dan membenarkan posisi tidur irene. Suho dengan seksama memperhatikan irene. Wajah kecil, bibir merah, mata yang terlihat tajam, bagaikan seorang dewi. Sangat cantik batin suho. Sesekali ia meneguk air liur melihat irene dalam balutan dress sexy warna hitamnya. Kemudian ia tersadar apa bedanya dirinya dengan bajingan tadi bila melakukan hal yang tidak pantas pada wanita mabuk.
  Suho beranjak dari duduknya namun langkahnya dihentikan dengan tarikan diujung bajunya. Ia melihat kebelakang dan mendapati irene yang memandangnya dengan penuh nafsu.
Perempuan itu terlihat menggeliat seperti kepanasan, padahal AC kamar sudah dinyalakan. Namun tak membuat wanita itu meredam rasa gerahnya. Suho yang melihatnya mengerti dengan keadaan gadis tersebut. Sepertinya ia diberi obat perangsang oleh pria mesum tadi. Suho yang sedari tadi berdiri didepan ranjang didatangi irene yang sudah dikuasai nafsunya. Pria tersebut mencoba menyadarkan irene, namun gagal. Irene terus mendorong suho hingga punggungnya membentur tembok. Hasrat suho yang sedari tadi ia tahan kini tak dapat ia kendalikan lagi. Suho mencium irene dengan lembut, wanita itu menyambutnya dengan gairah. Tangannya mencoba melepaskan satu persatu kancing kemeja suho. Menanggalkan pakaian atas laki-laki itu dan hanya menyisakkan dada bidang dan perut sixpacknya.

"Kau menyukainya?" Tanya suho lembut. Irene mengangguk.

Dengan gairah yang membara suho menggendong irene menuju ranjang.



Sinar mentari pagi menyelinap masuk kedalam kamar yang seperti kapal pecah. Suho membuka matanya yang masih mengantuk. Mendapati wanita yang tidur disebelahnya sudah tak ada. Sayup sayup ia mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi. Wanita itu masih ada batinnya senang dan membuat senyuman salah tingkah. Matanya yang masih mengantuk memaksanya untuk tidur sebentar lagi.
Irene keluar dari kamar mandi, ia melihat suho yang masih tertidur. Ia berjalan pelan tanpa menimbulkan suara agar laki-laki tersebut tak terbangun. Mengenakan pakaiannya semalam dan mengambil jas pria tersebut untuk menutup bagian belakangnya yang terbuka. Ia menulis sesuatu pada secarik kertas putih. Lalu menaruhnya dibawah ponsel pria itu. Setelahnya ia pergi meninggalkan pria yang tertidur itu sendiri.

  Suho terbangun dari tidur pulasnya, masih dalam ruangan yang sama. Ia mencari sosok perempuan yang tidur disebelahnya. Tak mendapati wanita itu disekelilinya lantas ia bangun dan beranjak dari ranjang. Membuka kamar mandi dan hasilnya juga sama. Wanita itu tidak ada. Suho dengan wajah dinginnya mengambil ponselnya dan melihat ada kertas dibawah ponselnya.

"Maaf mr. Lupakan yang tadi malam kita lakukan." Bacanya."Dasar wanita bodoh!"

       *** TBC ***

Halooo.... ini adalah karya FF pertama saya setelah sekian lama saya tidak menulis FF. Mohon bijak dalam memberikan saran dan kritikannya ya ^^. Oh ya saya penggemar surene couple hehe :D

Can I have u miss bae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang