#12

147 22 1
                                    

Happy ready jangan
lupa vote dan
komennya guys 🥰
makasih banyak yang
udah setia nungguin cerita ini.

•••

Mobil Hyundai Venue melaju dengan kecepatan 80km/jam melewati jalanan senggang menuju Kota Daegu. Siang ini Irene beserta Ibunya dan Juga Sehun akan pulang ke Daegu. Rencana mengantar ibunya Irene ke stasiun gagal saat perempuan yang sudah berumur itu menyuruh mereka untuk ikut pulang bersama. Sempat terjadi perdebatan tadinya hingga Irene harus menekan egonya dan mengalah pada ibunya. Alasannya cukup meyakinkan dirinya untuk kembali ke kota kelahirannya. Sang adik bungsu 'kesayangannya' pulang dari luar negeri setelah dua tahun menempuh pendidikan di negeri asing. Bae Suzy adik perempuannya yang memiliki otak cerdas sehingga mendapatkan kesempatan beasiswa hanya memiliki libur selama dua minggu yang bahkan anak itu tidak mengabari Irene saat dia kembali ke Korea.

Sehun melepas rasa bosan dengan memutar musik dari radio mobil. Tiga jam perjalanan menggunakan mobil pribadi terkadang membuat rasa kantuk tiba-tiba menyerang. Ditambah lagi wanita di sebelahnya yang sudah terlelap bersama ibunya yang duduk di kursi belakang membiarkan dia mengemudi sendiri.

Sehun terpaksa harus ijin mendadak pada atasan di devisinya. Meminta cuti hanya dua hari karena ada urusan keluarga yang mendesak alasannya. Siapa lagi yang membuatnya terlibat untuk ikut pulang jika bukan ibu Irene yang juga memaksanya. Dalam hati kecilnya dia merasa senang. Tentu saja menghantar serta menjaga dua perempuan yang berperan penting dalam hidupnya itu membuat dia bangga pada diri sendiri. Dia seperti calon menantu yang direstui oleh orang tua sang pacar. Siapa yang tidak bahagia dengan delusi seperti fakta baginya. Bibirnya mengulum senyum dalam-dalam.

Daegu merupakan salah satu kota metropolitan yang cukup besar di Korea selatan, menempati posisi ke-4 setelah Seoul, Incheon dan Busan. Kota yang dikenal sebagai permata tersembunyinya negeri gingseng. Memiliki kultur perpaduan budaya modern dan tradisional. Diapit pegunungan besar membuat kota ini memiliki suhu yang berbeda dari kota lainnya.

Setelah 25 menit dari pusat kota Daegu. Mobil yang ditumpangi Irene berhenti di depan rumah sederhana yang identik dengan nuansa tradisional korea. Rumahnya terletak di salah satu desa dekat kaki gunung dengan hamparan ladang dan perkebunan buah apel. Mayoritas penduduknya adalah petani. Jika bisa dikatakan keluarga Irene berada di tengah-tengah kalangan ekonomi. Tidak kaya tapi juga tidak miskin tepat berada ditengah. Dari hasil tani kedua orang tuanya lah dia mampu menuntaskan sekolah hingga jenjang yang lebih tinggi.

Irene meregangkan badannya sambil menguap lebar dengan pintu mobil yang masih terbuka di belakangnya menandakan bahwa dia baru saja keluar dari sana. Perempuan itu kemudian menghirup udara segar khas pedesaan yang sudah lama tidak menyapa rongga pernapasannya. Irisnya menangkap sosok gadis berambut panjang yang sedang menatapnya. Gadis itu tersenyum namun bukan kearahnya. Melainkan ke arah pria jangkung yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Oppa!!!" Panggil gadis itu setengah berteriak, berlari dengan wajah senang.

Gadis itu menghambur memeluk Sehun dengan sangat erat. Membuat pria jangkung itu kesulitan untuk bernapas.

"Aku merindukanmu oppa." Menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Sehun. Pria itu hanya tersenyum kaku, sementara pasokan udara di paru-parunya mulai kehabisan stok.

"Ah mianhe oppa." Buru-buru gadis itu melonggarkan pelukannya setelah melihat wajah Sehun yang memerah akibat kekurangan oksigen.

"Suzy-ah kamu bertambah tinggi ya." Sehun mengusap rambut Suzy lembut sembari mengulas senyum.

Gadis yang bernama suzy itu mendongakkan kepalanya menatap Sehun yang tersenyum. Wajah tampan Sehun membuatnya terpaku sesaat sebelum akhirnya ia mengalihkan atensinya. Gadis itu mundur dua langkah melepaskan pelukannya.

Can I have u miss bae?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang