Masing-masing orang memiliki kisah tersendiri. Mereka menuliskannya dalam kertas yang kemudian dilipat sesuai selera. Sekumpulan origami tersebut dikumpulkan, dan dikubur agar kisah mereka menyatu dengan tanah.
Masa lalu memang tidak bisa diubah, te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang perempuan kepala tiga tengah memandang selembar foto sebelum kelas di mulai. Di dalam foto tersebut ada dirinya dengan lima kawan dekat berseragam abu-abu putih tiga tahun yang lalu-diambil di halte bus sepulang sekolah.
***
Enam orang gadis berseragam abu-abu putih berjalan beriringan keluar dari gerbang sekolah. Salah seorang di antara mereka bersenandung ria.
"Andai, aku jadi kaya~♪"
"Kaya monyet?" sambung gadis yang berjalan di kirinya.
"Ish ... bukanlah. Kaya raya, tahu!"
"Raya, si Cepu, di kelas kita, itu?"
Gadis dengan potongan rambut pendek berdecak. "Orang berduit, Diah. 'Kan, enak bisa beli apa aja tanpa lihat harga sesuai ma isi dompet pa kagak."
Gadis berjilbab yang berjalan di depan, membalikkan badan saat menemukan topik pembicaraan selain gibah. "Eh, eh ... kalian abis lulus nanti, mau lanjut kerja atau kuliah?"
"Aku, sih, kuliah," jawab Shara, gadis berbando yang berjalan bersebelahan dengan si Penanya. "Semoga bisa dapetin UGM."