[ Yourname ] dan Childe adalah pasangan suami istri. Mereka telah menikah dua tahun yang lalu dan [ Yourname ] sedang hamil anak mereka yang masih berusia 8 bulan.
Saat malam hari, Childe mengelus perut istrinya yang membucit itu dengan halus dan menyanyikan lagu pengantar tidur semasa kecilnya.
Childe: Aku tebak kamu laki-laki!
[ Yourname ]: Perempuan!
Childe: Kalo dia laki-laki, dia pasti mewarisi ketampanan versi ibunya..
[ Yourname ]: Kalo dia perempuan, dia pasti mirip dengan papanya!
Mereka sengaja tidak cek gender anak mereka supaya menjadi kejutan. Childe selalu membantu istrinya sepulang kerja sebagai bos diperusahaan bank dan [ Yourname ] hanya ibu rumah tangga biasa.
Beberapa hari kemudian, keluarga Childe datang. Mereka datang hanya untuk menjenguk dan memberikan makanan untuk [ Yourname ]. Childe tidak ada dirumah saat itu dan mertuanya mengajak [ Yourname ] mengobrol santai2 tentang hubungannya dengan Childe dan kehamilan anaknya.
Ibu Childe: Jadi gender anaknya apa ini?
[ Yourname ]: Untuk gender, Aku dan Childe memutuskan untuk tidak ingin mengetahui gender anak kami karena ingin kejutan saja bagi kami.
Ibu Childe: Begitu ya, apa kamu sudah ada feeling? Pastinya feeling seorang ibu selalu benar loh..
[ Yourname ]: Benarkah? Aku harap dia perempuan dan mewarisi semua yang Childe miliki. Supaya aku tau versi perempuan Childe seperti apa.
Kedua mertua [ Yourname ] tertawa mendengar jawaban [ Yourname ]. Sudah 2 jam, keluarga mertuanya memutuskan untum pulang dan sudah menyimpan makanan yang mereka berikan di kulkas. [ Yourname ] memutuskan memasak untuk makan malam dan tak lama kemudian Childe pulang.
Childe: [ Yourname ]! Aku pulang!!
[ Yourname ]: Childe? Cepat sekali..
Childe: Iya. Katanya Papa mama dan adik-adikku datang kesini..
[ Yourname ]: Mereka sudah pulang barusan..
Childe: Yah...
[ Yourname ]: Besok kita yang ketempat mereka ya, besok hari libur kan?
Childe: Istriku pintar dan bijak sekali. Semoga anak kita memiliki sifat ini nantinya..
[ Yourname ]: Tentu sajalah, ini anak kita Childe..
Childe tersenyum dan memeluk istrinya dengan gemas.
Childe: Baiklah, aku akan bantu kamu masak makan malam.
[ Yourname ]: Tidak perlu, hari ini aku tidak bikin kue untuk penutup karena ibumu sudah membawa kue untuk kita.
Childe: Baiklah, aku akan pergi mandi dulu ya. Bagaimana kalo kita mandi bersama?
[ Yourname ]: CHI..CHILDE!
Childe: Aku bercanda.
Childe masuk dan mandi. [ Yourname ] memasak makan malam. Setelah makanan jadi, Childe baru selesai mandi dan giliran [ Yourname ] mandi. Setelah [ Yourname ] mandi, mereka makan bersama. Setelah makan, [ Yourname ] membersihkan piring-piring kotor bersama Childe dan mereka pergi tidur.
Childe: Kalo anak kita laki-laki aku namain dia Luke. Dia pasti keren dengan nama itu
[ Yourname ]: Jika perempuan, aku akan menamainya Charline..
Childe: Indah sekali..
[ Yourname ]: Tentu saja. Sekarang kita tidur ya..
Childe: Okey!
Lalu mereka tidur dan besoknya mereka bersiap-siap untuk kerumah keluarga Childe. Diperjalanan, mereka menikmati pemandangan yang ada sambil mengobrol. Namun tanpa mereka sadari, saat hampir sampai ada sebuah truk yang oleng dan menabrak mobil mereka. Childe dengan cepat memeluk dan melindungi istrinya. [ Yourname ] yang didalam pelukan Childe itu selamat dan hanya pingsan akibat shock dari kejadian tersebut.
[ Yourname ] terbangun dirumah sakit dan melihat keluarga suaminya disamping dia. [ Yourname ] menoleh ke sebelah kirinya dan tidak mendapati suaminya disana.
[ Yourname ]: Childe dimana...?
Ibu Childe: Childe, masuk ruang ugd dan masih dalam masa Komanya. Ini sudah 3 minggu sejak kecelakaan kemarin.
[ Yourname ]: Tolong bawa aku kesana..
Ayah Childe mengiyakan dan membawa menantunya untuk menemui anaknya. Mereka melihat keadaan Childe yang dipenuhi luka dibalik jendela.
[ Yourname ]: Bangunlah Childe, sebentar lagi anak kita lahir. Terima kasih sudah melindungi kami..
1 minggu kemudian, [ Yourname ] mengalami kontraksi dan ternyata [ Yourname ] akan melahirkan. [ Yourname ] melahirkan anak pertamanya tanpa Childe disampingnya dan berhasil melahirkan putra mereka. Setelah dimandikan, bayi itu dibawa oleh [ Yourname ] yang 5 menit lalu sadar dari pingsannya.
[ Yourname ]: Childe, anak kita laki-laki. Seperti instingmu..
Lalu [ Yourname ] meminta untuk diantarkan kedalam kamar Childe. Disana, [ Yourname ] menaruh bayinya disamping Childe.
[ Yourname ]: Bangun ya, anak kita laki-laki.. . Kamu mau namain dia kan? Makanya aku mohon kamu harus bangun..
Ketiga Saudara Childe masuk dan duduk dekat [ Yourname ].
Anthony: Hai kakak, anak kakak sudah lahir loh. Dia tampan seperti kamu walaupun dia agak mirip dengan kak [ Yourname ].
Tangan Childe bergerak dengan sendirinya dan mata Childe terbuka setelah koma sebulan.
Childe: [ Yourname ]? Athony?
[ Yourname ]: CHILDE?!
Childe: Luke..?
[ Yourname ]: Iya, anak kita laki-laki..
Childe: Luke, [ Yourname ]..
Monitor milik Childe berbunyi dan tubuh Childe mulai mendingin. Childe pergi, meninggalkan istrinya dan hari kelahiran putranya.
Besoknya, Pemakaman Childe diupacarakan. [ Yourname ] tidak bisa datang karena masih masa pemulihan dan memandang wajah putranya digendongannya lalu tersenyum.
[ Yourname ]: Mulai sekarang hanya kita berdua, Luke. Mohon kerja samanya..
Dari saat itu, [ Yourname ] memulai perjalanannya sebagai ibu tanpa kehadiran suaminya.
Tamat