Alkisah ...
Ada sebuah kerajaan bernama Babat Bubrah yang dipimpin oleh Prabu Peyeum dan permaisurinya---Ratu Dodot, yang terkenal legit. Disamping kelegitannya, Sang Ratu juga renyah, tapi bukannya tidak mungkin sesekali menjadi sangat sengit dan sangit.
Cerita ini berawal ketika Prabu Peyeum harus meninggalkan kerajaannya, untuk menyelesaikan masalah kenegaraan melawan kerajaan tetangga yang terkenal sangat ngeyelan.
Saking ngeyelnya, Sang Prabu merasa perlu untuk menyelesaikan sengketa antara kedua kerajaan yang bertikai secara face to face---dengan kerajaan tetangga itu.
Baiklah mari kita simak pengalaman Prabu Peyeum menuju ke kerajaan tetangga ...
Kerajaan Tetangga a.k.a Alengka Sundil
Kerajaan Alengka Sundil dipimpin oleh seorang Ratu bernama Nimas Sundil. Prabu Peyeum rupanya tidak mengetahui hal ini. Dia pun terhenyak hingga langit ke tujuh.
Dalam hatinya sang Prabu hanya bisa membatin 'pantes ngeyelan lha wong wadon sing mimpin.'
Akhirnya terjadilah pertemuan antara Prabu Peyeum dan Nimas Sundil. Dengan berdiri berkacak pinggang Sang Prabu menunggu kehadiran Nimas Sundil---yang akan duduk---di kursi singgasananya.
Sesaat sebelum kehadiran Nimas Sundil, tercium aroma kembang kantil yang menguar di udara. Aroma mistis pun langsung menyebar, ke seluruh ruangan. Sesaat Sang Prabu mulai terlihat sesak nafas seperti nyamuk yang mabuk obat pembasmi serangga.
Nimas Sundil muncul, dengan diiringi tarian yang dibawakan para dayang-dayang, untuk menyambut kehadirannya. Bisa dibayangkan, betapa rempong dan ribetnya. Namun apa yang terjadi? Prabu Peyeum terkesima---sodara sodara. Ratu Nimas Sundil menyeruak di antara para dayang-dayang yang sedang menari dan tanpa basa basi langsung menghadapi Sang Prabu dan bertatap muka secara face to face.
Mereka lalu berhadap-hadapan. Prabu Peyeum masih tidak bergeming melihat kecantikan Nimas Sundil yang tidak kalah bohay dengan permaisurinya sendiri, yaitu Ratu Dodot yang selegit dodol.
Dengan mengangkat sedikit dagunya, Nimas justru kelihatan sangat seksi dengan leher jenjang yang menantang setiap drakula yang haus darah. Tidak terkecuali Prabu Peyeum, apalagi kabarnya Sang Prabu masih keturunan 'Don Juan'.
'Blankkkkk'
Tiba-tiba Prabu Peyeum tidak ingat lagi, apa tujuannya pergi ke kerajaan Alengka Sundil. Otaknya justru bekerja, bagaimana caranya dia bisa mendapatkan Nimas Sundil. Melihat Prabu Peyeum terkesima, tidak disia-siakan oleh Nimas Sundil. Wanita itupun langsung melancarkan 'ajian maut pemikat ragawi'.
Emang dasarnya Nimas Sundil juga masih keturunan 'Lolita', kedatangan Prabu Peyeum justru merupakan tantangan baginya. Bisa dijadikan studi banding, pikirnya.
Ajian Maut Pemikat Ragawi Pun Dilancarkan
Menghadapi Raja seperti Prabu Peyeum, bukan masalah bagi wanita sekelas Nimas Sundil. Setelah mempersilakan Sang Prabu duduk di kursi kehormatan, Nimas pun menduduki singgasananya. Prabu Peyeum tetap tidak bergeming sedikitpun melihat Nimas Sundil. Seakan-akan tidak mau melewatkan gerak gerik dari ratu bohay negara tetangga.
Nimas tersenyum, di atas singgasana yang dipenuhi kembang kantil. Wanita itu lalu menyilangkan kaki kirinya di atas kaki kanannya. Kain yang dikenakannya pun tersingkap, terlihat sepasang paha mulus yang seakan-akan melambaikan tangan pada kedua mata Prabu Peyeum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pigura Antik [Kumpulan Cerpen]
Short StoryKumpulan Cerpen [Misteri Horor, Sarkas, Romansa, Thriller, Humor] Selamat membaca 😍 》Ratu Dodot [Cerpen Humor Sarkas ~ part 1] 》Istri Muda Pak Glen [Cerpen ~ part 2] 》Seda Mutieva [Cerpen Romance ~ part 3] 》Semesta Alam [Cerpenis...