Aku Shin Ryujin anak tunggal kaya raya yang menyukai keheningan namun bukan berarti aku tidak kesepian. Tapi, bukan berarti juga aku menginginkan seseorang masuk ke dalam hidupku hanya orang terpilih yang akan menjadi bagian dalam hidupku.
kau tahu...
Pagi menyambut mereka berdua, chaeryeong sudah terbangun karena merasa mual dikarenakan mabuk semalam, sedangkan Ryujin masih terlelap.
Setelah membersihkan tubuhnya chaeryeong memasak beberapa makanan, kebetulan ada banyak bahan-bahan dikulkas, walau kepalanya sedikit sakit dia tetap melanjutkan aktivitasnya, mungkin karena dia sudah terbiasa seperti itu.
Ryujin perlahan membuka kelopak matanya karena pantulan cahaya matahari, melihat kesebelahnya dan mendapati chaeryeong tidak ada disampingnya, Ryujin pun segera bangun dari kasurnya lalu mencuci mukanya dan gosok gigi.
'apa dia sudah pergi' gumam Ryujin menampakkan wajah khawatir, ketika sedang berada di depan wastafel dengan cermin didepannya.
Setelah berkumur-kumur Ryujin mencium bau makanan.
"Apa ini?, Bagaimana bisa ada bau makanan disini." Ucap Ryujin mengendus lalu mengecek ke arah dapur
Ryujin melihat yeoja berkulit putih pucat sedang sibuk menyiapkan makanan yang tidak lain adalah chaeryeong.
Rambutnya terikat dengan kaos lengan pendek ntah milik siapa.
Ryujin menghampirinya lalu berdiri disampingnya
"Apa kau sudah merasa lebih baik?." Tanya Ryujin
Chaeryeong melihat kearahnya "n,nee." Jawabnya gugup lalau memalingkan pandangannya
"Kaos itu.." ucap Ryujin bingung
"Ah, ini bodyguard mu yang memberikannya, dia bilang aku terlalu mabuk semalam, jadi dia memberikan baju kaos ini karena baju yang kukenakan tadi malam terlalu bau alkohol." Ucap chaeryeong menjawab semua kebingungan Ryujin
"Maaf aku menggunakan barang-barangmu tanpa ijin." Ucapnya lagi
"Itu bukan apa-apa, jangan terlalu dipikirkan." Jawab Ryujin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masakan chaeryeong
Dengan beberapa pertimbangan chaeryeong memutuskan untuk membuat nasi goreng dengan susu hangat sebagai minumannya.
"Apa kau suka telur mata sapi?." Tanya chaeryeong
"Nee." Ucap Ryujin
"Baiklah."
Chaeryeong pun membuatkan telur mata sapi untuk Ryujin dan dirinya, lalu meletakkannya diatas nasi goreng.
Sedari tadi Ryujin hanya memperhatikan chaeryeong sampai akhirnya ia selesai menyiapkan sarapan.
Dengan duduk saling berhadapan mereka mencicipi nasi goreng racikan chaeryeong
"Emm....masisseo." ucap Ryujin membuka matanya lebar tanda menyukai masakan itu
Chaeryeong tersenyum bangga lalu melanjutkan sarapan mereka
Sebenarnya ada hal yang ingin chaeryeong bicarakan pada Ryujin, tapi sepertinya ia terlalu malu jika harus membahasnya, karena apa yang ia lakukan adalah hal yang canggung jika hubungan mereka berdua hanyalah teman biasa.
Meski begitu chaeryeong berniat untuk meluruskan atas apa yang ia lakukan pada malam itu.
"Ryujin...." Ucap chaeryeong ragu
Ryujin pun menghentikan tangannya ketika ingin menyuap makanan ke mulutnya. Mata Ryujin tertuju pada chaeryeong
"Oo...wae?." Tanya Ryujin
"Soal semalam....-
"Kau menciumku lalu kita berciuman? Apa hal itu yg ingin kau bicarakan?." Potong Ryujin to the point, lalu kembali mengisi mulutnya dengan nasi goreng.
Chaeryeong terkejut dengan ucapan Ryujin yang terus terang, kegugupannya bertambah. Disisi lain Ryujin tampak tidak keberatan dengan hal itu.
"N,nee....kurasa aku terlalu banyak minum malam itu, jadi aku tidak bisa mengendalikan diriku, mianhae." Ucap chaeryeong menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Jadi kau melakukannya tanpa sadar?." Tanya Ryujin
"Tidak sepenuhnya, aku menyadarinya tapi aku tidak bisa mengendalikannya."
"Tidak apa-apa, jika hal itu membuatmu tidak nyaman ketika berada di dekatku kau bisa melupakannya." Ucap Ryujin tersenyum kearah chaeryeong.
Ntah mengapa tatapan chaeryeong terpaku pada senyuman manis itu, matanya tak henti menatap bibir indah Ryujin, ia masih mengingat jelas betapa lembutnya bibir itu. Seketika perutnya terasa seperti terisi oleh banyak kupu-kupu didalamnya.
Beberapa kali Ryujin mencoba menyadarkan chaeryeong dari lamunannya. Dengan melambai-lambaikan telapak tangannya didepan wajah chaeryeong. Sampai akhirnya chaeryeong terbangun dari lamunannya.
"Bagaimana chaeryeong?." Ucap Ryujin
"N,nee?." Tanya chaeryeong bingung setelah tersadar dari lamunannya
Karena terlalu sibuk dengan lamunannya chaeryeong tidak dapat mengolah kata-kata yang diucapkan Ryujin sebelumnya.
"Aku mengatakan, apa kau mau ikut denganku, bertemu dengan teman-teman lamaku nanti malam?." Ucap Ryujin
"Tidak apa-apa jika kau tidak mau, aku tidak memaksa."
Chaeryeong tampak bingung harus menjawab apa, Ryujin yang menyadari hal itu melanjutkan ucapannya.
"A,Ani.....kurasa akan baik jika kau bertemu mereka, karena mereka cukup menyenangkan."
"Bagaimana?." Sambung Ryujin
"Hmm, okay aku akan ikut." Ucap chaeryeong lalu mereka berdua pun tersenyum dan melanjutkan sarapannya.