salju

55 12 0
                                    

*Hari pertama salju turun

Setelah pekerjaannya selesai Ryujin bergegas untuk kembali ke apartemennya , namun ketika kakinya melangkahkan kaki keluar dari gedung ia melihat salju pertama di tahun ini turun.

Ryujin POV

Jadi seperti ini rasanya Melihat salju turun setelah bekerja, mereka semua bercerita padaku bahwa hal itu menyenangkan, kurasa mereka benar ini cukup indah.

Aku pun mulai berjalan menuju parkiran, namun seseorang berlari dan tidak sengaja menyenggol bahuku dari arah belakang.

Buku kecil miliknya terjatuh namun sepertinya dia tidak menyadari itu, dia hanya sekilas melihatku meminta maaf dan segera berlari lagi.

Aku mengejarnya dengan buku miliknya di tangan ku, ketika jarak kita lumayan dekat aku menepuk bahunya dari samping membuat langkahnya terhenti dan menatapku

Aku pun menyodorkan buku miliknya, melihatnya dari jarak sedekat ini membuatku tersadar dan ingat bahwa kita memang pernah saling bertemu.

Hanya saja kini aku melihatnya tidak dengan mata sembabnya, di pinggir pantai yeoja yang menangis dengan botol Soju di tangannya. Kini aku mengingatnya.

"Kurasa aku mengenalmu." Ucap Ryujin

"Oo...kurasa begitu, terimakasih, maaf aku sedang buru-buru." Ucap yeoja itu lalu ingin bergegas berlari lagi

Aku menahan lengannya ketika ia ingin berlari.

"Biar ku antar." Ucap Ryujin

"Tidak terimakasih aku akan naik bus terakhir malam ini." Ucap yeoja itu mencoba melepas genggaman Ryujin

"Ini sudah larut malam, akan cukup berbahaya untuk wanita sepertimu menaiki angkutan umum."  Ucap Ryujin

Yeoja itu tampak memikirkan apa yang aku bicarakan, lalu akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

Menarik pelan lengannya aku berjalan menuju parkiran dan membukakan pintu mobil untuknya.

*Ditengah perjalanan

Sedari tadi tidak ada obrolan diantara kami berdua, dia hanya menunjukkan jalan kemana dia harus pergi.

Aku memacu pedal gas mobilku cukup cepat karena dia terlihat begitu gelisah dan sedang terburu-buru.

Kita berhenti di depan rumah sakit umum, dan dia segera keluar dari mobil sembari mengucapkan terimakasih padaku.

Pukul kini menunjukkan 23:00pm

Ketika aku ingin kembali ke apartemen ku, aku melihat ada toko roti yang terlihat begitu hangat dan menggoda di sebelah rumah sakit, tujuanku kini berubah aku ingin membeli roti itu terlebih dahulu sebelum pulang.

Setelah memarkirkan mobil aku pun segera masuk ke dalam toko itu dan memesan beberapa potong roti panggang lalu memakannya di dalam mobil.

10 menit berlalu aku sudah selesai dengan roti ku dan segera kembali ke apartemen

Melalui rumah sakit ketika aku mengantar yeoja itu, aku menghentikan mobilku ketika melihat sesuatu yang janggal, dan segera memakirkan mobilku lagi dan segera berlari masuk ke dalam rumah sakit.

Ryujin berlari dengan cepat lalu menaiki lift ke lantai paling atas dan menaiki tangga untuk mencapai atap rumah sakit.

Ketika sampai disana gembok pintu atap itu sudah terlihat rusak tentu saja kerena ada yang merusaknya

Ryujin mencoba mencari sesuatu ketika berada di atap rumah sakit, lalu langkahnya terhenti melihat seseorang sedang duduk santai di pinggir atap rumah sakit.

Nafasnya yang menggebu perlahan mulai teratur lalu menghampiri orang itu sedikit berlari dia menarik lengan orang itu agar turun dari pinggir atap rumah sakit.

"Apa yang kau lakukan!? Itu sangat berbahaya!." Ucap Ryujin masih Terengah-engah pada orang tersebut

Wajah orang itu tertutupi oleh rambut panjangnya, Ryujin pun menyingkirkan rambut itu dari wajahnya.

Tangannya terhenti ketika ia melihat wajah orang itu.

"Apa yang kau lakukan disini, apa kau datang untuk bunuh diri disini yeoja tanpa nama!?." Ucap Ryujin kesal

Tidak ada balasan atas semua ucapan Ryujin perlahan yeoja itu mendekat kearah Ryujin lalu memeluk tubuh Ryujin dengan tubuhnya yang terasa lemah.

Ryujin tersentak ketika yeoja itu memeluk tubuhnya

"A-apa kau baik-baik saja?." Ucap Ryujin mencoba bertanya

"Tolong seperti ini sebentar saja, tanpa sebuah pertanyaan apapun." Ucap yeoja itu

Ryujin yang mendengar ucapan itu mencoba untuk memeluk balik dan menepuk pelan punggungnya.

Ryujin POV

Namun setelah beberapa saat tubuhnya seperti kehilangan daya, ternyata dia pingsan di pelukanku, aku segera menggendongnya turun ke bawah untuk mendapatkan perawatan medis.

Ketika aku menatap wajahnya untuk kedua kalinya aku melihat matanya yang sembab, dia terlihat begitu pucat dari sebelumnya.

End POV



*Keesokan harinya

Tertidur di atas sofa dengan posisi duduk Ryujin mulai terbangun karena cahaya matahari yang masuk dari jendela ruangan

Ryujin tersentak ketika melihat sekitar ruangan, pasalnya orang yang tadi malam ia lihat begitu lemas sudah dalam posisi duduk di atas kasurnya dengan meja yang diatasnya ada bubur dan minuman yang disediakan untuk pasien.

"Apa kau sudah baik-baik saja?." Tanya Ryujin

Yeoja itu menatap Ryujin lalu mengangguk

"Kalau begitu ini sudah saatnya aku pergi, sebaiknya kau istirahat sampai tubuhmu sudah benar-benar sehat." Ucap Ryujin berdiri dari duduknya lalu menuju pintu ruangan untuk keluar.

"Terimakasih." Ucap yeoja itu ketika Ryujin ingin membuka pintu

Ryujin membalikkan tubuhnya lalu menghadap yeoja itu

"Beritahu namamu jika kau ingin berterimakasih padaku."

"Chaeryeong, Lee chaeryeong itu namaku." Ucap yeoja itu

Setelah mendengar ucapan yeoja yang bernama chaeryeong itu Ryujin pun segera keluar dari ruangan dan segera kembali.

*Ketika dalam perjalanan pulang

"Kuharap dia tidak mengingat apa yang terjadi tadi malam." Ucap Ryujin lalu mempercepat mobilnya


Bersambung.......



Jangan lupa vote kalau kalian suka sama ceritanya<3













Dark inside~ryuchaerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang