Langit biru cerah perlahan berganti dengan warna jingga tergantung di atas bumi. Kicauan burung terus terdengar walaupun hari semakin gelap, bahkan suara jangkrik mulai berbunyi mengisi kesunyian di sore hari itu.
Aroma sedap cokelat panas tercium ketika Tok Aba mengantarkan minuman itu ke salah satu meja yang telah di pesan oleh seorang pelanggan. Setelah mengucapkan terimakasih, Tok Aba kembali ke dapur untuk melanjutkan kegiatan nya bersama Ochobot yang sedang mencuci piring sambil bersenandung menyanyikan sebuah lagu.
Di bawah tanah kedai Kokotiam Tok Aba tepatnya di markas TAPOPS-U, terdengar keributan kecil di sebuah ruangan latihan. Suara-suara teriakan bersemangat menggelegar berasal dari dua remaja yang sedang latihan kekuatan fisik.
Sesekali Fang mengoceh tentang kehebatan nya yang telah mampu menguasai teknik bela diri yang di ajarkan oleh Tok Kasa. Sedangkan Boboiboy semenjak Fang mengoceh terus menerus menahan amarahnya untuk tidak meninju wajah menyebalkan si landak ungu itu menggunakan sarung tangan Gempa atau menyetrum nya dengan pedang Halilintar.
Latihan itu berakhir dengan hasil seri, mereka berbaring di lantai dingin untuk menghirup udara sebanyak mungkin. Walaupun masing-masing merasa tak puas hati karena hasil nya seri, tetapi mereka merasa puas karena kekuatan fisik mereka semakin meningkat daripada sebelum nya.
Fang mengambil dua botol minuman menggunakan kuasa bayangan karena tak sanggup lagi untuk bangun bahkan hanya sebatas duduk saja. Setelah kedua botol itu berada di dekatnya, dia melempar satu botol minuman ke Boboiboy dan langsung di tangkap oleh remaja itu. Akhirnya mereka meneguk air dalam diam membuat suasana menjadi sunyi.
"Kenapa Komandan Koko Ci nggak pernah menghubungi kita lagi? Apa Station TAPOPS masih dalam perbaikan?" Boboiboy bertanya setelah meneguk habis minuman yang diberikan oleh Fang.
Fang mengangkat bahu acuh tak acuh, "Station TAPOPS memerlukan perbaikan yang lama setelah Retak'ka bersama antek-antek nya berhasil meledakkan Station TAPOPS secara brutal. Mungkin untuk saat ini markas TEMPUR-A yang akan mengambil alih dalam urusan penyelamatan Power Sphera di luar angkasa sana."
"Karena itu Komandan Koko Ci hanya menyuruh kita menjaga bumi aja?" Boboiboy kembali bertanya tapi kali ini pertanyaan dibalas dengan dengusan geli dari Fang.
Boboiboy menghela nafas, hati nya masih di selimuti rasa bersalah ketika mengingat kembali laporan yang diberikan oleh Koko Ci mengenai serangan musuh terhadap Station TAPOPS meningkat pesat dan terbongkar sejak dia bergabung.
Dia menatap jam tangan baru nya yang telah di upgrade oleh Ochobot dengan bantuan dari Koko Ci. Mulai sekarang dia harus berlatih sunguh-sungguh untuk mendapatkan kuasa tahap ketiga. Untungnya ujian semester telah berakhir, kini dia bisa berlatih di hari libur semester nya.
"Haih... Mana lah si Gopal? Katanya mau main game," gumam Boboiboy.
Mendengar hal itu Fang kembali mengangkat bahu sambil berjalan untuk mengambil jaketnya yang dia letakkan tak jauh dari area latihan, "Mana lah ku tau. Mending kau pergi istirahat aja daripada main game nggak jelas itu, lagian kau masih belum pulih sepenuhnya pasca melawan Retak'ka."
Boboiboy mendelik kesal melihat sikap Fang yang sok cool itu. Dari tadi Fang terus melontarkan kata-kata sok ketus, padahal beberapa menit yang lalu si landak ungu itu sangat bawel tentang kehebatan dirinya.
Boboiboy hendak membalas perkataan remaja berambut ungu itu namun tiba-tiba saja alarm TAPOPS-U berbunyi dengan sangat nyaring mengagetkan kedua remaja yang berada di dalam markas itu. Dengan segera Fang berlari menuju layar monitor besar dan mengetik sesuatu di keyboard untuk melihat keadaan Pulau Rintis dari kamera CCTV, mungkin saja ada alien nyasar di Pulau Rintis atau hal lain yang tak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗔𝗟𝗘𝗟 [𝗕𝗼𝗕𝗼𝗶𝗕𝗼𝘆]
Fanfiction[Cerita ini di mulai setelah Boboiboy berhasil mengalahkan Retak'ka] Probe membuat kesalahan hingga membuat dirinya tersedot ke dalam sebuah portal teleportasi yang telah dibuka oleh Ochobot bersama bos kesayangan nya dan juga Boboiboy. Boboiboy tak...