༺ CHAPTER 7 ༻

2.3K 271 86
                                    

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

BoBoiBoy (c) Animonsta Studios

Dunia Paralel (c) itszura_desu

This story is mine. I'm not receive any profits in this story

Warning: OOC, Miss Typo, bahasa non baku

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

.


Grakakus melangkahkan kakinya memasuki ruangan laboratorium, terlihat seorang/seekor alien bertubuh panjang sedang memasukkan bubuk koko ke dalam sebuah mesin.

"Berapa lama proses ini berlangsung?" Tanpa basa-basi Grakakus mendatangi dan berdiri di samping alien tersebut sambil memandangi tabung berisikan Retak'ka yang masih koma.

"Mungkin sekitar tiga hari, Tuan. Retak'ka memerlukan energi yang banyak untuk memulihkan dirinya."

Grakakus mengangguk kemudian menyeringai, tidak sabar untuk melihat kebangkitan sang legendaris.

Pasti akan menarik...
.

.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

.

.
"Ice, bangung dong. Jangan turu mulu."

Boboiboy mendesah panjang, memijit pangkal hidung nya jenuh melihat si tukang tidur tertidur saat sedang membersihkan counter kedai.

Hari ini Boboiboy memutuskan untuk ikut menjaga kedai bersama Blaze dan Ice. Ia tidak ingin berada di rumah terus, terutama Solar selalu mengamati gerak-geriknya kemanapun ia pergi membuat nya sangat risih dan tak nyaman.

Bahkan walaupun sudah di tegur berkali-kali oleh Gempa, Solar tetap tak lepas pandangan nya dari Boboiboy. Oleh karena itu, ia melarikan diri dengan kedok menemani Blaze dan Ice menjaga kedai.

Sebenarnya ia bosan, sangat bosan malah. Ia tidak tahu harus melakukan apa selain nonton TV, makan, dan tidur. Ia sudah mencoba menghubungi Ochobot berkali-kali menggunakan jam kuasanya namun sia-sia. Ia harus memikir keras untuk keluar dari dimensi ini, kalau tidak identitas nya akan terbongkar.

Sekarang otak nya mau pecah mendengar lagu dj full bass dan full volume yang diputarkan oleh Blaze, sementara sang tersangka hanya menyengir kuda.

"Biar ramai," Sahut Blaze. Padahal Boboiboy tak mengatakan apa-apa.

Dan yang lebih mengherankan lagi, Ice tetap tak bangun dari alam mimpi nya.

"Ada gempa pun mungkin nih anak juga nggak bangun," Boboiboy berbisik namun dapat di serap oleh otak mini Blaze.

"Maksudnya Kak Gempa?" Beo Blaze tak mengerti.

"Ngga, lupakan."

Boboiboy menelungkupkan wajah ke meja untuk memendam emosi nya, berusaha untuk tidak membakar wajah Blaze menggunakan kuasa nya.

Padahal Blaze ngga ada salah apa-apa lho...

"Daripada kamu ketularan Ice mending jalan-jalan gitu kek. Liat kakak-kakak cantik gitu, kasian muka mu jadi kusut macam tapak kasut."

Boboiboy mengangkat kepalanya, menampilkan wajah super jutek, 'Sebenarnya kau ngasih saran atau ngejek sih?'

"Aku serius lho," Blaze menyahut sebelum Boboiboy berpikir tidak-tidak untuk dirinya, "Demi kebaikan mu."

𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗔𝗟𝗘𝗟 [𝗕𝗼𝗕𝗼𝗶𝗕𝗼𝘆]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang