༺ CHAPTER 4 ༻

1.9K 223 31
                                    

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

BoBoiBoy (c) Animonsta Studios

Dunia Paralel (c) itszura_desu

This story is mine. I'm not receive any profits in this story

Warning: OOC, Miss Typo, bahasa non baku

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*

.

.
"Taufan! Koko tarik kurang manis satu!"

"Siap, Kak!"

Sambil bersenandung ria, kembaran kedua dari Elemental Bersaudara melakukan tugas nya dengan telaten. Hanya dalam beberapa menit minuman yang telah di pesan oleh seorang pelanggan telah di siap untuk dihidangkan. Remaja bernama Taufan itu memanggil sang kakak untuk mengantarkan pesanan pelanggan itu.

Taufan kembali bersenandung sambil membersihkan meja ia gunakan tadi. Sesekali mata sapphire indah nya melirik ke arah Halilintar yang sedang diajak ngobrol sama pelanggan. Sedangkan Halilintar yang terkenal sikap pendiam dan bermuka triplek terpaksa dengan sabar meladeni sang pelanggan, membuat Taufan menahan tawanya. Mencoba untuk tidak mengambil handphone nya dan merekam momen langka sang kakak.

Sepasang mata merah delima mendelik kesal ketika indra pendengaran nya mendengar sebuah gelak tawa tak jauh dari nya, membuat pemilik gelak tawa itu tak lain adalah sang adik terdiam dan berpura-pura melakukan kegiatan nya yang sempat tertunda.

Tak lama jam telah menunjukkan pukul dua siang, kedai Kokotiam sepi karena hari semakin terik. Walaupun terik setidaknya angin sepoi-sepoi mampu meredakan hawa panas, tapi tidak dengan hawa membunuh yang menguar dari tubuh remaja bermata ruby itu.

"Udah dong ngambek nya, 'kan aku udah berusaha nahan tawa cuma kelepasan. Nanti ku belikan ice cream deh," bujuk Taufan karena tak tahan melihat ekspresi sang kakak yang kian masam.

Halilintar mendengus kesal menanggapi bujukan basi Taufan, ia memilih memejamkan matanya menikmati semilir angin yang terus berhembus menerbangkan dedaunan. Ingin sekali ia memasuki dunia mimpi, namun adiknya yang paling usil itu tiba-tiba bersuara.

"Menurut Kakak, Boboiboy itu orang nya gimana?"

"Kau nanya ke aku, terus aku mau nanya ke siapa?"

'Sabar ya, Fan. Orang sabar di sayang ayank.' batin Taufan sambil mengelus dada nya seolah-olah ia adalah manusia tersabar di dunia, "Yang serius dong, Kak. Aku beneran nanya nih."

"Aku juga ngga tau. Tiba-tiba dia muncul di semak-semak dekat dengan kedai Tok Aba, terus wajahnya mirip banget sama kita. Aneh, bukan?"

"Kalau misalkan aku bilang dia itu bukan asal dari dunia ini gimana?"

"Maksudmu?" Halilintar mengangkat kepalanya setelah mendengar kalimat tak masuk akal dari Taufan, "Bukan asal dari dunia ini? Darimana kau bisa mikir hal kayak gitu?"

Taufan berdecak, "Masa Kak Hali ngga sadar? Pertama, dia datang secara tiba-tiba. Kedua, seperti yang Kakak katakan tadi, wajahnya mirip dengan kita. Lalu ketiga, Kakak yakin dia saudara kembar kita? Sedangkan Ayah dan Ibu tak pernah memberitahu bahwa kita kembar delapan."

Halilintar terdiam sejenak. Bukan fokus ke topik, ia malah fokus pada Taufan karena bisa berpikir seperti itu, "Jangan bilang yang berspekulasi itu Solar bukan kau?"

𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗔𝗟𝗘𝗟 [𝗕𝗼𝗕𝗼𝗶𝗕𝗼𝘆]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang