Selamat membaca 😁
Keesokan harinya.
"Hari ini aku pulang lebih awal," ujar Eros tanpa menoleh ke arah Hera.
"Sungguh?!" Hera menoleh ke arah Eros dengan raut wajah sumringah.
"Nanti aku jemput, sekalian kita pergi makan malam di luar," imbuh Eros tanpa ekspresi.
Senyuman di wajah Hera semakin lebar. Dia mengangguk antusias seakan dia tidak sabar pergi makan malam bersama Eros.
"Tapi bukankah kita sebaiknya pulang dulu? Aku tidak mungkin pergi keluar dengan penampilan seperti ini," ucap Hera.
"Tidak perlu. Lagipula, kita hanya makan malam biasa," pungkas Eros datar.
Binar di mata Hera seketika meredup saat mendengar ucapan Eros.
"Oh, kupikir kau ingin merayakan ulang tahun pernikahan kita," ucapnya tampak kecewa.
"Itu sudah berlalu, jadi apa yang harus dirayakan?" balas Eros.
Hera tertunduk lesu dengan tatapan sayu. Dia lalu tersenyum pahit.
Apa yang aku harapkan?
Lagi-lagi Hera harus menelan kekecewaan karena berekspektasi terlalu tinggi terhadap Eros. Padahal sudah jelas-jelas Eros tidak peduli dengan ulang tahun pernikahannya. Tetapi Hera masih saja berharap kepada Eros.
Selepas mengantar Hera ke toko, Eros langsung pergi menuju kantor.
Jam menunjukkan pukul 17.24.
Sudah hampir satu jam Hera menunggu Eros. Namun, Eros tak kunjung menampakkan diri.
Bahkan, Hera sudah mencoba menghubungi Eros. Tetapi ponsel pria itu tidak aktif.
Hera membuang napas untuk menghilangkan rasa suntuk yang mulai datang menghampirinya. "Kapan dia akan datang?"
"Apa mungkin dia lupa?" gumam Hera.
"Atau jangan-jangan dia masih banyak kerjaan?"
Ketika Hera tengah menerka-nerka, saat itu juga mobil Eros tiba. Hera yang melihat mobil Eros dari kaca jendela segera bergegas keluar dengan gembira.
Dia cepat-cepat mengunci toko dan menghampiri mobil Eros. Tetapi saat Hera berniat membuka pintu mobil depan, kaca jendela mobil tiba-tiba terbuka.
Raut kebahagiaan di wajah Hera lenyap seketika saat mendapati ada seorang wanita yang duduk di kursi depan.
"Hai, Hera!" sapa Jennifer ceria.
Hera berusaha memaksakan senyumnya.
"Aku tadi ingin mengajak sahabatku ini makan malam bersama. Tapi dia bilang sudah ada janji denganmu. Jadi aku sekalian ingin bergabung. Kau tidak keberatan kan jika aku ikut makan malam bersama kalian?" jelas Jennifer.
Hera melirik ke arah Eros yang hanya diam seakan tidak mempermasalahkan keberadaan Jennifer. Padahal Hera berharap dia hanya akan pergi makan malam berdua dengan Eros.
"Jika Eros tidak keberatan, aku juga tidak keberatan," jawab Hera berusaha tidak memperlihatkan kekecewaannya.
Padahal sebenarnya Hera sedikit merasa tidak nyaman dengan keberadaan Jennifer. Karena setiap pergi bertiga dengan Jennifer, Eros pasti akan selalu mengutamakan Jennifer lebih dulu dibandingkan istrinya sendiri. Dan itu membuat Hera merasa seperti disingkirkan.
Tetapi Hera juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena apa pun yang terjadi, Eros pasti akan selalu berada di pihak Jennifer. Karena wanita itu bukan hanya sahabat Eros. Tetapi juga wanita yang Eros cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa Di Ujung Pena ✓
RomanceBisa menikah dengan Eros adalah suatu kebahagiaan bagi Hera, sekaligus luka yang paling dalam. Start : 21 - 11 - 2022.