9

5.5K 529 49
                                    

"Mama coklat diambil!" Jaemin mengadu manja sembari mendekati Lydia yang tengah sibuk berkutat di dapur.

Sudah genap 4 tahun berlalu semenjak kejadian terburuk Jaemin, semua mulai membaik. Jaemin telah benar-benar kembali.

HAP

Tubuh Jaemin diangkat oleh Deran kedalam gendongan koala, mengecupi pipi anak itu dalam dan gemas.

"Bukan diambil sayang, papa menyimpan coklat Jaemin karena Jaemin harus makan terlebih dahulu" Jaemin menatap Deran berbinar.

"Simpan coklat Jaemin? nanti ambil lagi" suara Jaemin menjadi lantunan paling indah yang pernah mereka dengar sekarang.

Bagaimana mata itu berbinar, bibir itu selalu tersenyum, Jaemin menjadi cerah kembali.

"Ga bisa diambil lagi, coklatnya udah di makan sama abang"

"Emm enak coklat Jaemin"

"Mama!" meski dalam gendongan papanya, Jaemin akan tetap mengadu pada sang mama.

"Malvin, Regan, Jangan diganggu terus dong adeknya iseng banget kalian ini" Lydia tidak benar-benar mengomel.

Dia melakukan itu agar Jaemin merasa senang, Jaemin senang bila mama membelanya. Jaemin akan tertawa sembaru menepuk tangannya dengan lucu.

Awalnya Loren bilang bahwa Jaemin sepertinya mengidap 𝘚𝘺𝘯𝘥𝘳𝘰𝘮𝘦 𝘭𝘪𝘵𝘵𝘭𝘦 𝘴𝘱𝘢𝘤𝘦 namun dugaan itu dipatahkan saat Jaemin masih mampu berpikir normal seperti usianya.

Tingkah kekanakan Jaemin hanyalah sifat aoami yang dimiliki anak polos itu, dia juga kini bebas bila ingin bermanja dan menikmati kasih sayang.

Jadilah Jaemin melepas perasaan senang dan manjanya seperti ini, mereka semua menyukai sifat Jaemin yang seperti itu.

Sangat suka.

Dan demi melestarikan hal itu, Jaemin diberikan pendidikan dengan Homeschooling yang diatur langsung oleh Deran selaku kepala keluarga.

Jaemin bersekolah di rumah bersama Jeno yang juga diberikan pendidikan.

Tentang Jeno, anak itu tumbuh menjadi pemuda berani yang berhati lembut. Lydia juga memberikan nenek Jeno ruko mewah untuk menjual masakan enak yang selalu Jeno puji itu.

Ruko itu memiliki karyawan yang lumayan banyak, nenek Jeno hanya sebagai kunci menu dan pemiliki usaha.

Jeno juga sering membagikan masakan dari resto pada teman-temannya yang juga berjualan dulu di lampu merah. Kehidupan nereka semua membaik.

Ayah dan ibu Jaemin mendekam dipenjara, dengan pasal berlapis yang membuat mereka harus hidup berlama di dalam jeruji besi itu.

Jaemin yang ditakdirkan menjadi luka berhasil hidup bahagia dan begitu dijaga, Jaemin juga membawakan kebahagiaan untuk orang lain disekitarnya.

Anak itu sudah bahagia, persis seperti janji yang sempat Lydia katakan dulu.

Tumbuhlah besar dan menjadi anak baik Jaemin, terimakasih sudah mau berjuang untuk tetap hidup hingga kini, terimakasih karena telah kembali kepada kita yang terus menanti.

Penderitaan Jaemin telah berakhir.

Jaemin berhasil menang dan memulai lembaran cerita baru yang jauh lebih menyenangkan.

¤

Jaemin tidak akan bahagia seperti sekarang bila tidak ada orang baik yang mau membantunya.

Tidak perlu menjadi se kaya Lydia, Jeno mampu membuktikan dalam kekurangannya dia tetap mau menolong orang lain yang bernasib sama.

Kehidupan sulit mereka tidak menunggu mu kaya raya terlebih dahulu.

Semoga kamu berbahagia seperti Jaemin juga.

END



Halo semuanya Mel di sini, wah terimakasih banyak ya untuk kalian yang bersedia menikmati karya tulis ku.

Aku meminta maaf terlebih dahulu bila dalam cerita ku banyak sekali kekurangan dan typo bertebaran di mana-mana.

Tunggu terus karya ku berikutnya dengan memantau di Channel Telegram aku @ teraturtulis

Jangan lupa tinggalkan komentar baik ya, sampai jumpa di lain karya ❤️

Dia Berakhir. | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang