PROLOG

25 3 2
                                    

Malam itu, bulan mengintip di balik awan menembus kaca, bersama bintang yang menemani gadis cantik yang tengah berkutat di meja belajarnya.

Bulu mata yang lentik, hidung mungilnya yang mancung, bibir merah muda yang tipis, kulitnya yang seputih salju. Siapapun yang melihatnya pasti terpesona.

Sempurna. Satu kata yang menggambarkan si cantik Azalea . Atau yang akrab disapa Lea.

Bukan Azal ya panggilannya.

Tugas Lea begitu banyak. Bisa dilihat buku-buku yang berserakan dilantai, angka demi angka ia tulis dibukunya. Yap, gadis itu sedang mengerjakan pelajaran yang amat sangat menyenangkan. Matematika. Sangat menyenangkan bukan?

Tapi, sepertinya tidak bagi Lea.

"Aduh pusing banget! Ini kenapa ga ada jawabannya sih?!"tutur Lea

Sudah bukan hal aneh lagi bukan? Jika saat pelajaran matematika, guru yang menjelaskan materi dan rumus di papan tulis terlihat sangat mudah dimengerti dan dipahami. Tapi, saat memberikan tugas soal pasti sangat berbeda dengan apa yang dijelaskannya.

Kegiatan yang Lea kerjakan terganggu tat kala seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Ka Yaya, aku izin masuk ya"ucap gadis kecil itu

"Loh, kenapa belum tidur?"tanya Lea

Fyi, Lea selalu dipanggil Yaya oleh orang-orang terdekatnya. Nama itu sangat spesial dan sangat berarti baginya, sebab nama itu adalah nama yang diberikan oleh mamanya. Dan tidak sembarang orang yang boleh memanggilnya dengan nama itu.

"Diva laper ka"ucap adeeva adik Lea

"Yaudah ayo kita ke dapur, Kaka mau masak"tutur Lea

Sesampainya di dapur, Lea membuka kulkas. Kosong. Itu yang ia lihat, tidak ada bahan makanan apapun. Ia lupa, sekarang sudah akhir bulan, pantas saja kulkasnya kosong.

Tetapi, kenapa bahan makanannya cepat habis. Lea tidak mau membuat adiknya kelaparan di tengah malam. Lea memutuskan untuk membeli nasi goreng di luar.

"Emm, diva tunggu dirumah dulu ya sama Abang dikamar"titah Lea

"Tapi Abang belum pulang kak!"kata diva

"Hah? Belum pulang?"tanya Lea yang dibalas anggukan diva

"Ya ampun, kemana sih tu anak!"gumam Lea

Lea berlari kekamar mengambil benda pipihnya, membuka layar mencari kontak adiknya. Ia berkali-kali menelepon tapi tidak diangkat. Lea cemas, takut terjadi apa-apa dengan adiknya.

Lea berjalan menuju pintu, saat ia akan membuka kunci, terdengar kunci pintu terbuka dari luar. Betapa terkejutnya mereka berdua tat kala kedua manik matanya bertemu. Lea langsung mengambil ancang-ancang untuk memukul adik laki-laki nya itu.

"Et et et! Sabar, sabar ka. Gue bisa jelasin!"

"Jelasin jelasin, Lo dari mana aja sih hah? Lo ga liat ini udah jam berapa? Lo kel-"mulut Lea langsung di tutup oleh tangan besar adiknya.

"Sstt! Kakakku yang tersayang, yang cantik yang manis, biarkan adikmu ini berbicara terlebih dahulu, oke?"

Lea terpaksa harus meredam amarahnya kali ini.

"Jadi, gue barusan abis dari rumah temen gue, oke?"

"Ngap-"

"Et et sst! Gue abis kerja kelompok, ngerjain tugas kimia"

"Tap-"

Laki-laki itu sangat gemas pada kakaknya, ia menutup seluruh muka Lea menggunakan tangan besarnya, agar Lea tidak memotong ucapannya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE WAY I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang