Pagi yang cerah dimana suara burung burung terdengar amat sangat merdu dilorong kaca yang panjang. Seorang wanita berkacamata dengan buku ditangannya bersiap memasuki kelas yang amat sangat terkenal.
Bukan kerena prestasi namun karena kenakalan mereka ya, wanita itu adalah Sana ia baru menjadi guru dua Minggu yang lalu dan langsung ditempatkan dikelas yang mana didalamnya berisi anak anak nakal.
Sana menghela nafasnya sebelum memutuskan masuk tak lupa ia menyemangati dirinya sendiri lalu masuk.
"Selamat pagi"sapa Sana namun beginilah setiap harinya tidak akan ada yang menjawab salamnya sama sekali. Sana sudah biasa dua Minggu ini ia sudah bisa beradaptasi.
"Hari ini pembelajaran bahasa lokal keluarkan buku kalian dan buka halaman 30"ucap Sana sambil menulis judul dipapan tulis.
Tak banyak yang mengikuti arahan nya hanya beberapa anak yang mayoritas perempuan.
"Bu Sana apa sudah punya pacar"pertanyaan itu membuat Sana berhenti lalu memutar tubuhnya agar ia bisa melihat siapa yang berani bertanya seperti itu.
"Siapa kau, aku belum pernah melihatmu"ucap Sana pada remaja putra berkulit putih dan lebih tinggi darinya itu.
"Oh, nama saya Dahyun, saya dipindahkan kemari karena mencukur rambut kepala sekolah sampai setengah botak"ucap Dahyun yang turun dari mejanya dan menghampiri Sana.
"Jadi, apa Bu Sana sudah punya pacar mau jadi pacar saya"ucap Dahyun. Sana melotot tidak ada murid seberani Dahyun sebelumnya.
"Tidak, lebih baik kamu diam kalau tidak mau saya usir"ucap Sana kembali membelakangi Dahyun.
"Cih"ucap Dahyun berjalan kembali dan duduk diatas meja, tanpa berniat mengikuti pelajaran yang Sana ajarkan.
Dua jam berlalu kegiatan pembelajaran pun telah usai para anak anak yang dikenal nakal itupun segera berlarian menuju kantin termasuk Dahyun dan teman temannya.
Mereka sekarang sedang dikantin bukan untuk mengisi perut melainkan memukuli anak yang mendapat juara disekolah mereka.
Dahyun, Jeongyeon dan Chaeyoung seperti tidak mau berhenti sampai kepala sekolah turun tangan. Para anak anak pun tak ada yang berani sebab Dahyun bukan orang sembarangan.
"Hei kalian bertiga hentikan"teriakan seorang pria dengan kepala setengah botak menggelegar membuat Dahyun menoleh sebentar lalu lanjut memukuli anak tersebut. Berbeda dengan Dahyun mental kedua temannya sangat ciut bahkan sekarang mereka sudah lari entah kemana.
Alhasil Dahyun lah yang ditangkap oleh kepala sekolah dan segera diseret keruang bk.
"Kau lagi kau lagi, sampai kapan kau akan keluar masuk ruang BK hah"ucap pria yang menjadi guru BK.
"Ya makanya bapak resign aja biar gak ketemu sama saya"ucap Dahyun tanpa ada sedikit rasa takut.
"Aku akan menelepon orang tuamu kalau kau seperti ini terus"ucap guru itu mengancam Dahyun.
"Terserah itupun kalau mereka Sudi mengangkat telepon dari bapak"ucap Dahyun.
"Pak, udah ikhlasin aja ya saya laper mau makan"rengek Dahyun memegangi perutnya.
"Gak,"jawab guru bk.
Tok tok
"Masuk"
"Selamat siang pak, ada apa memanggil saya, loh Dahyun"ucap Sana saat masuk keruang bk.
"Loh, Bu Sana juga dihukum kok keruang bk"ucap Dahyun.
"Sudah sudah, tidak ada yang mengizinkan kalian mengobrol disini"ucap guru BK menengahi kebingungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDOM ONESHOOT GXG AND BXG
Short StoryGXG tapi tetep pake girlgrup BXG tapi tetep pake girlgrup lanjut... first time bikin ginian