18

26 6 20
                                    

Sepulang sekolah Travis langsung berganti pakaian. Ia menemui bunda tercintanya yang sedang sibuk dengan alat masak di dapur.

"Bunda." panggil Travis.

"Iya adek, kenapa?"

"Emm anu bun, mau minjem mobil." ucap Travis.

"Tumben adek mau keluar pake mobil. Ohh bunda ngerti, pasti mau kencan ya sama Raya." goda sang bunda.

"Nanti adek cerita deh kalo udah pulang."

"Iya ambil aja kuncinya ada di laci meja kamar bunda." ucap bunda.

"Makasih bunda cantik." ucap Travis lalu dilanjutkan dengan mencium punggung tangan kanan bundanya.

"Sama-sama adek gantengnya bunda."

"Adek berangkat ya bun."

"Iya hati-hati."

Setelah berpamitan Travis langsung menuju kamar bundanya untuk mengambi kunci mobil. Kemudian ia langsung menuju garasi mobil lalu menyalakannya dan pergi ke tempat yang sudah disepakati olehnya dan Mama Santi.

Sebelum Travis pulang dari sekolah.

Travis menelpon Mama Santi untuk membicarakan hal ini.

"Assalamualaikum tante."

"Waalaikumsalam Travis, ada apa nak?"

"Tante siang ini sibuk gak?" tanyanya.

"Gak deh kayaknya, ini tante udah selesai urusan di kantor. Abis itu pulang."

"Ada hal penting yang mau Travis bicarakan sama tante."

"Ini ada sangkut-pautnya sama Raya." lanjutnya.

"Raya kenapa? Dia gak terluka kan?" tanya Mama Santi panik.

"Raya gak papa tante. Oh iya apa Travis jemput tante di kantor biar bareng."

"Gak usah nak. Tante udah dijemput sama supir pribadi. Kita ketemuan di Garden Cafe aja gimana? Nak Travis tau kan tempatnya?"

"Iya tante Travis tau. Oke kita ketemu disana. Hati-hati di jalan tante."

"Nak Travis juga hati-hati, jangan ngebut."

Telfon dimatikan oleh Mama Santi. Travis langsung pulang untuk berganti pakaian agar terlihat rapi dan wangi didepan calon mama mertua.


Di Garden Cafe.

Di bangku paling ujung sudah ada Mama Santi yang menunggu kedatangan Travis. Travis menghampiri calon mama mertuanya itu.

"Maaf lama tante." ucap Travis tidak enak.

"Aaa iya gak papa nak. Oh iya ngomong-ngomong tentang Raya itu gimana maksudnya nak?" ucap Mama Santi butuh penjelasan.

"Tadi kata temen aku, Raya seperti orang ketakutan. Entah apa yang dia lihat, pandangan dia kosong."

"Sebelumnya maaf tante aku lancang ngomong seperti ini. Kata tante, Raya punya trauma, kalau boleh tau trauma apa tante?" tanya Travis.

Mama Santi memejamkan matanya sebentar. Ia teringat bagaimana rasa sakit yang anaknya rasakan waktu itu. Sebagai ibu, ia tidak mau anaknya disakiti. Lagi.

"Iya Raya memang punya trauma. Sampai dia menyalahkan dirinya sendiri."

"Trauma Raya berkaitan dengan kematian Mahesa. Kakak kandung Raya." jelas Mama Santi.

Travis terkejut. Ia kira Raya anak tunggal ternyata dia punya kakak laki-laki.

"Mahesa yang selalu menyayangi dan menjaga adiknya dengan penuh kasih sayang. Mahesa yang selalu menjadi tempat cerita bagi Raya, semua keluh kesahnya Raya keluarkan ketika bersama Mahesa. Bagi Raya, kakaknya adalah pahlawan. Mahesa berperan sebagai pengganti ayahnya yang sibuk dengan pekerjaan di kantor."

TRAVISRAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang