.
.
.
Haechan cantik? Iya
Haechan tampan? Iya
Haechan gemas? Pasti
Haechan......
dan banyak lagi. Hidup dari keluarga yang berkecukupan, membuat haechan sudah merasa bersyukur. Walaupun hanya tinggal di flat kecil, haechan bersyukur. Tapi haechan iri... dengan orang-orang yang bisa bersekolah tapi dirinya? Tidak
Haechan, lelaki manis berusia 13 tahun tapi sudah menghadapi masalah yang seharusnya tidak ditanggung nya. Tetapi haechan tetap bersyukur karena masih memiliki orang tua yang lengkap dan masih bisa makan. Yah walaupun sedari tamat Sekolah Dasar ia sudah tidak bisa bersekolah karena ekonomi keluarga nya yang tidak memungkinkan.
"Uhh sorry saya tidak sengaja, kamu baik'saja?" Ucap pria tampan yang haechan yakin sangat kaya. Dengan baju branded nya sudah kelihatan.
"Tidak tuan, saya tidak apa"
"Kamu yakin?, malam' seperti ini sedang apa kamu?" Tanya pria tersebut
"Saya baru pulang bekerja tuan" pria tersebut yang bernama mark menyerit.
"Kamu masih kecil dan sudah bekerja bagaimana dengan sekolah mu, dan berapa umur kamu?" Tanya mark
"Saya tidak sekolah tuan, karena keluarga saya memiliki masalah ekonomi dan umur saya masih 13 tahun tuan" Ucap haechan membuat mark merasa iba. Ia melirik jam tangannya, sudah malam tidak mungkin ia meninggalkan lelaki manis ini.
"Ayo kamu ikut dengan saya saja ke rumah, hari sudah semangkin malam"
"Tidak tuan, nanti orang tua saya mencari" tolak haechan
"Tak apa, nanti akan saya suruh seseorang untuk mengabari orang tua kamu"
"Tap-- eeh" Haechan terkejut saat tubuh nya di gendong ala bridal style ke arah mobil. Mark mendudukkan haechan di sebelahnya.
🌻🍉
"Wahh rumah tuan besar sekali" yah ini benar' besar bahkan beribu-ribu kali lebih besar dari rumah nya. Berbeda sekali.
Haechan telah selesai dalam urusan mandinya, ia menggunakan baju kaos oversize tanpa celana, yah hanya baju dan itu sudah sampai diatas lututnya.
"Duduklah haechan dan makan" ucak mark dan diangguki haechan
'bisa ga sih aku bungkus ini terus bawa ke rumah?'batin haechan pt.1
Skip
Malam tiba, dan haechan menutup tubuhnya dengan selimut. Ia ketakutan dan sekarang sedang hujan. Biasanya saat dirumah keluarga nya akan tidur bersama di satu kamar dengan berbagi kehangatan. Tetapi disini tidak haechan tidak bisa merasakan kehangatan seperti biasanya, padahal sudah ada selimut yang tebal menutupi nya.
Haechan berjalan menelusuri lorong ke arah kamar mark. Mengintip kamar bernuansa gelap tersebut mendapati pemilik nya sedang tidur.
"Tuan" haechan memegang tangan mark membuat empunya terbangun.
"Yes babe" sadar atau tidak mark mengucapkan kata yang membuat haechan merona.
"Bisakah aku tidur dengan mu? Aku ketakutan" tanpa aba2 Mark menarik tubuh haechan ke pelukan nya. Sepertinya mark masih belum sadar sepenuhnya.
Malam berlanjut, tangan mark yang tadinya mengelus punggung haechan turun kebawah, mengelus dua bongkahan sintal tersebut. Memasukkan tangannya ke celana dalam haechan, mengelus benda bulat yang menggoda nya. Mark membuka matanya, melihat haechan disebelahnya. Bukan nya berhenti ia malah menambah remasan nya.
Haechan terbangun dari tidurnya "tu-tuan apa yang kau lakukan ahh" mark menindih tubuh haechan, menciumi bibir mengkilap milik lelaki manis itu. Haechan merasa ketakutan saat ini, ia melirik meja di samping jendela mendapati botol minuman alkohol disana.
'astaga tuan ini pasti mabuk, habislah aku' batin haechan pt2.
"Tuan ahh sadar lahh" Bagaikan angin lalu kata kata itu tidak berguna bagi mark, ia mengulum puting haechan saat berhasil membuka pakaian itu. Haechan apa yang dilakukannya? Ia hanya sibuk menangis karena tidak berdaya melakukan apapun. Tangannya diikat dengan...apayah? gatau itukan rumah mark, jangan tanya saiya.
Mark menelusuri tubuh haechan, menciumi semua permukaan kulit tan sampai pada lingkaran pink berkerut tersebut. Mark menjilat dan memasukkan jarinya disana. Haechan menangis saat merasakan sesuatu menerobos lubang anal nya.
'mark lu pelan pelan aja ye sama anak gua, kalo ntar licet awas lu' echa
'lah gua kan mabok, ya mana tahu lah'mork
'yaudah yg penting jangan kuat² atau lu ntar ga jadi ngewe ama anak gua, yg penting pelan pelan tapi pastih'echa
'iyain' Mark yang terpojokkan
abaikan yang diatas manteman, mari kita lihat anak saya yang lagi kesakitan nih
"hiks tuan lepaskan ahh" haechan semangkin menangis merasakan sesuatu yang aneh saat mark menekan jari nya.
"Mark baby" ucap Mark mengulum telinga haechan, tapi hal yang didapatkan adalah sebuah gelengan. Mark yang merasa marah karena mendapat gelengan pun membuka ikatan tangan haechan, dan membalik tubuh tersebut lalu mengangkat pinggul nya. doggy style.
"AKHH MARKHH SA-KITHH AHH HIKS" haechan berteriak kesakitan saat mark memasukkan penisnya ke lubang pink berkedut tersebut. Menggerakkan pinggulnya secara brutal. Decitan ranjang terdengar seirama dengan genjotan yang dilakukan mark.
"Ah ah Mark ahh eghh" haechan ingin melawan tetapi tubuhnya benar² lemas saat ini, bukan macem yeen dia tuh :)
Mark menarik tubuh tersebut lalu mendudukkan nya di pangkuan, ia memegang pinggang haechan dan menggerakkan badan tersebut. Merasakan pelepasan nya semakin dekat, ia semangkin mempercepat gerakannya.
CROT
CROT
Keduanya telah selesai dalam pelepasan nya, haechan yang terlihat lemas pingsan di dekapan mark.
Jeng jeng jeng, keesokan harinya...
Haechan terbangun dari tidurnya, ia melihat kesamping dan hanya kekosongan yang didapat. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan terlihatlah mark yang berjalan kearahnya. Haechan menutup tubuhnya dengan selimut merasa takut dengan mark.
"Maaf saya melakukan hal seperti itu kepada kamu, saya akan berjanji untuk bertanggung jawab setelah ini" ucap mark dengan tangan yang mengelus rambut haechan.
"Janji" balas haechan dengan menyodorkan jari kelingkingnya dan dibalas oleh mark.
"Janji"
END
°°°°°°°°
Hai all...
Akhirnya aku bisa update nih, maaf kalo aneh yah. Nikmati aja deh nih cerita yang penting jangan sampai kebawa mimpi 😭☝️
Oh ya ... Sekarang lagi maraknya kejahatan. Jadi aku harap kalian bisa jaga diri baik-baik. Dan terima kasih udah mau baca cerita aku yang ngaburt ini hehe.
See you~🌻
