BAB 6. BINTANG YANG HILANG

18 4 0
                                    

Caelum menarik jubah hitam dengan logo Camp Starborn untuk menutupi tangannya yang putus. Kemeja putih dengan celana ungunya terlihat bersih tanpa noda. Ia telah dengan khusus meminta teman perempuannya untuk mencuci seragam ini.

Tas backpack coklatnya penuh dengan berbagai bahan obat-obatan, pakaian, dan makanan untuk perjalanan.

“Cae, jangan lupa saat kamu di sana. Titipkan salamku pada gadis-gadis cantik,” ujar Kylling, remaja itu memperhatikan Caelum sedih, tangannya menimang bola transparan dengan gelisah.

“Lakukan sendiri, bahkan jika aku bertemu satu, aku tidak akan melakukannya untukmu.”

“Pelit, aku sumpahi kamu menjadi anjing tua kesepian,” umpat Kylling. Dia memberikan bola  tersebut pada Caelum lalu merangkulnya seperti seorang saudara.

“Jalan di depan berat. Jangan bertingkah aneh, juga tahan emosimu yang seperti banteng itu,” ingat Kylling, membuat Cae yang di peluk mendengus.

“Aku hanya pergi untuk acara tahunan, bukan pergi ke medan perang ky,” jawab Cae, memasukkan bola gula-gula kecil ke dalam tasnya.


Caelum pergi pagi-pagi bersama ketua pondoknya–Estrella Andromeda. Mereka menyusuri jalanan ke arah rumah utama. Saat tiba di sana beberapa perwakilan telah sampai lebih dulu. Tak berselang lama Alie datang bersama dengan pengawas perkemahan, Aluta Corvus yang berdiri di sisinya.

“Selamat pagi, Semua,” ucap Alie mengawali pidatonya saat semua anggota berkumpul. “Aku berterima kasih atas partisipasi kalian selama berada di perkemahan. Hari ini adalah hari di mana aku mengirim kalian ke acara penting di Autumnland. Aku sangat berharap, kalian sebagai perwakilan dari pondok masing-masing bisa menaati setiap peraturan dan menjaga etika selama berada di sana. Jika kalian melanggar atau melarikan diri, akan ada detensi yang diberikan setelah kalian kembali. Turquistez tidak akan menerima alasan dalam bentuk apa pun!”

Streya mencolek lengannya lembut. Mencoba memberi peringatan dengan matanya yang berkilau. Dengar itu! Jangan bertingkah macam-macam.

Cae mengangguk singkat, baik. Tidak menggoda siapa pun.

“Setelah ini, izinkan aku mengantar kalian untuk mengawali perjalanan di Autumnland,” lanjut Alie. Dia memberi isyarat pada Aluta sebelum akhirnya pemuda itu mengangguk menimpali. Setelahnya, Alie mempersilakan seluruh perwakilan untuk mengikutinya menuju jembatan pelangi yang berada di belakang pulau, lebih tepatnya berada di ujung tempurung Turquistez.

Jembatan pelangi ini menukik terus turun sampai ke permukaan daratan. Di ujung jembatan ada pulau Amalona yang menjadi tempat transit antara remaja Asteri dari Autumnland ke WGA Camp Starborn, juga sebaliknya.

Selepas Alie selesai berbicara, Vahorn Aries—perwakilan pondok fighter dengan semangat meluncur ke bawah, nahasnya remaja itu tidak sadar telah menyeret Feng Yue—gadis perwakilan dari pondok Mage untuk jatuh bersamanya dengan cepat.

***

Caelum menginjakkan kakinya di pasir putih dengan mantap. Ia selalu menyukai meluncur dari jembatan tersebut, rasanya menegangkan, membuat darahnya bergolak. Saat Cae menyingkir ia bisa melihat Feng Yue meringis menggosok wajahnya dengan hati-hati. Wajah gadis itu memerah karena benturan keras akibat pendaratan yang ekstrem. Vahorn mencoba meminta maaf, sebelum remaja itu melenggang pergi.

“Apa yang terjadi?” Tanya Caelum heran.

“Ah, ini karena aku kurang hati-hati. Wajahku habis mencium tanah,” keluhnya setengah meringis sakit.

Starborn: Stellae DomumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang