BAB 8. MISSION PART 2

15 3 0
                                    



Caelum mendorong pintu kayu usang, dering lonceng kecil yang di gantung di atas pintu menyambut kedatangan mereka.
Bangunan tersebut setengah ruangannya menghitam, lapuk karena terbakar. Rumput liar merambat memenuhi ruangan di lantai satu bersama dengan kekacauan lainnya. Lantainya penuh jelaga, botol-botol kaca pecah, berbagai bahan rempah dan ramuan hancur.

Tempat ini sepertinya telah di jarah untuk waktu yang lama atau mungkin dihancurkan secara paksa. Bagaimanapun di tengah kota yang padat, menemukan tempat yang sangat terpencil lalu ditinggalkan begitu saja agak kurang masuk akal, apalagi setelah itu Cae tidak melihat para tunawisma membuat hunian di sana. Seolah tempat ini sengaja ditinggalkan dan tidak boleh ada yang menempati.


Streya menutup hidung, spora dari jamur Death Cap bertebaran saat dirinya tidak sengaja menginjaknya. Dia segera mengaktifkan skillnya untuk mencegah infeksi, menarik tangan Caelum dengan paksa.


“Caelum hati-hati, tempat ini penuh dengan jamur berbahaya.” Dia batuk dengan berat.


“Ketua! Apa kamu baik-baik saja?” tanya Caelum khawatir. Ia bisa merasakan kehangatan dari tangan lentik Streya. Sadar bahwa ketuanya itu tengah meningkatkan vitalitas mereka berdua.


“Aku tidak apa-apa, mataku perih dan hidungku gatal. Sepertinya aku menginjak sesuatu, jangan khawatir aku bisa mengatasinya,” Streya melonggarkan pegangannya, “Cae, kamu cek bagian atas, biar aku yang menangani lantai bawah,” tandasnya.

Caelum merasa bahwa pembagian tugas ini tidaklah adil. Baru saja dirinya hendak protes, gadis itu lebih dahulu menambahkan, “Aku adalah ketuamu Cae, sudah sewajarnya hal berbahaya biar aku yang menghadapinya. Cepat ke atas, kita tidak punya banyak waktu.”


“Baiklah.”


Keadaan di lantai dua tidak jauh lebih baik. Tiga Rak tinggi rapat ke dinding dimakan rayap, jendela besar penuh debu, dan kertas berserakan. Dindingnya ditutupi slogan, peraturan toko, dan poster-poster terkenal pada masanya. Caelum berpikir mungkin ini adalah tempat pemilik toko beristirahat dan mendapatkan waktu pribadinya.

Satu-satunya yang menarik adalah peta Autumnland yang hampir menutupi seluruh dinding bagian kanan ruangan, juga tidak ada tanda terbakar di lantai dua.

Apa api bisa dipadamkan sebelum mencapai sini? Batinnya.

Caelum membuka gulungan yang terserak di lantai. Itu adalah gulungan pembelian tahunan, setiap obat-obatan dan ramuan yang masuk dan keluar tercatat dengan rapi dan teliti. Gulungan yang lain adalah daftar resep ramuan selama setahun.


“Ramuan cangkang?” gumamnya tidak yakin.


Caelum terus mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk bagi mereka. Kesal membaca, Caelum memilih untuk memutari ruangan, menginjak lantai dengan kuat dan mengetuk dinding siapa tahu ada jalan rahasia yang bisa ia temukan.



Streya akhirnya naik ke atas, “Ketua apa kamu baik-baik saja,” tanya Caelum memperhatikan wajah Streya yang memerah.


“Aku baik-baik saja, hanya–“ gadis itu bersin dengan kuat, “Tadi aku tertusuk duri, aku sudah mengobatinya mungkin lima menit lagi baru baikkan.”


“Di bawah tidak ada apa pun, hanya sampah. Apa yang kamu temukan Cae?” lanjutnya tidak memedulikan raut khawatir Caelum.


Caelum menyodorkan catatan pembelian tahunan tersebut sebagai jawaban. “Sekitar dua tahun lalu, setiap bulan ada yang membeli ramuan cangkang atas nama Ras Asteri. Tidak ada catatan lain tentang pembeli ini. Aku telah mengobrak-abrik tempat ini tapi tidak berhasil menemukan apa pun lagi,” jelasnya singkat.


Streya menyetujui ini, dia bisa melihat kekacauan itu. Saat di bawah dia juga bisa mendengar Caelum sangat berisik.


“Ketua, bukankah ramuan cangkang adalah ramuan untuk meningkatkan vitalitas seseorang dengan sangat cepat, aku dengar ramuan itu berbahaya,” ungkap Caelum penasaran. Bagaimana mungkin ramuan yang di katakan berbahaya bisa di jual dengan mudah.

Streya meneliti gulungan, “Bukan hanya berbahaya Cae, ramuan itu di larang pembuatannya secara masal. Walaupun memiliki hasil yang memikat, efek sampingnya begitu besar dan cenderung merugikan,” ujarnya kemudian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Starborn: Stellae DomumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang