Seorang gadis dengan rambut tergerai sepanjang pinggang itu terus berlari untuk mengejar sosok lelaki bermata bulan sabit yang ada di depan nya.
"SAMUDRA!!!"
"APA?!"
"Lo kenapa lari - lari sih anjir!?" tanya gadis itu. Ia menatap Samudra kesal.
"Pengen aja rasa nya di kejar sama cewek cantik," jawab Samudra santai. Ia mendekat ke arah gadis itu. "Cantik banget malahan!" puji Samudra.
Tangan Samudra terangkat untuk merapikan rambut gadis itu.
"Cal," panggil Samudra.
"Lo masih gak mau buat public hubungan kita?" tanya Samudra. Ia masih fokus merapikan rambut gadis itu.
Calista, mengangguk. "Biar mereka tau sendiri."
"Gue rasa mereka gak bakalan peduli," ucap Samudra.
"Mau sampai kapan?" tanya Samudra.
Calista, terdiam. Tidak menjawab pertanyaan dari Samudra.
"Yaudah, gak papa. Sekarang kita beli es krim aja," ajak Samudra. Ia meraih tangan Calista.
"Maaf!" cicit Calista.
"Enggak papa."
*****
Setelah selesai rapat organisasi. Samudra menarik tali tas milik Calista.
"Hari ini pulang sama gue," bisik Samudra pelan.
"Gue sama, Melisha."
"Sekali aja, mumpung enggak ada yang liat."
Calista, mengangguk kecil dan berjalan menuju parkiran sekolah.
"Yaudah, ayo naik. " Samudra tersenyum manis ke arah Calista yang terlihat kiku.
"Melisha nya gimana?" tanya Calista. Samudra yang mendengar itu pun langsung melihat ke arah Melisha yang sedang duduk di atas motor nya.
"Mel, Calista pulang sama gue. Lo duluan aja," kata Samudra.
"Enak banget lo!"
"Sekali aja, Mel. Besok dia sama lo kok," kata Samudra.
"Awas aja lo, kalo ada apa-apa sama sahabat gue!"
"Enggak bakalan. Gue bakalan jaga dia."
"Yaudah lah, gue duluan." kata Melisha. Ia menutup kaca helm motor nya.
"Hati-hati Icha!" ucap Calista. Melisha mengangguk dan melambaikan tangan nya kepada Calista.
******
"Jadi besok bakalan ikut naik gunung?" tanya Samudra.
"Enggak tau juga," jawab Calista.
Samudra, mengangguk.
"Beli boba nya dimana? Aku gak tau mana yang enak," ucap Samudra.
"Enggak tau, cari aja dulu."
"Ngapain ngeliat-ngeliat?" tanya Calista. Ia merasa jadi tidak nyaman.
"Emang gak boleh?" tanya Samudra balik.
"Enggak!" cetus Calista.
"Aneh. Cantik-cantik gak mau di liat," kata Samudra.
"Biarin."
Samudra, menepikan motor nya.
"Yaudah pesan sana," kata Samudra.
"Kok gue? Lo lah yang pesenin,"
"Yaudah, rasa apa?"
"Seperti biasa, coklat!" ucap Calista dengan semangat.
"Lucu banget," gumam Samudra.
Samudra pun pergi untuk memesan. Mata nya sesekali melirik ke arah Calista yang masih stay di dekat motor sambil memainkan ponsel nya.
"Ini ya kak."
"Berapa?"
"Tiga belas ribu."
"Makasih, kak."
Samudra, langsung menyodorkan boba itu kepada Calista. "Udah dapat kan? Sekarang mau apa?" tanya Samudra.
Calista, menggeleng sambil tersenyum. "Enggak ada, jadi langsung pulang aja."
"Suka?"
Calista mengangguk cepat. "Suka banget!"
"Sampe pipi nya merah gitu," kata Samudra pelan.
Calista, langsung menunduk malu. "Anjing!" umpat Calista pelan.
"Yaudah ayo."
'°'
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love Story
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] "Bersama kamu memang sakit, tapi tanpa kamu jauh lebih sakit, Calista" ° ° ° 🚩Start - 02 November 2023 🏁Finis -