🦢🦢

54 60 15
                                    






Aliya, menarik tangan Samudra menjauh tepat di hadapan Calista. Samudra terlihat diam dan hanya mengikuti Aliya yang menarik nya kedalam kelas.

"Ayo, jadi ke kantin gak nih?" tanya Vanya. Calista, mengangguk tanpa menunggu Samudra untuk keluar kelas terlebih dahulu.

"Cal, kenapa diam aja? Tadi lo heboh banget mau ke kantin," tanya Melisha. Yang melihat Calista yang tiba-tiba menjadi diam.

"Enggak papa. Tapi karna perut gue udah laper banget, jadi tenaga gue buat ngomong banyak tuh gak ada lagi." kata Calista. Melisha dan Aliya mengangguk paham.

🦢🦢🦢

Samudra, menatap diam ke arah Calista yang sedang tertawa bersama Bhaskaran di depan kelas. Tawa Calista terlihat begitu lepas tanpa beban sama sekali. Namun, disisi lain hati Samudra seperti terasa di sayat dengan benda tumpul yang berusaha merobek semua daging tubuh nya untuk menembus masuk ke hati nya.

"Masih mau nahan dia, Sa?" tanya Kenan. Lelaki itu juga ikut melihat ke arah Calista dan Bhaskaran.

Samudra, mengangguk yakin. " Kenapa lo nanya gitu?"

"Enggak sakit lo liat cewek lo dekat sama cowok lain terus? Sedangkan lo dengan dia berusaha buat jaga jarak," ucap Kenan.  "Bukan gue mau ikut campur, Sa. Tapi kalo kek gini terus lo bisa sakit hati sama ulah dia," lanjut Kenan.

Samudra, tersenyum tipis dengan mata yang masih terus menatap ke arah Calista yang sedang bermain catur bersama Bhaskaran.

"Mau gimana pun dia, sesakit apapun gue di buat dia, gue gak bakalan mundur. Calista itu unik dan gue mungkin gak bakalan nemu cewek yang kek dia lagi." Samudra menjawab dengan yakin. Membuat Kenan menatap nya sinis.

"Gue emang bodoh, Sa. Tapi masih  bodohan lo kalo soal cinta sama orang!!  Cewek di luar sana masih banyak dan lebih baik dari Calista, kalo gue jadi lo udah gue putusin dia dari awal." ucap Kenan.

"Itu lo bukan gue." cetus Samudra.

"Calista itu, cuman lagi mainin peran dia buat balas gue, karna gue main sama cewek lain tadi." batin Samudra.

"Udahlah, Sa. Jangan sabar banget jadi orang deh lo! Noh liat cewek lo di rangkul sama Bhaskaran, gak marah lo? Ini udah berlebihan banget, Samudra!! Hantam aja muka tuh Karan!"

Samudra, mengalihkan pandangan nya dari Kenan, dan ikut menatap kearah Bhaskaran yang sedang merangkul bahu Calista.

Samudra, mengepal kuat tangan nya. Rahang nya seketika langsung mengeras. Di tambah lagi dengan  sosok Kenan yang ikut memanasi suasana di sekitar nya.

Samudra, berdiri dari duduk nya-- melangkah cepat kearah Bhaskaran. Samudra menarik kerah baju lelaki itu dan langsung memberikan pukulan telak diwajah Bhaskaran.

"Lo apa-apaan sih, Sa!? Datang-datang langsung mukul gue? Punya masalah apa sih lo sama gue!?" tanya Bhaskaran nyolot. Ia ikut menarik kuat kerah baju milik Samudra.  Calista ikut menatap kearah Samudra dengan binggung.

"Karna lo berani nyentuh milik gue!" kata Samudra dingin. Mata nya menyorot tajam ke arah Bhaskaran yang ikut menatap nya.

"Milik lo? Siapa?!!"

Bugh

Pukulan telak kembali Samudra berikan kepada Bhaskaran.

Semua anak kelas berkumpul dan berusaha untuk memisahkan keduanya. Namun, Samudra seperti orang kerasukkan.

"Samudra udah!!"

"SAMUDRA!!" teriak Calista. Ia menahan tangan Samudra dari samping. Menatap lelaki itu dengan takut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang