Prolog

148 17 0
                                    

Jika ada yang bilang sebuah persahabatan antara perempuan dan laki-laki tidak akan ada yang menaruh hati maka jawabannya adalah salah.

Ya, itu yang dirasakan Fatma. Fatma menaruh hati kepada Dimas, tetapi Fatma memilih untuk diam. Karena dibenak Fatma ia tidak mau merusak hubungan persahabatannya hanya karena rasa semu yang bernama cinta. Persahabatannya jauh lebih berharga dibandingkan rasa yang ada di dadanya.

Tetapi apa itu berlaku saat didepan matanya Fatma melihat Dimas tengah mencumbu seorang perempuan yang tempo hari dikenalkannya sebagai teman. Ah, Fatma yang polos melihat situasi.

Dengan tetap tenang, Fatma mendekati dua insan itu.

"Maaf. Terlambat." Fatma mengatakan hal itu dengan senyuman. Sedangkan Dimas dan Eva hanya tersenyum dan menyuruh Fatma duduk di hadapan mereka.

"Duduk Fat, aku ngajak kamu kesini karena ada hal yang harus kamu tahu." Fatma menatap netra Dimas dan mengangguk, "Apa?"

"Aku sama Eva mau tunangan."

Sebegitu cepat hubungan mereka? Batin Fatma menilai, tapi Fatma yang menyembunyikan luka di hatinya hanya bisa pura-pura bahagia. "Selamat ya."

"Yoi, aku harap kamu segera nyusul."

"Iya doakan." Jawab Fatma sekenanya, mereka makan siang layaknya teman lama. Tetapi itu semua tidak membuat Fatma nyaman dan membuat Fatma pulang terlebih dahulu.

"Aku pulang dulu ya."

Dimas yang tengah terfokus ke Eva sontak mendongak, ia menatap ke Fatma dan bertanya. "Kenapa? Nggak enak makannya?"

Bukan, tapi kedekatan kalian. Tapi itu semua hanya bisa ditelan Fatma dengan menggeleng, "Bukan tapi ada urusan."

"Aku antar?"

Karena sungkan akan Eva, Fatma menolak ajakan Dimas. "Enggak usah. Balik sendiri aja."

Dan mulai detik ini Fatma berubah di mata Dimas, Fatma yang ceria cenderung tertutup. Bahkan acap kali Dimas yang mampir di rumah Fatma tidak pernah menemukan keberadaan perempuan itu.

"Fatma keluar Dimas, tadi Fatma izin keluarnya gitu."

"Kemana Ma?" Fitri menggeleng, ia juga tidak tahu. "Yaudah ya Ma, jika Fatma balik beritahu bahwa Dimas tadi mampir."

"Iya."

Dengan langkah berat Dimas keluar dari rumah yang sudah ia anggap rumah kedua setelah rumahnya itu.

Tak berselang lama Fatma datang, Fitri yang melihat wajah lelah putringa hanya bisa menghela napas panjang.

"Mau sampai kapan Fatma? Kenapa kamu nggak bicarakan saja sih."

Jika ini mudah pasti Fatma akan melakukannya tapi ia susah. Susah karena ada perempuan lain dihubungan mereka.

"Nggak tahu Ma."

Tbc

Lantas hubungan apa yang akan mereka cari?

Persahabatan, kah? Atau sebuah hubungan yang menggunakan cinta?

Cinta Terpendam ✔ (KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang