Bel masuk sudah berbunyi, seluruh siswa memasuki kelas mereka masing-masing dan beberapa guru juga terlihat sudah memasuki kelas yang akan mereka ajar. Velenna baru saja memasuki kelas dengan seorang remaja pria yang mengikuti Velenna.
"Hai semua, kata bu Tika, pak Yino lagi ada urusan sehingga ga bisa ngajar hari ini, tetapi pak Yino membagikan tugas untuk kita agar jam kita tidak sepenuhnya kosong" ucap Velenna selaku ketua kelas di kelasnya.
"Sebelum aku membagikan tugasnya, aku mau ngasih tau kalo kelas kita kedatangan murid baru, dan untuk murid baru silahkan perkenalkan dirimu" sambung Velenna sambil menoleh kearah remaja laki-laki disampingnya.
Remaja laki-laki tersebut setelah mendengar ucapan dari Velenna langsung melirik sekilas Velenna dan kembali menatap kedepan serta menatap satu persatu siswa-siswa yang ada dikelas yang tempati, ada yang menatapnya kagum, ada yang menatapnya biasa saja, bahkan ada yang menatapnya dengan tatapan sinis. Setelah itu barulah dirinya memperkenalkan dirinya.
"Hai, gue Elvano Rajash Bimantara, panggil aja El" ujar remaja lelaki yang bernama El.
Setelah mendengar perkenalan itu, Velenna meneguk ludahnya pelan dan tersenyum tipis dan dirinya kembali berujar "Baiklah El, sekarang kamu bisa duduk di bangku pojok sana, karena bangku itu satu-satunya bangku yang kosong dikelas ini" ujarnya sambil menunjuk arah bangku yang ia maksud.
El menoleh kearah yang dimaksud Velenna, setelah itu ia berjalan santai kearah bangku tersebut dengan santai tanpa sepatah kata. Velenna yang melihat El berjalan pergi itupun hanya menghela nafas pelan.
"Baru kali ini punya temen sekelas yang punya sifat cuek" - batin Velenna.
"Oke semuanya, sekarang aku akan memberikan tugas dari pak Yino ya" ucap Velenna sambil menulis tugas yang diberikan pak Yino dipapan tulis.
~~
Bel istirahat telah berbunyi, dan itu waktunya para siswa menghabiskan waktu mereka untuk bermain, makan dan lain sebagainya.
"Hei El, kenalin gue Keira Alora, lu bisa manggil gue Keira" ujar Keira ketika dirinya mendekati El yang sedang duduk dibangkunya sambil membaca buku yang ia bawa.
El yang mendengar itu hanya melirik Keira beserta teman-temannya yang ada di belakang sehingga lirikannya tepat menuju ke salah satu teman Keira yang menatapnya juga. Sadar jika dirinya ditatap itupun gaadis tersebut langsung menunjukkan smirknya dan matanya melirik Keira sekilas, seperti menunjukkan sebuah kode.
El memutuskan lirikan itu dan kembali membaca bukunya serta menganggukkan kepalanya. Keira yang melihat itu mengerut kesal karena dirinya dicuekin oleh El. Dirinya tidak terima jika dirinya dicuekin seperti itu sehingga dirinnya kembali bicara.
"Oh iya El, lu mau ga berteman dengan gue?"
"Mungkin lain waktu" ucap El dengan singkat dan membalikkan halaman yang ada dibuku yang ia baca.
"Kenapa lain waktu? Kan kita bisa temenan dari sekarang, iya kan Hel" ucap Keira yang masih tidak menyerah untuk mengajak ngobrol El.
"Iya betul itu, lagipula lu belum punya temen kan? Jadi apa salahnya lu temenan sama kita?" ujar teman Keira yang bernama Helga Reya Kaindha.
"Dan lu bisa ikut populer jika lu temenan sama Keira" ujar temen Keira yang satunya lagi yang bernama Renaya Kanindha.
"Gue ga peduli, mau gue ga punya temen atau ga populer itu bukan urusan lu kan?" balas El sambil menutup buku dan melempar bukunya di atas meja, setelah itu dirinya menatap Keira tajam.
"Ya engga sih, tapi apa masalahnya jika kita berteman?" tanya Keira sekali lagi, sebenarnya dirinya takut dengan tatapan El, tetapi dirinya tetap memberanikan diri untuk bertanya.
