Chapter 3.

47 12 0
                                    

“Lu yakin, kalo kita mau ngelawan mereka? Katanya mereka sangat kuat, licik, dan juga cerdas untuk geng yang masih dibilang baru” tanya seorang remaja pria kepada sang ketua geng.

Sang ketua geng hanya tersenyum miring mendengar pertanyaan dari salah satu anggota gengnya itu.

“Yakin saja” ucapnya santai.

“Kenapa sih ngelawan mereka? Lagipula kita tidak punya masalah sama mereka kan?” tanya seorang lagi terhadap ketuanya itu.

“Hanya mengetes kemampuan mereka saja, kalo mereka memang kuat dan bisa mengalahkan kita, maka geng mereka pantas menjadi penerus geng kita…” jawabnya sambil memainkan gelas yang dia pegang.

“Penerus geng terkuat setelah kita dan juga kita sudah lama kan berada di perangkat paling atas untuk jadi yang paling terkuat…” sambungnya dengan senyuman miring yang tak pernah luntur.

~~
“Si El kira-kira berhasil kaga ya buat bujuk dia?” tanya seorang remaja lelaki Deo Galen Arshaka.

“Ya berdoa aja berhasil, tapi dia kan kalo tau geng kita ada masalah pasti datang” jawab remaja perempuan bernama Lavena Akantha Elaine.

“Eh emang bener kalo geng yang bakal ngelawan kita itu geng terkuat sekarang ini Ven?” tanya seorang remaja lelaki yang bernama Elio Zion Azriel.

Gadis yang bernama Lavena menganggukkan kepalanya “Bukan dari sekarang ini, tetapi sudah dari 4 tahun yang lalu, mereka telah menjadi geng terkuat dari segala geng”

“Kira-kira kenapa mereka mau ngelawan kita ya?” tanya seseorang yang tiba-tiba muncul di depan pintu dapur markas sambil meminum sebotol air dan ucapan itu membuat orang yang ada diimarkas terkejut.

“Sejak kapan lu disitu Kile?” tanya Deo yang merasa heran kenapa Kile bisa disitu tanpa sepengetahuan dirinya dan yang lainnya yang ada dimarkas.

“Sejak 5 menit yang lalu” jawab Kile dengan lugu.

“Kok kita kaga tau kalo lu udah sampe markas?” tanya Elio.

“Kalian fokus ngobrol sih, jadi gatau kalo gue udah sampe” balas Kile dengan santai.

“Eh lu udah bilang kan ke El tentang masalah ini?” tanya Lavena.

“Udah, dan mungkin si El akan datang bersamanya malam ini” jawab Kile.

Setelah mendengar itu jawaban dari Kile, mereka langsung menganggukkan kepala mereka paham.

“Sekarang beritahu anak-anak buat ngumpul kemarkas buat ngomongin masalah ini” ucap Elio yang disanggupi yang lainnya.

~~

Sekitar jam 8 malam, sebuah markas dari geng delvaros kini ramai dihuni oleh anggota-anggota delvaros. Mereka kini telah menyiapkan alat-alat serta kebutuhan lainnya yang dianggap penting untuk perlawanan nantinya. Sesaat kemudian 2 motor besar memasuki kawasan markas dan itu mencuri perhatian para anggota delvaros.

Berhentinya dua motor tersebut, beberapa anggota inti menghampiri keduanya. Kedua orang yang mengendarai kendaraan motor tadi membuka helmnya masing-masing.

“Jam berapa dan dimana?” tanya seorang gadis yang dimana dia masih duduk diatas motornya.

“Jam 10 malam, di belakang gedung kosong jalan dunia fiksi” jawab Elio.

“El, jangan lupa bawa alat pelindung yang lu buat beberapa hari yang lalu dimarkas” ucap gadis itu sambil menoleh ke arah El yang ada disampingnya.

El yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, setelahnya dia turun dari motornya dan menyiapkan alat yang disuruh gadis tersebut. Gadis tadi turut turun dari motornya dan memasuki markas, diikuti oleh anggota inti.

“Siapa yang ingin melawan geng kita? Serta dari geng mana dia?” tanya gadis tersebut.

“Dia ketua dari geng silent blood, dia bernama Delvin Byantara Nalendra, dan ini orangnya” jawab Lavena sambil melihatkan foto sang ketua dari geng black wolf yang dia ambil dari media sosial.

Gadis tersebut hanya melirik sekilas foto tersebut dan menganggukkan kepalanya. Setelahnya dirinya mengambil jaket dan topi khas gengnya di sebuah ruangan yang terisi pakaian-pakaian khas dari geng delvaros serta perlengkapan lainnya. Setelahnya ia memakai jaket serta topi tersebut tak lupa ia juga memakai masker untuk menutupi wajahnya.

“Sekarang, kita langsung kesana” ucap gadis tersebut setelah dirinya siap.

“S-sekarang? Yang benar aja, sekarang masih jam setengah sembilan” ucap Kile yang tak percaya dengan apa yang ucapan gadis tersebut.

“Lebih cepat lebih baik kan? Lagipula kita disana nanti merencanakan strategi kita, dan mencari tau apa saja yang ada disekitar tempat itu, siapa tau kita menemukan ide agar geng kita bisa menang” jelas sang gadis.

Mereka yang mendengar penjelasan itu hanya mengangguk paham, mengerti apa yang dimaksud oleh gadis tersebut.

“Kasih tau yang lain untuk berangkat sekarang” perintah sang gadis yang diangguki oleh anggotanya.

Setelahnya, mereka berjalan keluar dari ruangan dengan seorang gadis yang memimpin langkah mereka. Berjalan menuju ke tempat anggota-anggota lainnya yang sedang berkumpul.
~~
Tepat pukul 22.00, suasana dibelakang gedung kosong kini sangat ramai dihuni oleh para remaja yang akan melakukan perlawanan. Hampir seluruh kawasan yang ada dibelakang gedung tersebut dipenuhi oleh para remaja-remaja yang berasal dari dua geng sekaligus.

Masing-masing pemimpin geng saling memunculkan diri didepan geng yang mereka pimpin. Keduanya saling bertatapan dengan tatapan yang berbeda. Pemimpin dari delvaros menatap sang ketua silent blood dengan tatapan datar tapi mendalam, sedangkan sang ketua silent blood menatap dengan tatapan yang meremehkan dengan senyuman miring yang tercetak diwajah tampannya itu. 

“Ternyata pemimpin dari delvaros cewek ya?” tanya Delvin sambil terkekeh kecil.

“Emang kenapa?” tanya balik seorang gadis yang berada didepan Delvin.

“Gapapa, cuma heran aja, kenapa geng kalian bisa dibilang kuat padahal pemimpinnya cewek” jawab Delvin.

“Gausah banyak basa-basi, kenapa lu berniat ngelawan geng kita, sedangkan geng kita ga punya masalah sama geng lu?”

“Gaada masalah sih sebenernya, cuma gue masu ngetes kemampuan geng lu, dan gue penasaran dengan seberapa kuatnya sih geng lu itu” jawab Delvin santai.

Gadis tersebut hanya menganggukkan kepalanya, setelahnya ia melirik kebelakang buat ngeliat anggota gengnya itu, apa mereka sudah siap atau belum. Selanjutnya dirinya kembali menatap Delvin dan berujar…

“Ayo kita mulai saja perlawanan ini” ujarnya tanpa basa basi terlebih dahulu.

Delvin yang mendengar ujaran itupun menyeringai lebar dan berteriak “SERANG-!”

Perlawanan antar geng pun dimulai dengan sangat sadisnya, karena kedua geng tersebut sama-sama kuat. Kira-kira diantara mereka, siapa pemenangnya?

-TBC-

Hi guys, gimana kabarnya? Apakah baik? Oh iya menurut kalian ceritanya bagus ga? Nyambung ga?

Jangan lupa tandai yang typo yaa sekalian saran dan kritiknya xixi. Jangan lupa juga vote dan komen ya. Bye~

Ig: Vadelja_
Tiktok: Adelja_
👋

Al[Thea]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang