02. Bom Waktu💣

383 35 15
                                    

Warn!
- Sex🔞
- banyak kata kasar

Buat yang minor, nanti aku kasih tanda dan kalian bisa skip sampe tandanya muncul lagi..

🦋

Malam minggu cukup membuat perjalanan Banu dan Arsen memakan banyak waktu, jangan tanya sehening apa keadaan di dalam mobil itu. Banu yang masih mempertahankan wajah datarnya, juga Arsen yang masih kesal enggan mengajak ngobrol orang disampingnya.

Tapi Arsen sadar jika sekarang mereka bukan menuju ke kediamannya, melainkan ke apartemen milik Banu yang sudah sangat ia hafal rutenya. Dengan menjunjung tinggi gengsi dan amarah, Arsen enggan bertanya alasan Banu membawanya ke apartemen pemuda itu.

Hingga tiba di basement apartemen mewah milik Banu, akhirnya Arsen mendapatkan jawaban dari tanda tanya besar di kepalanya.

"Turun, gue mau ambil barang dulu."

"Bentar doang kan? Gue disini aja." ketus Arsen, membuat Banu menghela nafasnya lelah.

"Turun ya, Cen, gue takut lama soalnya." bujuk Banu lagi, membuat Arsen berdecak kesal dan menuruti permintaan Banu. Hentakan kakinya bergema di dalam basement selama perjalanan menuju lift, membuat Banu sadar jika Arsen benar-benar marah padanya.

Keduanya tiba di unit apartemen Banu, Arsen sendiri kembali bingung sebab sang pemilik apartemen yang beralasan ingin mengambil barang malah tak melakukan apa-apa. Banu malah menyuguhkan air minum pada Arsen yang terduduk di salah satu sofa. Semakin bingung saat Banu ikut duduk di sampingnya, keduanya terus diam dengan pikirannya masing-masing, hingga Banu memecahkan hening diantara keduanya.

"Cen.. lo marah?"

Yang ditanya menatap kesal, "ya menurut lo aja, Ardiyan Banuara? Gue tadi lagi ngobrol sama Juan dan lo asal nyeret gue gitu aja." entah kenapa emosi Arsen yang sedikit reda tadi kembali muncul.

"Gue minta maaf, Cen."

"Gue mau pulang, tadi lo bilang bokap gue nyuruh gue pulang kan?" Arsen hendak beranjak dari sofa sebelum Banu kembali menahan lengannya.

"Maaf, gue bohong tentang bokap lo yang nyuruh lo pulang." sesalnya.

Mendengar ucapan Banu membuat Arsen semakin marah pada temannya itu, "Lepas! Lo lama-lama bikin emosi ya anjing!" ucapnya berusaha melepaskan cekalan Banu pada lengannya yang malah semakin mengerat.

"Gak, sebelum lo maafin gue."

"Sumpah deh Nu lo brengsek tau ga!? Udah lepas, gue mau balik ke Cland aja, gue mau nyamperin Juan!!"

"Gak boleh!" kini Banu ikut meninggikan suaranya saat mendengar nama Juan. Entah kenapa ia muak mendengar nama itu, karena pemiliknya adalah alasan Arsen tiba-tiba ingin datang ke Cland, menarik semua perhatian Arsen, mendapati senyum manis Arsen, mengajak ngobrol Arsen, mampu membuat Arsen tersipu malu, dan yang lebih kesal adalah nama itu yang tertulis di hati Arsen.

"Apa sih! Lo siapa ngatur-ngatur gue!? Lo kan tau gue suka sama Juan, ini kesempatan gue buat deket sama Juan!"

"Juan! Juan! Juan! Emang cuma ada Juan doang dipikiran lo? Lo ga mikirin gue? Gue tuh suka sama lo Cen, gue sayang sama lo, gue ngelakuin ini karna gue cemburu!" akhirnya Banu tau alasan ketidak sukaannya pada Juan.

Butterfly •• BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang