Pagi menyapa rumah kediaman keluarga Chika, Aby bersiap siap untuk berangkat menuju kantor sedangkan Aya tengah beberes rumah ,
Setiap satu Minggu 2 kali , pembantu rumah akan datang dan membantu Aya untuk membereskan semuanya. Keluarga aby tak mempekerjakan pembantu dengan waktu 24jam setiap hari di rumahnya .
Karena menurutnya untuk apa semua itu, ia akan mempekerjakan orang hanya jika benar benar diperlukan saja
Didalam kamar Chika, masih terdengar sunyi. Gadis itu sudah bangun, ini hari pertama ia tidur berdua seperti ini dengan pasangan nya yaitu Ara.
"Raa, bangun ayok sekolah" Chika mencoba untuk membangun kan nya.
"Sebentar lagi". Racaunya.
"Yaudah, aku mandi dulu ya. "
"Hmm". Ara menyelimuti tubuhnya kembali.
Chika bersiap siap untuk memulai hari nya, selang Beberapa menit kemudian ia selesai membersihkan tubuhnya. Seperti biasa Chika memakai pakaian seragam , jadwal hari Senin memakai rok bercorak kotak kotak dan kemeja putih dibalut rompi berwarna merah maroon.
Rapih dan bersih, wewangian Chika pakai di bajunya itu. Rambut bergelombang teruai begitu saja.
Ia menoleh kearah Ara yang masih tertidur,
"oh kalo semalem nya begadang, pas paginya sudah bangun. Bener kata papa. Makanya Chika ga boleh begadang" gumam nya sendiri
"Raa, kamu ga akan pergi sekolah?"
Ara masih menutup mata". Ayok, kita berangkat sama sama ".
"Kamu duluan aja". Jawabnya.
"Tapi kata papa, aku harus sama kamu kalo mau kemana mana tuh".
Ara pun membuka mata nya, ia bangkit dari posisi sebelumnya. Ia duduk sebentar di tepi kasur lalu menata terlebih dahulu rambutnya. Ia pun pergi menuju kamar mandi.
******
"Pagi mah pah". Sapaan di pagi hari,
Tak menyangka gadis ini kini sudah menikah dengan seseorang. "Pagi Chika". Sahut keduanya.
"Ara mana?" Tanya Aya kembali.
"Tuhh". Tunjuk Chika.
"Oh sekolah kalian beda ya?" Aya baru melihat Chika dan Ara memakai seragam yang berbeda.
"Iya, Ara sekolahnya di sebrang sekolahnya Chika mama". Gadis itu duduk di kursi meja makan
Ara baru saja sampai , ia duduk di sebelah Chika. Penampilan nya sangat amburadul. Dengan dasi yang masih menjuntai di lehernya. Baju lengan yang di lipat , baju yang belum terkunci dengan kancing . Sehingga kaos hitam yang dipakai Ara masih terlihat.
"Yaampun, mau sekolah atau gimana nih?" Kaget aby.
"Hehe, maaf pah. Belum siap ini, tapi Chika udah teriak teriak nyuruh turun".
"Eh ngga ya , aku tadi ga teriak teriak kok". Sahut chika.
"Udah ya, jangan pada ribut. Masih pagi, kita mulai sarapan nya . Ntar kesiangan lagi". Lerai Aya menyiapkan susu untuk mereka semua.
Mereka pun memakan nya dengan tenang,
"Selesai,". Ara berdiri hendak pergi ia sudah membawa piring dan gelasnya sendiri.