*SELAMAT MEMBACA*
*SORRY FOR TYPO****
matahari sudah terbit, menggantikan tugas sang bulan sebelumnya, sinar matahari mulai masuk melalui celah jendela kamar yang ada, bunyi kicauan burung pun mulai terdengar.
jam sudah menunjukkan pukul 08.50,
hari ini hari libur, maka dari itulah pria manis ini masih bergulung dalam selimutnya.gemas dengan anaknya yang tak kunjung bangun, ibu jaemin membuka tirai jendela, membiarkan cahaya masuk.
jaemin menggeliat, dan segera menyibak selimutnya, lalu ia duduk, mengumpulkan nyawanya.
"jam berapa sekarang ma ?" tanya jaemin, ia berdiri dan berjalan dengan sedikit linglung menuju kamar mandi.
"08.53." jawab ibu jaemin, melihat anaknya sudah masuk ke kamar mandi, ibu jaemin pun bergegas menuju lemari baju jaemin, dan memilihkan baju untuk anaknya, lalu di letakkan di atas kasur.
selesai dengan anaknya, ia pun turun ke bawah, baru mau menginjak lantai 1, bel pun berbunyi.
ibu jaemin pun bergegas keluar dan membukakan pintu, ia pun terkejut melihat siapa yang datang.
"kalian ? Pagi sekali, ada apa ?." Tanya ibu jaemin, melihat orang yang datang.
"hari ini kami berencana mengajak jaemin jalan jalan, ma." Balas salah satu dari pria itu.
"Oh, begitu, yasudah masuk dulu, kalian belum sarapan kan ?." Tanya ibu jaemin, ia pun membuka pintu lumayan lebar, membiarkan tamunya masuk.
"belum, ma." Jawab seorang pria yang berbadan tegap.
"Gabung sarapan dengan kami saja, mau ?." Tanya ibu jaemin, ia melihat ke arah tangga, dan melihat jaemin yang sedang fokus dengan handphone nya.
karena keasikan bermain handphone, jaemin tidak sadar bahwa tangga sudah habis, dan selanjutnya itu lantai, menyebabkan ia tersungkur.
"Ah!." teriak jaemin.
"Sini biar aku bantu." ujar pria berbadan pendek.
"h-hai." Jaemin berusaha untuk tidak terlihat lemah, bukan lemah sih sebenernya, lebih ke malu, haha.
"jaem, lain kali kalau jalan tuh lihat lihat jangan fokus bermain handphone, jatuh, kan." ujar pria yang menolong jaemin tadi.
"ah itu haha, ya, maaf ?." pria yang menolong jaemin tadi berdecak.
"ck, untuk apa kau minta maaf ?." tanya pria itu.
"ti-."
"sudah sudah, ayo sarapan dahulu, Nana mau pergi bersama mereka kan ?."
"iya, ma." jaemin dan yang lainnya pun menurut, mereka duduk, mengambil nasi dan lauknya.
mereka makan dengan khidmat, karena ibu jaemin dan ayahnya melarang ada yang berbicara saat di meja makan.
selesai makan, mereka berpamitan kepada ibu jaemin dan ayah jaemin.
"ma, yah, kami pergi dulu ya, izin bawa jaeminnya juga, nanti kita pulangin kok dalam keadaan sehat walafiat." ucap renjun.
"iya iya, bawa saja, tidak kalian pulangkan juga tidak apa apa kok." balas ayah jaemin cuek
"ayah !." teriak jaemin
"haha bercanda, sudah sana kalian pergi, hati hati di jalan, bawa mobilnya jangan mengebut ya." ujar ayah jaemin
dan mereka pun bergegas memasuki mobil, lalu menancapkan gas menuju tujuan yang sudah di rencanakan, yang jaemin tidak tau.
***
TBCsegini dulu ya, alur nya makin ga jelas, mau unpub deh, biar mikirin alur dulu, kalian setuju ga ?, aku juga mau publish cerita mafia
KAMU SEDANG MEMBACA
you belong to us [JAEMIN × ALL]
Ficção Adolescentekisah na jaemin anak angkat kesayangan yoona dan siwon bertemu dengan 22 pemuda Neo