2

572 109 18
                                    

Beberapa minggu tinggal dan bekerja di apartemen Wang Yibo, Zhan merasa betah karena benar apa kata bosnya, pekerjaannya cukup ringan dan selebihnya xiao zhan hanya berbaring malas diatas ranjang di dalam kamarnya.

Wang Yibo sudah lebih dari seminggu tidak pulang ke apartemen dan itu sedikit mengusik ketenangan xiao zhan.

"Apa iya dia selalu tidur di kantor?" Gumam Zhan bertanya pada diri sendiri.

Zhan melirik ponselnya yang tergeletak diatas meja nakas samping tempat tidurnya ponsel canggih pemberian Yibo sehari setelah ia bekerja di apartemen Yibo.

Zhan tidak mengerti kenapa bosnya begitu baik dengan memberinya banyak benda mewah, mulai dari ponsel baru, jam tangan, sampai semua pakaiannya pun kini berganti dengan pakaian dari brand-brand ternama.

"Apa aku sangat baik dalam bekerja sampai-sampai Yibo memberikanku banyak hadiah." Zhan berguling-guling diatas ranjangnya.

Zhan merasa jenuh karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa ia kerjakan, semua sudah rapi dan bersih.

"Membosankan sekali." Gerutu Zhan pelan, matanya mulai berat karena perutnya sudah kenyang terisi pancake dan susu, sekarang matanya mengantuk.

Tidak butuh waktu lama Zhan langsung terlelap tidur, ia bahkan lupa tidak menutup pintu kamarnya yang masih setengah terbuka.

Yibo masuk ke dalam apartemennya dan menyadari kalau sekarang hunian rahasianya tampak lebih bersih dan rapi, ia tersenyum mengingat xiao zhan kini tinggal di apartemennya.

Yibo meletakan jasnya diatas sofa, ia celingukan mencari sosok xiao zhan yang tidak ada di ruang tamu.

"Apa dia ada di kamarnya?" Yibo yang penasaran langsung mencari xiao zhan ke kamarnya.

Yibo hampir memekik kaget melihat Xiao Zhan tertidur pulas di atas ranjang, pintu kamarnya bahkan tidak di tutup.

"Ceroboh." Gumam Yibo.

Awalnya Yibo tidak ingin masuk ke kamar xiao zhan tapi melihat posisi tidur Zhan yang sangat menggoda iman dan mata Yibo akhirnya pria itu memberanikan diri untuk masuk.

Zhan tertidur pulas dengan posisi telentang, kaos putih polos yang kebesaran di tubuhnya melongo dari bagian kerahnya karena tubuhnya yang ramping, bibirnya yang ranum mengerucut seolah mengundang Yibo untuk mencicipinya.

Yibo merangkak naik diatas tubuh xiao zhan dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara, tatapannya tertuju pada sepasang bibir ranum xiao zhan yang merah alami nan menggoda.

"Cantik..." Puji Yibo yang terpana melihat kecantikan alami xiao zhan meski remaja itu tidak memakai makeup apapun.

Yibo tersenyum saat melihat bibir Zhan bergerak lucu. "Aku tidak menyangka bisa menyukai remaja polos sepertimu, usiaku bahkan dua belas tahun lebih tua darimu Zhan." Yibo mengoceh sendiri.

"Nghh...." Zhan melenguh pelan dalam tidurnya seolah merasa terganggu, ia bergerak lalu tidur menyamping.

Hal itu sukses membuat Yibo menelan ludahnya susah payah karena di suguhi pemandangan leher putih mulus xiao zhan tanpa noda.

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak tahan melihatnya." Gumam Yibo merunduk lalu mendaratkan satu kecupan lembut di tengkuk Zhan yang mulus.

"Nghh..." Zhan menggeliat dalam tidurnya, ia terusik tapi masih memejamkan matanya.

Yibo buru-buru bangkit dan keluar dari kamar xiao zhan karena takut ketahuan.

Sesampainya di kamarnya Yibo melirik ke bagian bawah celananya yang mulai menggembung.

My Heart Has Become So CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang