Menikah

439 36 16
                                    

Guanlin tertidur setelah menangis hampir setengah jam, Renjun hanya berbaring di lengan Guanlin sembari menatap Guanlin yang tertidur.

"Ge... menikah dengan ku ya!!! ini perintah bukan pertanyaan"

Renjun tersentak dan reflek memundurkan tubuh nya, lupa jika ranjang rumah sakit itu sempit, membuat Renjun hampir jatuh jika saja Guanlin tidak memeluk pinggang Renjun.

"Kau mengejutkan ku! ku kira kau masih tidur...." Renjun memegang dada nya yang berdegup kencang.

"Jawab geeee!!"

Apa itu? Guanlin merengek. Sebentar, Renjun merasa dejavu. Saat itu, di bandara Guanlin yang berusia 3 tahun meminta dirinya menikah dan kata kata nya sama persis. Hanya bahasa nya yang cadel dan agak susah di pahami. Bahkan rengekan nya pun sama.

"Seharusnya dulu aku mengatakan tidak" lirih Renjun.

"Hah?"

"Guanlin.... jika kau menikah dengan ku karena paksaan Wangji ge lebih baik jangan. Aku sudah memaafkan mu, kau bisa bebas sekarang. Kau masih muda, banyak gadis dan lelaki sub yang menunggu mu." ucap Renjun.

"Njun ge.... aku—"

"Sebentar! jangan panggil aku begitu!!"

"Kenapa?"

Renjun hanya teringat dulu ketika ayah dari anak nya ini saat kecil, dulu Guanlin memanggilnya begitu.

"Sayang,  aku"

"LAI GUANLIN!!"

Setelah deeptalk mereka dan berakhir Guanlin yang menangis setengah jam lalu tertidur, kenapa Guanlin jadi aneh begini?. Apa kata nya tadi sayang? BANGSAT RENJUN BAPER.

"Lalu aku panggil kau apa kalau begitu? gege tidak mau, sayang tidak mau, baby? No itu untuk baby twins, lalu? Yeobo? istri ku? My wife? my love? apa? Oh atau Mommy?? Hehe Mommy"

"DIAM KAU!!!" Renjun menyembunyikan wajah nya yang merah di dada Guanlin.

Ini yang katanya 34 tahun? kok kayak 14 tahun 😭. Guemez aku.

"Mommy.... Daddy ingin bicara—"

"DIAM ATAU KU TENDANG KAU LAI GUANLIN!!"

"Iya iya sayang aku diam"

"LAI GUANLIN!!!"

"🤐"

****

"Jangan sentuh!!"

"Aku hanya ingin memeluk istri ku kenapa sih..."

"Guanlinnnn"

Guanlin mengalah, ia bangun dari kasur dan duduk di sofa. Renjun melihat suami nya itu merasa bersalah, ia memang semakin moodyan akhir akhir ini.

"Alin...." panggil Renjun pelan. Dan tak ada respon dari sang suami membuat Renjun berkaca-kaca.

Renjun langsung menghampiri suaminya itu dan duduk di pangkuan Guanlin. Guanlin terkejut melihat istri nya itu menangis padahal tadi masih marah marah.

"Sayang... kenapa menangis?"

"Hiks maaf... jangan marah... hiks jangan abaikan aku hiks"

"Siapa yang marah? tidak ada. Maaf ya?? sekarang kita tidur ya? udah malam kasihan baby" ajak Guanlin.

Tangannya mengelus pelan perut besar sang istri, Renjun terlihat menikmati usapan Guanlin dan sesekali masih sesenggukan.

"Guanlin.... anak anak tidak mau diam.... perut ku sakit hiks...."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang