Keesokan pagi nya, Renjun terbangun karena tenggorokan nya haus dan perut nya berbunyi lapar.
Renjun ingin bangun namun baru saja menggerakkan sedikit tubuh nya, rasa sakit langsung menyerang nya. Matanya mengeluarkan cairan bening, sungguh ini benar benar sakit. Renjun bahkan sudah tidak bisa untuk hanya sekedar menggerakkan kaki nya.
"Sakitt hiks...."
Renjun berusaha sekuat tenaga untuk mengambil handphone nya dan menelpon kepala maid di lantai bawah. Ia melihat ke sekeliling kamar nya dan ia baru sadar jika kamar nya begitu berantakan dan bau sperma tercium sangat pekat.
Tidak ada Guanlin di sini, mungkin pergi kuliah, Renjun tidak perduli. Namun, semalam anak tiri nya itu benar benar menyeramkan. Stamina nya sangat besar sampai dapat menggempurnya berjam jam. Dari malam sampai pagi nonstop, untung dirinya tidak pingsan.
Tubuh nya benar benar lengket dan full kissmark dari leher sampai kaki. Renjun tidak tahu jika Guanlin akan seganas ini padanya, Renjun benar benar tidak mengira jika malam pertama nya yang seharusnya ia lakukan bersama suami nya malah ia lakukan bersama anak tiri nya.
Terdengar kejam tapi kan dirinya di perkosa?. Tak lama pelayan pun datang dan terkejut melihat kondisi kamar majikan baru nya.
"Bersihkan kamar ku! sebelum itu tolong bantu aku ke kamar mandi. Aku benar benar tidak bisa berjalan..." pinta Renjun.
"B-baik nyonya"
"Astaga ganas sekali... tapi bukankah tuan Wangji keluar negeri sejak semalam? lalu siapa yang....astaga" batin si pelayan.
Setelah membantu Renjun ke kamar mandi, si pelayan pun membersihkan kamar Renjun. Sembari itu ia menerka merka siapa yang sudah bermain dengan nyonya baru nya.
"Nyonya Renjun benar benar jalang ternyata" gumam nya.
****
Siang ini Renjun memilih untuk bersantai di ruang keluarga dan menonton siaran televisi. Apapun yang menurut nya menarik akan ia tonton.
Beberapa pelayan masih membereskan sisa sisa pesta semalam. Pesta memang berakhir pada jam 11 malam, tapi tetap saja properti yang di gunakan banyak tentu membutuhkan waktu yang banyak pula untuk membereskan nya.
Pintu utama terbuka dan masuklah Guanlin yang baru saja pulang kuliah, Renjun hanya melirik sekilas. Wajah nya panas ketika mengingat betapa gagah nya sang anak tiri ketika memperkosa nya.
Guanlin berhenti ketika mengetahui Renjun tengah menonton televisi, yang membuat nya salah fokus adalah pakaian yang di kenakan ibu tiri nya tersebut. Kemeja putih transparan dan kebesaran tanpa celana, hanya underwear. Guanlin juga melihat banyak pelayan laki-laki yang sama seperti dirinya, gagal fokus akibat kaki dan paha Renjun yang terekspos.
Bahkan bekas kissmark nya terpampang jelas, apa Renjun tidak takut jika ada tamu? dan apa tidak malu?. Oh Guanlin lupa jika ibu tirinya tersebut adalah jalang, tentu tidak memiliki malu. Bahkan mungkin sudah sering tidak berpakaian ketika melakukan pekerjaan nya di club.
Guanlin tertawa dalam hati melihat keberanian Renjun, apa laki-laki itu tidak jera dengan hukuman nya semalam.
"Wow wow siapa ini... nyonya jalang sedang menonton TV rupanya"
"Jangan mengganggu ku!! menyingkir!!" teriak Renjun ketika Guanlin berdiri di depan nya sambil menatap dirinya tajam.
"Kau itu seharusnya melakukan apa yang para pelayan itu lakukan! kau hanya jalang!!" bentak Guanlin.
"AKU NYONYA DI RUMAH INI BUKAN PEMBANTU!!"
PLAKK
"Akhhh" Renjun memegang pipi nya yang baru saja di tampar oleh Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge [HIATUS]
Fiksi Penggemar[On Going] Follow Vi oke! Gara gara jalang sialan itu ia harus kehilangan ibu nya, lalu sekarang... jalang itu malah ingin menikah dengan ayah nya. Guanlin pastikan, Huang Renjun akan menderita karena telah membuat keluarga nya hancur. Guanlin pasti...