Mengandung

404 33 23
                                    

Hari hari Renjun selama hampir 2  bulan ini sama saja, menangis menangis dan menangis.

Tubuh nya sudah tidak mulus seperti dulu, banyak bekas luka entah lama ataupun baru. Badan nya juga semakin kurus, Renjun rasa dirinya sudah seperti zombie.

"HUANG RENJUN!!" teriak Guanlin dari kamar.

Renjun yang tengah membereskan ruang tamu langsung berlari terseok ke kamar Guanlin.

"LAMA SEKALI HAH!!" marah Guanlin.

"Ma-maaf..."

Renjun meringis ketika buku majalah terlempar ke kepala nya.

"Buatkan aku kopi! Cepat!!"

"Baik"

Renjun benar benar seperti pembantu. Ingin meminta tolong pun pada siapa dan bagaimana? handphone nya saja tidak tahu dimana.

Selesai membuat kopi ia langsung antarkan kopi itu ke kamar Guanlin, namun rasa pusing mendera nya tiba tiba perut nya juga sedari tadi terasa sakit namun ia tahan.

"Apa asam lambung ku naik karena telat makan? shhh rasanya semakin sakit..."

Renjun mengesampingkan rasa sakit nya, ia harus segera mengantarkan kopi atau akan mendapatkan hukuman dari Guanlin.

"Kaki mu jika sudah tak berfungsi lebih baik potong saja" kesal Guanlin karena merasa terlalu lama menunggu Renjun.

Renjun hanya bisa mengucapkan kata maaf. Kaki nya lebih tepatnya lubang nya masih terasa perih dan sakit ketika berjalan, tubuh nya juga lemas karena belum makan sejak kemarin. Itu hukuman yang Guanlin berikan karena Renjun tidak sengaja memecahkan sebuah figura berisi foto Wuxian. Tidak hanya itu, Guanlin juga memperkosa Renjun di setiap sudut apartemen.

Maka nya pagi ini Renjun harus membersihkan seluruh bagian apartemen terutama tempat tempat mereka melakukan sex. Melelahkan memang, Renjun bahkan hanya tidur selama 2 jam, karena Guanlin sudah membangunkan nya dengan cara di siram air dingin.

"Sshh" Renjun mencengkram perut nya, rasa sakit itu semakin lama semakin sakit saja rasanya.

Guanlin tahu tapi tidak peduli.

"G-guanlin tolong... perut ku sakitt"

Guanlin mencicipi kopi buatan Renjun, namun sedetik kemudian langsung ia semburkan.

"KAU BODOH ATAU BAGAIMANA HAH!! KAU MEMASUKKAN GARAM ALIH ALIH GULA!! DASAR BODOH!!"

Guanlin mendorong Renjun sampai terjatuh dan akan mencambuk nya menggunakan sabuk. Tapi Renjun malah merintih kesakitan sambil memegang perut nya.

"T-tolong hiks sakitt..."

Guanlin terkejut ketika melihat darah segar menggenang di bawah paha Renjun. Renjun pun sama terkejut nya.

"Guanlin aku mohon hiks bawa aku ke rumah sakit hiks tolongg"

Guanlin menggendong Renjun dan membawanya ke rumah sakit. Selama perjalanan Renjun tak henti henti nya menangis dan merintih kesakitan. Guanlin menjadi panik walaupun tertutup wajah dingin dan acuh nya.

Mereka akhirnya sampai di rumah sakit dan Renjun langsung di tangani oleh dokter. Selang satu jam kemudian, dokter akhirnya selesai memeriksa Renjun.

"Anda keluarga pasien?" tanya dokter dan Guanlin mengangguk saja.

"Mari ikut saya, ada yang harus saya bicarakan dan ini cukup penting"

Guanlin mengikuti dokter itu. Cukup penasaran dengan apa yang akan dokter itu bicarakan dengan nya.

Revenge [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang