Kebenaran

487 43 14
                                    

Di sini lah ayah dan anak itu berada sekarang, taman rumah sakit. Wangji berpikir ini tempat yang tepat karena sepi dan tidak jauh.

"Apa yang ingin papa katakan sebenarnya?" tanya Guanlin.

"Entah ini di sebut pembelaan atau apa, tapi papa hanya ingin mengatakan nya padamu."

"...."

"Baiklah. Papa dan Renjun awalnya hanya sebatas atasan dan bawahan, lalu karena keseringan bersama, dan dengan segala bakat ada di dalam diri Renjun membuat Papa terpesona. Papa kagum padanya, di tambah kantor semakin sibuk dan Papa jarang ada waktu bersama mama mu. Membuat papa akhirnya meminta Renjun untuk memberikan waktu nya pada papa. Renjun menolak asal kau tau, dia tau batasan nya. Dia bilang dia mencintai orang lain, papa tidak tahu siapa itu."

"Di sini papa yang salah, papa memaksa nya. Papa katakan padanya jika papa akan membuat Renjun jatuh cinta pada papa. Semakin hari kami semakin dekat, Renjun mau membuka diri nya, namun enggan untuk membuka hati nya. Sampai pada mama mu jatuh sakit, papa meluangkan waktu untuk mama mu, tapi mama mu bilang kalau dia mungkin tidak akan bertahan lama. Maka dari itu dia meminta Renjun untuk menikah dengan papa, Renjun jelas tidak mau. Renjun menganggap papa adalah kakak nya, bukan suami atau orang terkasih. "

"Mama mu berpesan jika di masa tua papa, harus ada yang merawat dan mencintai papa, juga merawat mu. Bahkan Mama mu yang selalu mendekatkan Renjun pada Papa. Guanlin.... Papa mohon... jangan sakiti Renjun lagi.... dia hanya menjalankan pesan mama mu."

Guanlin terdiam, papa nya bohong kan? mana mungkin seorang istri mau melihat suami nya bermesraan dengan orang lain? Gila.

"Kau pasti tidak percaya..."

Wangji lalu mengeluarkan handphone nya dan menyalakan rekaman suara milik Wuxian pada Guanlin.

Jika alin mendengar ini berarti Mama udah nggak ada. Pertama, maafin mama ya lin, mama gak bisa nepatin janji untuk terus bertahan. Mama sayang kamu Guanlin, Guanlin sayang mama kan?.

Tanpa sadar Guanlin mengangguk, itu benar suara sang ibu, rindu sekali rasanya mendengar suara itu memanggil namanya. Apalagi saat membangunkan nya untuk ke sekolah, Guanlin rindu.

Mama cuma mau bilang sama kamu, kalau paman Renjun itu orang baik, dia cocok buat gantiin mama. Kamu harus sayang sama dia ya? dia bukan orang jahat mama tau. Guanlin... tetap jadi Guanlin kesayangan mama ya nak? hidup rukun dengan Papa dan Mama baru kamu. Kalian juga cukup dekat kan... dulu?. Kau bahkan mengira Renjun anak SMA, hahaha Mama jadi teringat masa lalu.

Sekali lagi mama menyayangimu, kamu anak kesayangan mama. Hiduplah bahagia ya nak? cari pasangan yang setia dan benar benar mencintai kamu.

Rekaman suara itu berhenti, di susul Guanlin yang menangis. Wangji membawa Guanlin dalam dekapan nya.

"Alin kangen mama hiks kenapa mama pergi hiks kenapaaa"

"Guanlin... ikhlaskan Wuxian. Dia sudah bahagia di surga, dia selalu bersama kita nak." ucap Wangji.

Guanlin mengangguk, lalu apa sekarang? memaafkan Renjun? tapi Guanlin membenci orang itu.

"Minta maaf pada Renjun ya..."

"Tidak."

"Guanlin kamu-"

"Aku membenci nya, dia tidak sebaik itu pa. Mama dan papa tertipu oleh wajah polos nya itu"

"Dari mana kau tau? Kau tau latar belakang nya? kau menguntit nya? Kau melihat nya langsung hah?" tanya Wangji.

Revenge [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang