Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🕊
Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang cukup terang terang, ada seorang wanita berpakaian seperti halnya pelayan sedang melihat sang majikan yang masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
Gadis itu mengerjapkan matanya pelan, kepalanya terasa sangat berat dan tubuhnya pun sangat lemas.
"Putri Aluna! Kau sudah sadar?" Ujar seorang pelayan dengan nada bahagia.
Ya, gadis itu adalah Aluna Merdanta. Ia selamat dari aksi bunuh diri nya, entah siapa yang menyelamatkannya dia tidak mengingatnya.
Aluna menyernyitkan dahinya, siapa dia? Dan dimana?
"S-siapa kau?" Ujar Aluna pelan.
Sontak pelayan itu membelalakkan matanya. "Anda tidak mengingatku Putri?"
Ia menggelengkan kepalanya tanda menjawab tidak.
Pelayan yang diketahui bernama Ivy itu pun tersenyum sedih. "Saya Ivy, Putri. Aku adalah pelayan pribadi anda. Dan kau adalah Putri Aluna Merdanta."
"Tabib sempat mengatakan bahwa Putri mengalami cedera di kepala, dan itu membuat mu tidak mengingat semua kejadian yang telah berlalu." Ivy pun menjelaskan dengan panjang lebar.
Aluna meringis pelan saat kepalanya berdenyut. "Bagaimana bisa aku mencoba mengakhiri hidupku sendiri? Apa yang ada dipikiranku saat itu, melakukan hal konyol?"
"Tak usah dipikirkan Putri, suatu saat pasti ingatanmu akan pulih kembali. Anda sudah siuman pun saya sangat senang." Ucap Ivy sembari memegang tangan Aluna.
"Aku senang bisa mengenalmu, Ivy."
Ivy tersenyum bahagia melihat sang Putri bersifat lebih baik kepadanya.
"Baiklah Putri, apa yang kau rasakan saat ini?" Ivy bertanya kepada Aluna.
"Emm mungkin lebih baik dari beberapa saat lalu, hanya saja kepalaku sedikit berdenyut." Jawab Aluna sembari mendudukkan tubuhnya di pinggir ranjang.
Sang pelayan mengangguk pelan. "Apa anda ingin membersihkan tubuh anda?"
