03 - AWAL MULA

11 2 0
                                    

Kasur Tidur - Idgitaf

selamat membacaa
jangan lupa vote dan komen yaa!

🪅

Disebuah rumah besar yang tak jauh dari kerajaan yaitu rumah panglima besar Kerajaan Merdanta.

Acara yang cukup besar sedang diselenggarakan dengan meriahnya, dan dihadiri oleh para tokoh-tokoh penting Kerajaan Merdanta serta bangsawan dari luar kawasan Merdanta.

Salah satu kereta kuda telah tiba di tempat, dengan bendera yang menjadi simbol Kerajaan Merdanta. Semua warga dan bangsawan-bangsawan menyambut Keluarga Merdanta yang telah tiba.

"Selamat datang Raja, Ratu, Tuan Muda Merdanta. Semoga kejayaan dan kemakmuran selalu berpihak pada kalian." Ucap Panglima dengan tegas sembari membungkuk kan badannya hormat.

Ia Franklin Noward, panglima besar kerjaan Merdanta. Dikenal dengan sikapnya yang baik dengan siapapun tetapi ganas di medan perang.

Hari ini adalah hari perayaan kelahiran anak bungsunya, Ernesta Noward. Ernesta adalah kebanggaan rakyat Medanta, hampir semua rakyat Merdanta mengenalinya bahkan menyayangi dia, tak terkecuali keluarga kerajaan Merdanta. Ditambah Ernesta yang menjabat sebagai calon menantu Raja dan Ratu, ya Ernesta adalah tunangan Albert.

Sang Raja Merdanta mengangguk meng-iyakan ucapan sang panglima kerajaannya.

"Apakah Albert sudah tiba, Franklin?" Tanya Ratu Aeris kepada Franklin.

"Sudah Ratu, Albert sedang berada di taman dengan Ernesta." Panglima Franklin menjawab memberitahukan keberadaan sang Putra Mahkota.

Ratu Aeris serta Raja mengangguk paham, dan berlanjut dengan berbincang santai dengan beberapa orang yang hadir disana.

Jarrel serta Matteo yang melihat sang Ibu dan Ayah nya sedang berbincang pun memilih untuk izin pergi untuk bertemu Albert dengan Ernesta.

Setelah meminta izin, mereka berdua berjalan menuju taman untuk menemui sang kakak dan tunangannya.

"Kak Albert." Sapa Matteo yang melihat Albert sedang duduk dengan Ernesta disampingnya sembari membelakangi mereka.

"Kak Ernesta," sapa Jarrel kepada calon kakak iparnya.

Albert dan Ernesta yang merasa di panggil pun menoleh dan tersenyum.

Albert menjawab sembari menggenggam tangan lembut Ernesta. "Kenapa? Kalian mengganggu waktuku dengan Ernesta saja."

Ernesta pun tertawa kecil yang membuat kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.

"Kak Albert iri saja kepada kita, aku dan Jarrel ingin mengucapkan selamat juga kepada Kak Ernesta, kenapa kakak yang marah?" Ucap Matteo dengan nadaa jahil nyaa.

Albert mendengus kasar. "Dasar pengganggu."

Ernesta yang mendengar hanya tertawa kecil mendengar perdebatan kakak dan adik itu. "Sudahlah Albert, kau inii seperti anak kecil sajaa."

"Kalian berdua, pergilah sekarang." Titah Albert dengan nada ketus sembari menatap tajam kedua adiknya.

"Baiklah-baiklah, tapi tunggu dulu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐋𝐔𝐍𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang