--
pagi pagi sekali Jendral telah bersiap untuk pergi ke sekolah.
"ayah sarapannya mana?" tanya Jendral.
"loh? kok udah siap?" tanya ayahnya bingung.
Jendral memang bukan tipe anak yang rajin. makanya ayahnya terkejut melihat Jendral yang pagi pagi buta telah mengenakan seragam sekolahnya.
"kan kata ayah harus berangkat pagi" ucap Jendral.
"tapi ga pagi pagi buta gini juga jen"
"bukannya ini udah jam 6 ya?" tanya Jendral kepada ayahnya.
"hah? ini baru setengah 5" jawab ayahnya sambil menunjuk jam dinding.
"HAH?!!!"
"KOK DIKAMARKU JAM 6 SIH??" protes Jendral.
ya, Jendral bersiap-siap dipagi buta karena batre jam di kamar Jendral telah habis.
ia pun mengira ini sudah jam 6 pagi.
"pantes ayah ga bangunin Jendral"
"yaudah deh Jendral tidur lagi aja" ucap Jendral.
"jangan, mending bantu ayah bersih bersih" ucap ayahnya.
tanpa menunggu Jean pun langsung memberikan sapu kepada Jendral.
"nih sapu ruang tamu".
Jendral pun dengan pasrah berjalan ke arah ruang tamu sambil menyeret sapunya. ia mulai menyapu dengan malas.
beberapa saat kemudian ayahnya memanggil Jendral untuk makan. lalu Jendral dan ayahnya makan bersama.
"yah, nanti Jendral berangkat pake motor aja ya" -Jendral.
"hmm"
"jangan ngebut kalo bawa motor" ucap ayahnya.
--
jarum jam telah menunjukkan pukul 6. tandanya Jendral harus pergi ke sekolahnya.
jarak sekolah Jendral dari runahnya cukup jauh dan memakan banyak waktu. untuk menghindari 'keterlambatan' Jendral pun berangkat sepagi mungkin.
ia tak mau dihukum seperti Hesa.
--
setelah memarkirkan motornya di parkiran Jendral pun berjalan menuju kelasnya.
"permisi, ruang guru ada disebelah mana ya?" tanya seseorang.
"anu, ada di sana" jawab Jendral.
"duh gue ga bisa jelasin, gue anter aja mau ga?" tanya Jendral.
"boleh".
"btw, lo murid baru ya?" tanya Jendral.
"iya"
"berarti kita bakal satu sekolah, salam kenal gue Jendral Sagara. panggil aja Jendral" ucapnya.
"gue Jevian Narendra, panggil sesuka lo aja" ucap Jevian.
Jendral hanya tersenyum dan mengangguk.
tak lama mereka pun sampai di depan ruang guru.
"nah nyampe"
"thanks ya Jen" ucap Jevian.
"yoi"
"gue pergi ke kelas dulu kalo gitu" pamitnya.
"iya, hati hati ya"
--
Jendral duduk di bangku kelasnya sambil menatap jendela. ia melamun.
entah kenapa perasaannya jadi aneh semenjak bertemu Jevian tadi.kenapa perasaannya jadi seperti ini?
"WOI"
"EH ANJING KUDA BEBEK AYAM UNGGAS"
"bangsat lo hes"
"lagian lo ngelamun mulu. kerasukan setan lo nanti" ucap Hesa.
"lo setannya" jawab Jendral.
"yeuhh"
"ngelamunin apaan sih lo?" tanya Hesa.
"gatau ah"
"perasaan gue aneh" ucap Jendral.
"jatuh cinta lo pasti!" -Hesa.
"tau ah, pergi sana" usir Jendral.
"aneh lo, kaya lagi pms" ucap Hesa lalu melenggang pergi.
Jendral mulai memikirkan perkataan Hesa. apakah dia benar-benar jatuh cinta? tetapi ini baru pertemuan pertama! bagaimana bisa orang jatuh cinta hanya karena satu kali pertemuan?
entahlah, Jendral juga bingung kenapa perasaannya seperti ini. ia tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri.
~•~