"Hesa woy" teriak Jendral.
"cepetan anjir jen gue udah ga tahan" ucap Hesa.
"sabar elah lagi make sepatu ini!"
"lama anjing, gue duluan aja" ucap Hesa sambil berlari menuju toilet.
"eh anjing hes!" panggil Jendral sambil menyusul Hesa yang lari ke toilet.
Jendral berlari dengan tali sepatu yang belum di ikat.
BRUKK
"ugh"
"eh, sorry ya"
"lo gapapa ka- lho? Jendral?"
"ah iya, Jevian?"
Jevian pun mengulurkan tangannya dan membantu Jendral berdiri.
"tali sepatu lo belum keiket jen"
"sini gue iketin" ucap Jevian sambil berjongkok untuk mengikat tali sepatu Jendral.
Jendral hanya terpaku.
"nah udah" ucap Jevian sambil tersenyum lebar.
"makasih ya jev" balas Jendral.
"iya. btw lo mau kemana? kok buru buru banget?" tanya Jevian penasaran.
"oh! gue mau nyusul Hesa ke toilet" jawab Jendral.
"kalo gitu gue duluan ya jev"
"iya, hati hati jangan sampe jatuh lagi" ucap Jevian sambil tertawa kecil.
"yoi!" balas Jendral.
Jendral pun berlari menyusul Hesa dengan pipi yang sedikit memerah.
--
"lama lo hes!" ucap Jendral pada Hesa.
"yeuu, yang suruh nunggu juga siapa?" sahut Hesa.
"inisiatif gue mah, takut lo diculik kunti" ucap Jendral
"mana ada kunti siang bolong gini?"
"siapa tau kuntinya gabut" balas Jendral.
"kemarin juga tetangga gue liat kunti di atas pohon rumahnya"
"mana kuntinya ngeliat dia" ucap Jendral.
"udah deh! stop bahas kunti" ucap Hesa sambil memukul lengan Jendral.
Jendral tertawa terbahak-bahak melihat temannya sedikit ketakutan karena ceritanya.
"hihihihi"
Jendral dan Hesa pun terkejut.
"Jen lo gausah jail deh!" ucap Hesa.
"apasih! orang bukan gue" ucap Jendral.
"kalo gitu..."
BOO!
"UWAAAAAAA"
"SETAANNN" teriak Jendral dan Hesa bersamaan.
Jendral dan Hesa pun lari terbirit-birit setelah melihat wanita berbaju putih panjang dengan rambut panjang terurai menutupi wajahnya.
--
Jendral dan Hesa terengah engah saat sampai dikelas. mereka bercucuran keringat.
"napa lo?" tanya Reyhan.
"tadi"
"tadi"
"tadi ada s-setan!!" jawab Hesa.
"yaelah siang siang gini mana ada begituan! ngarang lo" ucap Reyhan tak percaya.
"beneran anjir! ditoilet ada kunti" jawab Jendral.
"sumpah rey! gue liat pake mata kaki gue sendiri!" jawab Hesa.
"MATA KAKI GA BISA BUAT LIAT HESA" ucap Jendral.
"pokoknya mata!" sahut Hesa.
Reyhan hanya menghela nafas lelah.