I : Pertemuan Buruk

1.1K 45 10
                                    

Udara dingin merasuki tubuh mungilku. Sebuah permen di mulut tidak begitu menghiburku karena hari ini aku mendapatkan hari sial ku. Di sini aku berada. Dengan pakaian yang begitu terbuka, aku menarik mantel tebal di belakang tubuhku. Sungguh, tanpa mantel itu mungkin akan mengigil.

Jika ditanya kenapa aku harus berjalan kaki di jam tengah malam seperti ini, aku hanya menghela napas. Beginilah kehidupanku sehari-hari. Bagaikan makhluk nokturnal, aku bekerja di malam hari karena aku seorang mafia. Ya, mantel hitam tebal yang menyelimuti tubuhku ini adalah satu satunya petunjuk atas pekerjaanku. Jika mantel ini kulepas, yang terlihat hanyalah seperti pelacur yang keluyuran mencari pelanggan.

Dikatakan seperti pelacur pun aku tidak begitu masalah karena menggoda adalah salah satu pekerjaanku. Aku mendapatkan julukan "iblis penggoda" bukan tanpa sebab. Aku adalah iblis tercantik yang akan pernah dilihat oleh musuhku di akhir hayatnya. Menggoda dan membunuh. Begitulah pekerjaan utamaku.

Aku menggigit permenku dengan kasar, menghancurkannya di mulut dan mengunyah kasar permen itu untuk meredakan rasa kesalku. Hari ini malangnya ponselku rusak dalam misi. Aku yang sedang menyamar tidak bisa meminta bala bantuan sehingga aku harus berjalan di tengah malam ini. Oh sialan!

Sambil berjalan, aku menatap sebuah gang yang nampak tidak begitu mencolok. Tapi sebuah tanda terpampang di sana lampu yang menandakan bangunan itu adalah bar. Yap! Tepat sekali. Sepertinya tidak ada hal yang lebih bagus lagi daripada menghangatkan diri dengan secangkir minuman keras!

Aku segera berbelok dan masuk menuju bangunan kecil itu. Saat kubuka pintunya derit keras menyebar ke seluruh ruangan. Seperti kedatanganku mencolok sekali. Saat kulihat di dalam, tak ada siapapun selain seorang bartender tua yang duduk di tengah menunggu pelanggan. Aku tersenyum simpul sambil berjalan memesan minuman.

"Koktail, aku mohon." pesanku sambil tersenyum.

Sambil basa-basi biar kuceritakan seluruhnya tentangku.

Namaku Momozono Sora. 20 tahun. Aku adalah seorang anjing mafia. Organisasiku saat ini bukanlah organisasi kentang seperti komplotan pinggir jalan. Organisasi ku adalah organisasi yang sangat bengis dan kejam. Port Mafia. Bahkan organisasi ku sudah memasuki berbagai lini entah politik bisnis atau apapun yang di pemerintahan sehingga organisasi ini benar-benar organisasi jahat yang tak tersentuh hukum. Aku sendiri bergabung tiga tahun yang lalu.

Sebelumnya aku hanyalah seorang perampok kecil yang memiliki kemampuan spesial. Kemampuanku adalah Yuiitsu no Yuuki (The Only Ghost) yang memungkinkanku untuk menggerakkan benda yang kulihat. Yap, itu adalah psikokinesis. Kemampuan yang membantuku bertahan di jalanan.

Dulu aku hanya akan berpura-pura menjadi anak yang tersesat dan meminta tolong pada om om mesum yang terlihat memiliki banyak uang. Selagi menggiring mereka ke tempat sepi, aku akan menghabisinya. Sampai suatu ketika aku menghabisi salah satu dari anggota Port Mafia.

Mendengar adanya suatu organisasi jahat yang sama jahatnya denganku, aku segera mengumpulkan informasi dan menyerang markasnya dengan kemungkinan mereka akan menghabisiku. Tapi, mati atau tak mati sama saja. Aku datang menghancurkan sebagian kecil markasnya sebelum akhirnya ketua mafia, Mori-san, Boss mafia, melihat kemampuanku dan merekrutku.

Kebiasaan menipu yang melekat pada diriku diubah menjadi sesuatu hal yang lebih mengerikan lagi, aku di bawah komando Koyou-nee-san berubah menjadi "iblis penggoda" atas bantuannya.

Crak...

Sebuah minuman disodorkan. Aku tersenyum dan meneguk minuman itu perlahan.

Cukup hangat...

---

Malam itu adalah malam yang sangat sibuk. Sangat melelahkan hingga dirinya ingin sebuah hiburan kecil untuk melepas penat. Sebuah tempat dimana ia bisa melepaskan pikirannya sebentar sambil bernostalgia dan meminum sebuah Whisky. Begitu yang dipikirkan Dazai.

Dazai perlahan membuka pintu sebuah tempat yang biasa ia datangi. Tapi ia mencium aroma baru dari tempat itu. Seorang gadis terbaring menangkupkan wajahnya di depan meja bartender.

"Wow, siapa ini?" Dazai sedikit bertanya pada bartender yang hanya menggelengkan kepalanya sendiri.

Sudah lama Dazai tidak melihat orang yang datang begitu larut seperti dirinya sendiri. Apalagi itu adalah seorang gadis. Aroma dari gadis itu sangat tidak sedap. Ia tahu itu adalah bau darah, tapi disamping bau darah ada senyalir kecil Wangi permen dan koktail yang sedang ia minum. Gadis itu tampak berbaring menelungkup dan tidak bergerak seperti nyaman tertidur.

"Anuu~ dia sudah minum berapa banyak?" Dazai bertanya sambil berbasa-basi menunggu minumannya disiapkan.

"Itu gelas pertamanya."

"Heh... Gelas pertama sudah seperti ini?"

Dazai tidak bisa menahan dirinya untuk mendekati sang gadis. Saat mendekat, gadis itu menggeliat dan akhirnya wajahnya terlihat. Kulit putih bersih dengan bulu mata panjang begitu menggoda. Dazai tidak sabar mulai menusuk pipinya yang empuk.

"Unnghh... Hhhaa... Siapa..?"

Gadis itu akhirnya mengangkat kepalanya. Tatapan mata hijaunya begitu tajam namun sayu karena efek mabuk. Dazai hanya terkekeh kecil melihat manusia di hadapannya. Oh! Dia benar-benar gadis yang sangat manis! Dazai segera mengusap punggung tangan gadis itu dan mengecupnya ringan.

"Dazai... Dazai Osamu... Wahhh! Kau sendiri siapa nona cantik?" Dazai semangat.

"Hheeeh.. Dazai... Seperti pernah mendengar... Un... Aku? Tidak penting siapa aku... Kau... Lebih dekat.. Aku akan memberimu ciuman."

Gadis itu benar-benar berbicara dengan serampangan. Dengan wajah mabuknya disertai dengan semburat merah. Begitu tak teratur dan membuat Dazai sendiri tidak sabar. Oh! Nakal sekali gadis ini! Ia bahkan mau mencium pria yang baru ia temui? Dazai terkekeh kecil tapi tetap menuruti kemauan gadis itu mendekatkan dirinya dan duduk di kursi sampingnya.

"Nah! Bagus... "

Gadis itu mendadak beranjak bangun dan duduk di pangkuan Dazai. Dazai sendiri baru kali ini sedikit merasa merinding karena sungguh deh! Ia biasa ditampar dan dipukul gadis saat ia menggoda gadis, sekarang malah dia yang digoda!

Dazai hanya bisa menahan tubuhnya tidak bergerak selagi gadis itu duduk di atas pangkuannya dan mengusap bibirnya lembut.

Beberapa lama....

Ciuman itu tidak pernah terjadi walaupun Dazai menunggu. Dazai pun bingung dengan apa yang terjadi. Sampai gadis itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa aku tidak bisa menggerakkan pisau di sana! Kenapa! Aku sudah mengerahkan kemampuanku!"

Gadis itu meracau tak jelas sambil menggerakkan pinggangnya.

Oh! Begitu! Dari pengamatan Dazai, gadis itu pasti mengeluarkan kemampuannya. Tapi kemampuan gadis itu netral secara sendirinya karena berada di pangkuan Dazai karena kemampuan Dazai sendiri adalah menghilangkan kemampuan. Gadis itu ingin membunuhnya selagi memberi ciuman? Apa itu! Dazai ingin tertawa.

"Oh astaga nonaaaa... Jika kau ingin membunuhku, kenapa tidak bunuh diri bersama saja bersamaku"

Dazai menggoda sambil mencium sepucuk rambut sang gadis. Gadis mabuk yang linglung itu perlahan terdiam kemudian ia tersenyum kecil.

"Kau tidak bisa kubunuh. Kalau bunuh diri bisa membunuhmu aku tidak keberatan. Ayo bunuh diri bersama." bisiknya menggoda pada telinga Dazai.

Dazai yang mendengarkan itu entah kenapa mendapati suatu hal yang menggelitik perutnya.

Oh! Sungguh! Kenapa rasanya menjijikkan?

Dazai coba mendorong pelan gadis itu untuk menjauh darinya.

"Aku tidak suka caramu menerima ajakanku" ujar Dazai sambil menggidikkan bahunya.

"Aaah! Kenapaaa!? Ayo mati! Ayo mati bersama!"

Dazai merasa ingin muntah. Oh tidak! Gadis itu benar-benar sengklek. Dia menganggap matinya adalah misi. Tentu Dazai tidak akan menerima kematian yang semacam itu. Apalagi ia adalah Port Mafia. Sejak kapan ia menyadarinya? Tentu saja sejak awal.

"Kenapaaa? Dazaaaiii! Oy! Dazaaai! Dazai kan namamu!"

Khusus untuk wanita ini. Aku tak akan memintanya untuk bunuh diri bersama.

AKU AKAN MEMBUANG GADIS ITU SECEPATNYA!

Ikatan Kusut (Dazai x OC x Fyodor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang