II : Kejutan!

670 39 7
                                    

Perlahan cahaya memasuki pupil mataku yang mengecil. Kepalaku terasa berat sekali. Aku mengerutkan keningku selagi mencoba untuk bangkit. Di mana aku? Seingatku aku berada di sebuah bar di pojok kota kan? Jujur saja aku memang gampang mabuk tapi baru kali ini aku mabuk sampai kehilangan kesadaran ku!

Astaga! Apa jangan-jangan aku masuk perangkap musuh!? Mustahil! Aku sudah yakin sudah membereskan semuanya kemarin. Aroma dari ruangan ini sangatlah khas. Aku melihat seisi kamar adalah kamar gaya Jepang. Sebuah apartemen kecil. Sampai akhirnya aku mendengar suara derap langkah mendekat.

"ahhh... Kamu, sudah bangun?"

"Siapa kamu!?"

Aku segera menarik tubuhku meringkuk seolah melindungi tubuhku sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Pffft, seperti kucing~"

Aku naik pitam, segera aku melihat sekitar , mencari benda untuk melawan dan aku memilih sebuah meja untuk kulayangkan ke wajahnya.

"Ahhh maaf, kemampuan dilarang di sini... Nanti aku melarat lagi kalau harus beli perabotan."

Pria itu segera menangkap meja yang melayang dengan enteng dan menyimpannya kembali pada tempatnya tadi.

Apa ini!? Padahal aku sudah mengerahkan semua kekuatanku.

"Kamu...! Dazai! Dazai Osamu!"

Aku membulatkan manikku. Jelas hanya ada satu orang dengan kemampuan spesial yang tidak biasa di dunia ini. Mantan eksekutif Mafia, Dazai Osamu. Melawannya sama dengan menjadi orang gila. Kesialan musuh Dazai adalah menjadi musuh Dazai itu sendiri. Kenapa bisa aku berada di tempatnya!? Dazai... Bukan dia kabarnya menghilang!?

"Ah! Kau mengenaliku! Syukurlah! Setidaknya kau tidak melupakan orang yang kau goda~ memang gadis nakal." Dazai terkekeh kecil.

Aku kembali terhenyak kaget. Apa lagi yang dia ucapkan!?

"Aku tidak mengerti apa maksudmu."

"Sayang sekali yaaa... Kamu mabuk begitu berat! Padahal kita sudah melakukan baaanyak hal!"

Ujar Dazai sambil menunjuk tubuhku. Lalu aku sadar...

"Apa!!?!?!"

Wajahku merah padam. Pantas saja tidurku nyenyak. Baju minumku sudah berubah menjadi piyama yang kebesaran dan begituuu hangat. Dazai! Dazai mengganti bajuku!? Itu baik-baik saja jika memang hanya menggantinya!

"Aku tidak ingin menjadi orang bodoh yang akan melawanmu, tapi bisakah kau beritahu apa yang terjadi?"

Tanyaku konyol sambil memeluk tubuhku sendiri. Sungguh! Keadaan macam apa itu!

"Ah! Tenanglah! Tentu saja aku hanya mengganti bajumu yang penuh muntah itu! Huwek, kau juga muntah di atas jubah kesayanganku! Jangan lupa beri aku uang laundry juga ya! Habisnya uangku sudah habis."

Aku hanya terkekeh melihatnya. Mantan eksekutif mafia... Kere! Astaga!!! Benarkah ini Dazai Osamu yang menakutkan itu? Tapi, tanpa mengurangi pengawasanku, aku hanya mengangguk kecil.

"Tentu, selain itu...?"

"Karena aku tidak menemukan ponsel mu, aku membawamu ke sini, nih minum..."

Dazai menyodorkan secangkir teh hangat. Aku menatapnya bingung. Aku juga mulai mencium takutnya ada racun di sana dan sedikit mengetes airnya ke tanganku. Aman. Ini bukankah terlalu normal untuk seorang Dazai?

"Tenang saja, aku tidak tertarik membunuh mafia."

Seperti membaca pikiranku, aku perlahan mencoba sedikit terbuka padanya.

Ikatan Kusut (Dazai x OC x Fyodor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang