P R O L O G

48 5 3
                                    

Hai, selamat datang di cerita pertama Saturn yang bergendre Teen-Roman!

Tau cerita ini dari mana nih?

Terima kasih sudah mau mampir ke sini!

《Happy Reading》

Pintu mobil tertutup setelah si penumpang keluar. Termasuk sang supir yang juga ikut keluar. Hanya ada dua orang lelaki, satu yang menjadi supir dan data yang menjadi penumpang. Mereka memasuki sebuah rumah sederhana.

"Thanks, Za. Udah nganterin Gua pulang. Oh iya Lo mau ambil berapa kanvas?" tanya satu pria berambut gelombang dan mata coklat. Pria dengan garis rahang tajam, sedikit lebih tinggi, dan menggunakan jaket hitam menangguk.

"Tiga aja, Vin." Setelah berucap, ia duduk di satu bangku yang ada di teras rumah. Menunggu sang tuan rumah kembali membawa tiga buah kanvas. Bukan apa-apa tapi ia sering mengambil kanvas secara cuma-cuma dari rumah sepupunya ini.

Pria dengan rahang tajam itu adalah Endaru Mozart Kawindra, mahasiswa seni lukis yang sekarang baru masuk semester 7. Sedang kan sang sepupu yang juga berada di fakultas yang sama bernama Alvin Diego. Mereka terlahir dari keluarga berdarah seni. Baik orang tua Mozart atau Alvin, mereka adalah seniman meski dibidang masing-masing.

Tak lama, datang seorang gadis ke dalam halaman rumah Alvin. Rambut panjang bergelombang mirip seperti milik Alvin di ikat rapi. Air muka anak itu tampak sangat lelah. Sebuah tas berisi biola di jinjing dan tas gendong yang juga ia bawa. Gadis itu bernama Lyn, dia adalah adik Alvin yang terpaut satu tahun.

"Eh, ada kak Oza ya. Gak di dalem aja?" tanya Lyn lembut.

"Enggak, di luar aja. Lagian cuma sebentar juga," jawab Mozart menolak. Lyn mengangguk memahami, ia kemudian mengeluarkan sebuah kertas dari dalam tas gendong setelah menurunkan selo miliknya.

Lyn menyerahkan kertas itu kepada Mozart, sementara yang diberi memandang dengan penuh raut kebingungan. "Kak Oza dateng ya sama Bang Alvin ke pertunjukan orkestranya Lyn," pinta sang gadis adik dari teman Mozart.

Mozart mengambil kertas undangan tersebut. Sebuah acara festival seni yang di adakan kampus. Fakultas Mozart juga berpartisipasi dalam festival ini. Akan ada sebuah pameran lukisan dari jurusan seni lukis, salah satunya lukisan Mozart.

"Jam delapan malam, Lyn harap Kak Oza sama Kak Alvin bisa datang sih. Perdana nih Lyn tampil bareng anggota inti!" ujarnya semangat.

"Lihat saja bagaimana nanti." Mendengar jawaban dari Mozart, Lyn tersenyum lalu mengangguk. Dapat satu tim dalam menunjukkan bakat musik bersama orang-orang yang terbilang ahli membuat Lyn merasa bangga.

"Ada apa? Sepertinya sangat seru," kata Alvin yang baru saja kembali setelah mengambil kanvas yang diinginkan Mozart.

Alvin menyerahkan kanvas tersebut, Mozart menerimanya dengan senang hati. Si rahang tajam tampak ingin segera berpamitan untuk pergi. Terjadi keheningan kecil kemudian sepasang kakak adik sibuk berbincang membahas festival yang akan segera di adakan itu.

Omong-omong soal Festival, Mozart tersenyum kecil mengingat hal ini. Ia jadi sedikit agak parno setelah salah satu pengunjung berdesakan ingin lihat karyanya pada tahun lalu. Semoga saja tahun ini tidak terjadi sesuatu yang buruk

"Kamu mau datang ke acaranya tidak, Vin?" Mozart bertanya sembari menunjukkan kertas undangan dari Lyn. Alvin melihat kertas itu segera mengangguk.

"Tuh, kak Alvin aja ikut. Kak Oza ikut ya?"

"Saya usahakan datang. Kalau begitu Saya pamit pulang dulu, sampai jumpa lagi," pamit Mozart. Kedua kakak adik sepupu laki-laki tinggi tersebut menyaksikan kepergian Mozart dari kediaman mereka. Dari dalam mobil, Mozart memandang sendu kertas undangan dari Lyn.

Ada rasa hangat dan sedih dalam diri laki-laki itu. Teringat seorang wanita yang sangat ia sayang. Bayang-bayang seseorang perlahan muncul menguasai pikiran Mozart. Ia segera menyadarkan diri lalu mengendarai mobil pergi meninggalkan pekarangan rumah Alvin.

Gimana suka dengan prolognya?

Bijak jadi pembaca ya, ambil yang baik buang yang buruk.

Cerita ini masih belum sempurna, dengan demikian saturn minta saran dan kritik kalian agar menjadi cerita yang lebih baik.

Next? Yay or Nah?

Saturnus
ur_saturn

PART OF YOUR SYMPHONY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang