part 5

523 4 0
                                    

Sebelumnya...

"Enggsshh" ujar pria itu keenakan saat tanpa sengaja tangan gua menyentuh permukaan celana yang membungkus benda keramatnya. Lalu gua sadar kalau matanya dengan nakal melirik ke arah belahan dada gua yang terpampang di depan matanya. 'dasar pria cabul', gua kesal sekali. Ya walaupun dia tampan, heyy, itu tetap pelecehan seksual buddy!!

****

"Bagus juga toketnya" tanpa sadar Alvin bergumam kecil. Namun hal tersebut jelas terdengar di telinga Morie yang sedang fokus membersihkan celananya.

Wajah Morie bertambah merah mendengar gumaman tersebut, Morie tau itu merupakan suatu pelecehan yang ditujukan untuk dirinya. Namun, dirinya juga terlena dengan penampakan di depan matanya dimana ada suatu gundukan di atas celana yang ia pegang, gundukan tersebut makin lama tampak semakin membesar, Morie baru pertama kali melihat pria yang sedang terangsang seperti ini. Kemudian tanpa sadar tangan nakal Morie menyentuh gundukan tersebut.

"Ssshhhh engg" lenguhan pria di depannya ini menyadarkan Morie dari keterlenaan dan membuat Morie refleks menjauhkan tangannya dan menggaruk lehernya kikuk serta beranjak menjauh dari pria tersebut. Morie kemudian mengucapkan maaf sembari membungkuk dan pamit untuk menjalankan tugas yang lain.

Setelah kejadian tersebut, Morie kembali ke belakang menuju Galley, yang digunakan sebagai dapur kecil di dalam pesawat tempat dimana trolly yang ia bawa tadi kembali disimpan, Morie terus teringat kejadian tadi, bagaimana tatapan kenikmatan pria tersebut, bagaimana gundukan itu perlahan membengkak dengan sendirinya, Moriepun berkedip dan menepuk-nepuk pipinya perlahan, 'sadarlah Morie, kenapa otakmu jadi kotor sekali sih', tak lama kemudian, teman Morie, Rachel yang juga bertugas hari itu memasuki Galley dan terheran-teran melihat Morie yang menampar-nampar pipinya.

"Woi, Lo kenapa? Kesurupan setan mana? Sini bilang gua, itu pipi udah merah tu digampar-gampar dari tadi" ujar Rachel

"Eh, elo Chel, udah siap aja kerjaan Lo?"

"Ya udah lah, kalau belom mana mungkin gua dah kesini, eh eh, tadi gua denger dari penumpang ada sedikit gaduh ya di bagian elu tadi?"

Pipi Morie pun tambah merah, kemudian dengan gagap berkata

"Ta-tau tuh, ta-tadi ada penumpang yang Soak, ma-marahin anak kecil yang numpahin minum ke celananya, trus teriak-teriak manggil gua deh"

"Idih idih, biasa aja lah ceritanya, gak usah gagap gitu, atau jangan-jangan terjadi sesuatu ya tadi? Hayo ngaku deh Lo"

"E-engak kok, i-itu aja udah, yuk lah kedepan lagi" ujar Morie salting dan mulai berjalan meninggalkan dapur mini tersebut.

"Idih, tu bocah napa dah, gua yakin banget nih ada sesuatu tadi, mana gak sempat nanya nomor kursinya berapa lagi, gua kan kepo banget ini" gumam Rachel menyusul Morie.

****

Hello guys, semoga kelen gak bosan nungguinnya yaa huhuhu, gua baru wisuda 3 Minggu lalu, jadi ada waktu luangnya akhir-akhir ini karna gua resmi jadi pengangguran huhuhu. Info loker yaa, yang penting update dulu deh, walau Kelen dah mulai hilang satu-persatu pindah ke lapak yang lain, tapi gua tetap berharap cerita gua masih menarik Dimata kelen, luv🤍

love her 17+ (pramugari & dokter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang