Bab 3 ☈

200 19 0
                                    

2 minggu berlalu kini ayah nya al dan abang nya pun sudah pulang dari liburannya

"Ayaaaah,ayah udah pulang. Al kangen sama ayah"

"Tapi saya tidak. Minggir saya mau istirahat capek."

"..., ah okey sorry al ganggu"

"Hm"

•••

Pagi ini al terserang demam,jadi ia memutuskan untuk tidak sekolah
Mendengar al yang sakit apakah membuat ayahnya khawatir? Oh tentu tidak
Apakah ayah nya membiarkan al tidak sekolah? Oh tentu tidak
Ayah nya al memaksa al untuk tetap sekolah
Contohnya sekarang

"AL!!,KENAPA KAMU MASIH BELUM BERANGKAT SEKOLAH?!!"

"Al lagi demam ayah" ucap al dengan suara yang sangat lemah

"ALASAN KAMU!!,PERGI SEKOLAH SANA,SUDAH BODOH TAMBAH BODOH NANTI KAMU,JANGAN MENAMBAH BEBAN SAYA AL!!"

'Ayah anggap al beban?,bodoh? Selama ini ayah emang ada lihat hasil al? Gak ada ayah aja gak peduli.' Batin al

"Iya ayah al sekolah" akhirnya al memutuskan untuk mengalah dan berangkat ke sekolah

•••

Sampai di kelasnya al pun langsung duduk dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan nya

'Aneh' itu lah yang di pikiran teman teman nya

"Al gapapa?,kok lemes?sakit?"

"Gak. Gw gapapa"

"UKS."

"Gak."

"Pucet."

"Ck gw ga--" belum sempat al melanjutkan ucapannya sudah di potong oleh teman nya

"Iya anjir itu muka lu pucet kek mayat idup"

"Gw gapapa gak usah lebay"

"Demam?"

"Hm"

Setelah mendengar jawaban al,temanya atau lebih tepatnya zaka ia langsung menuju UKS untuk mengambil obat demam dan ke kantin untuk membeli air mineral

"Minum."

"Thx"

____________________TBC_______________

ALDRICH (AKAN TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang