DISCLAIMER
Aku buat ini jadi buku, karena saat ngetik ini aku ga sadar udah lebih dari 16 halaman. ga enak aja kalo ini dimasukin di oneshot, karena pasti bakal banyak partnya. So, biar ga misah atau kecampur gitu, lebih baik aku buatin book mini buat ini. biar enak dibaca.
oke that's all I want to tell you guys.
enjoy reading🦋🦋
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini ibu park disibukkan dengan tugas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus keperluan sarapan pagi walau di rumah ini memiliki bibi, tapi ibu park lebih suka turun tangan langsung untuk urusan dapur.
“Pagi ibu/ Pagi bu.” Two princess Park sudah sangat rapi dan siap untuk berangkat ke sekolah mereka.
“Pagi sayang-sayangnya ibu. Ayo kita akan sarapan... Jimin tolong panggilkan ayah mu sayang.”
“Baik bu.” Jimin kemudian berlalu ke kamar kedua orang tuanya untuk memanggil sang ayah.
Tok
Tok“Ayah.. Ayo kita sarapan.”
“Jimin, kemari sayang.” Jimin pun menghampiri sang ayah yang berdiri di depan meja rias sang ibu.
“Jimin, tolong pasangkan ayah dasi.”wajah memelas ayah yang sangat lucu, tapi terlalu menyedihkan Jimin pandang.
“Hahaha ayah berenti memasang wajah seperti itu. untung aku cepat belajar ketika melihat ibu memasangkan dasi ke ayah. Jika tidak ibu akan marah karena ayah tidak akan keluar kamar jika belum tampil dengan rapi. Dah, sekarang ayah Jimin sudah tampan, hihihi.” Kikikan lucu dan sebuah pasangan dasi yang rapi sempurna telah selesai.
Jimin yang berusia 8 tahun ini cepat belajar hal-hal yang sering dia lihat, contohnya memasangkan ayah dasi.
“Terima kasih putri ayah yang pintar dan manis ini. Kau selalu bisa ayah andalkan. Ayo kita menghampiri ibumu dan Minji sebelum mereka marah, ahahaha.”
.
.
.Setelah sarapan dan berangkat, kini Minji dan Jimin telah berada di sekolah Elementary School. Mereka berada di kelas 2, tetapi Minji dan Jimin beda kelas, Jimin di 2A dan Minji 2B. mereka pun berpisah untuk masuk ke kelas masing-masing.
Jimin duduk dengan seorang gadis kecil yang dingin dan cuek dengan keadaan sekitar, tapi aslinya dia sangat perhatian Namanya Min Yunji biasa dipanggil Yunji atau unji.
“Annyeong Unji-ah. Apa kau telah menyelesaikan tugas dari ssaem Lee?” Ucap Jimin setelah duduk dikursinya yang telah ada Yunji di samping.
“Nee annyeong Jimin, aku sudah menyelesaikannya tenang saja.” Ucap Yunji dingin sambil membaca sebuah buku cerita avengers edisi baru.
Kring
Kring
KringBel penanda masuk kelas pun telah berbunyi. Seorang guru laki-laki sedang berjalan menuju kelasnya yang diikuti seorang anak lelaki.
“Selamat pagi anak-anak.” Ucap guru lelaki itu yang bername tag ssaem Choi.
“Nee selamat pagi ssaem.”
“Hari ini kita kedatangan murid baru dia pindahan dari Kanada. Ayo silakan masuk.”
Ketika anak lelaki itu memasuki ruangan, terdengar suara riuh yang diciptakan oleh siswi-siswi yang terpesona pada anak lelaki itu.
“Ayo kenalkan dirimu.” Ucap ssaem Choi
“Annyeonghaseoyo saya Jeon Jungkook, siswa pindahan dari kanada. Senang bertemu dengan kalian.” Ucapan singkat, padat dan jelas yang seharusnya terdengar ramah, tapi ini terdengar seperti suara yang dingin dan tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
|END| Sorry, but I love you
Short Story[____SHORT STORY____] 🍃🍃🍃 Ketika Jimin merasa bahwa semua yang dimulai atas kebohongan akan berakhir dengan kebencian. • Jungkook • Jimin (gs) • sad • mad • love • destiny