07

10K 971 115
                                    









Happy reading
••














Terkadang jika kita selalu bersikap baik kepada orang,maka orang-orang akan bersikap seenaknya kepada diri kita. Menyakiti dan menindas tanpa hentinya,Mungkin mereka berpikir bahwa kita ini lemah dan hanya bisa parah. Kita diam bukan berarti kita tidak bisa marah,kita punya amarah dan dendam. Setiap apa yang mereka berikan tentu saja akan selalu di ingat. Selalu di hitung seberapa banyak orang itu menyakiti,dan pembalasan pasti ada. Karma itu ada.

Dua minggu telah berlalu dan hari ini adalah hari kelulusan chenle,para orang tua murid tentu saja datang untuk mendampingi anak mereka. Keluarga jung tentu saja datang untuk mendampingi Chenle. Haechan sedari tadi tak bisa melunturkan senyumannya saat melihat putra kesayangannya yang mendapatkan nominasi murid terbaik.

"Oke,sekarang kita foto bersama" sahut Taeyong bersorak senang.

"Nak,tolong fotokan ya" ucap taeyong kepada jisung dan tentu saja jisung menerima.

"Chenle berdiri di antara mark dan haechan,cepat" Taeyong menarik pelan tangan chenle untuk berada di tengah-tengah antara mark dan haechan lalu di samping mark ada Taeyong,di samping haechan ada jaehyun dan renjun.

Haechan menyunggingkan senyumannya melirik sekilas ke arah chenle dan juga mark lalu melirik ke arah kamera dan menunjukkan senyumannya.

Cekrek

"Sekarang haechan,chenle dan mark saja yang berfoto"Taeyong menarik tangan renjun untuk sedikit menjauh.

Cekrek

"Haechan mau foto bersama chenle? Berdua saja untuk di pajang di rumah?"

Haechan tersenyum dan mengangguk lalu melirik ke arah chenle yang tampak menekuk wajahnya,Haechan berdehem sejenak.

"Em,kita foto nanti saja. Lain kali juga bisa kan,kasihan chenle pasti kelelahan" sahut haechan tiba-tiba, Taeyong melirik ke arah chenle sekilas dan menghela nafas.

malam ini mereka sedang mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelulusan chenle, Taeyong sedang membakar daging bersama yang lainnya. Haechan juga membantu.

"Lusa aku akan mengadakan pembukaan perusahaan terbaruku di jepang" mark membuka suara sembari menyuapkan daging ke dalam mulutnya.

"Itu bagus sekali,bawa haechan ya mark" Mark mengernyit melirik ke arah haechan yang sedang memanggang daging.

"Hm"

"Bagus,nanti chenle bersama bubu saja. Mark dan haechan pergi berdua saja ke jepang"

"Lalu aku?"

"Itu terserah padamu, yang pasti mark dan haechan pergi ke jepang berdua" Renjun menghela nafasnya pelan dan mengangguk, meski Taeyong nampak baik tapi dia tak akan pernah menjadi yang pertama di hati Taeyong, karna bagi Taeyong hanya haechanlah menantunya.

"Haechaniee nanti pergi ke jepang dengan mark ya" haechan yang baru saja datang membawa daging yang sudah di masak pun nampak terkejut.

"Aku?"melirik ke arah mark yang hanya diam.

"Iya, nanti bubu bantu bereskan pakaiannya yah"

..

Haechan kira ucapak mertuanya itu hanyalah sebuah candaan,tapi ternyata tidak. Bahkan kini haechan sudah berada di dalam pesawat bersama mark yang ada di sampingnya. Haechan sungguh tidak bisa berkata-kata lagi. Ini terlalu cepat dan membuatnya terkejut,Mark sedari tadi hanya diam tanpa berniat berbicara sedangkan haechan terlalu takut untuk angkat bicara.

hallo mama~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang