09

11.4K 1.1K 161
                                    

Tadinya gak mau double sih,Tapi di pikir-pikir mending publish aja lah.


























Happy Reading
••
















"Mama dan papa mau bercerai?"

Haechan tersentak saat mendengar suara itu,Disana dia melihat chenle yang berdiri di ambang pintu dengan bola basket di tangannya. Pemuda itu berjalan mendekati.

"Aku tidak salah dengar? Papa dan mama mau bercerai?" Chenle menatap ke arah ayah dan ibunya yang hanya diam.

"Papa jawab aku!" Chenle menghampiri mark yang nampak diam saja engan menjawab.

"Chenle, maafkan mama" Chenle melirik ke arah haechan yang menangis sembari menunduk. Chenle terkekeh mendengarnya.

"Jadi benar ya? Papa dan mama mau cerai" chenle menatap ke arah mark.,"kenapa papa diam saja?"

"Ini sudah keputusannya, semuanya memang sudah seharusnya berakhir sejak dulu" chenle menggelengkan kepalanya pelan melirik ke arah haechan.

"Maafkan mama, Chenle. Mama menyerah kali ini, mama bertahan hanya untuk chenle dan sekarang chenle sudah dewasa juga chenle punya mama renjun yang lebih baik dari pada mama, Mama yakin chenle akan lebih bahagia bersama mama renjun. Mama dan papa harus bercerai"

Haechan berjalan mendekat hendak mengusap surai anak itu namun dengan cepat chenle menepisnya dan mendorong haechan hingga mundur beberapa langkah.

"Mama jahat! Mama tidak mau mengurusku lagi, mama sudah tidak menyayangiku lagi. Aku benci mama! Mama itu mama yang buruk buat chenle, mama sudah gagal menjadi mama yang baik. Mama itu buruk, Chenle benci mama. Pergi saja mama dari sini, pergi jauh-jauh!"

Setelah meneriaki haechan, chenle pergi berlari ke kamarnya dengan membawa bola basketnya. Terdengar suara pintu yang di tutup dengan keras,haechan hanya menghela nafasnya.

"Bubu mohon pikirkan lagi" Taeyong meraih tangan haechan dan mengusapnya.

"Chenle menyuruhku pergi bubu, jadi aku harus pergi agar bisa menjadi ibu yang baik untuk chenle"

..

"Hari ini tanggal 2 Desember 2022 Tergugat dinyatakan talak 2 oleh penggugat dan resmi bercerai"

Tok... Tok... Tok..

Tiga kali ketukan dari palu itu terdengar begitu nyaring di telinga haechan, dia meremat erat kemeja yang dia kenakan dan memejamkan matanya. Dua puluh tahun telah terlewatkan dan berakhir dengan perceraian.

Kini haechan telah terbebas dari segala beban yang dia angkut seorang diri,dua puluh tahun yang di penuhi dengan luka. Dua puluh tahun yang begitu menyakitkan kini telah berakhir,haechan resmi terbebas dari mark.

Setelah menandatangani surat perceraian kini persidangan telah berakhir,Haechan memeluk erat map hitam berisi surat cerai itu saat sudah berada di luar.

"Jangan pernah lupakan bubu,kau anak bubu sampai kapan pun" Taeyong memeluk tubuh haechan dan meneteskan air matanya,begitu sulit melepaskan haechan namun juga menyakitkan jika haechan terus bertahan dan merasakan kesakitan karna putranya sendiri.

hallo mama~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang